Tubuhnya memang lemah tapi dia adalah Kim Jisoo. A criminal girl who has agility as well as a smart brain. She is a thief, a cheater and also a murder. She is Soonyaa.
Melawan Sehun mungkin hal yang teramat sulit baginya. Ia mengaku Sehun adalah villain yang sulit ditakhlukkan. Tapi dengan anak buahnya? Dia rasa itu mungkin bisa saja.
Langkah kakinya tak terhentikan. Jisoo melihat lima orang bodyguard yang berjaga di pintu utama mendekatinya. Dengan berbekal senjata seadanya, Jisoo mampu menakhlukkan mereka.
Diambilnya vas keramik berukuran kecil sebagai senjata. Saat bodyguard itu ingin menangkapnya, Jisoo mengambil jalan memutar melalui sofa ruang utama.
Namun satu bodyguard berhasil menangkap lengannya. Langsung saja Jisoo melompat ke atas sofa dan membenturkan vas tadi sehingga bodyguard itu pingsan dan ada pecahan keramik yang tertancap di kepalanya.
Ia kembali berlari dan harus menghindar dari tembakan. Keriuhan itu tertangkap dalam CCTV sehingga banyak bodyguard yang dikerahkan.
Jisoo hampir kewalahan menghadapi keempat bodyguard tersebut. Tubuhnya masih lemah dan menurutnya staminanya cepat berkurang banyak.
Diambilnya majalah di meja, menggulung membentuk tabung dan memukul kepala dua bodyguard dengan keras sehingga menjatuhkan pistol mereka.
Tidak buang waktu, kedua pistol tersebut Jisoo ambil. Tapi sebelum menembak Jisoo harus mencari posisi aman. Ia berlari kembali menuju pintu utama. Namun sialnya belasan bodyguard muncul.
Tenang saja, Jisoo punya senjata. Ketika bodyguard menembaknya, ia melakukan rol di lantai dan berseluncur.
Lima tembakan berhasil membunuh lima bodyguard sekaligus. Ia kembali bersembunyi di balik dinding. Di tembaknya mereka kembali.
Dor..dorr..dorrr..
Suara tembakan terus menggema di seisi mansion. Untung saja memakai peredam sehingga suara tidak sampai terdengar keluar mansion.
Di kamar, satu bodyguard beserta bibi Eun langsung membawa Sehun ke atas ranjang. Wanita paruh baya itu menelefon dokter pribadi Sehun untuk segera datang. Jika dibawa ke rumah sakit, itu hanya akan mengundang perhatian media. Karena Sehun adalah orang yang sangat berpengaruh dan dikagumi masyarakat.
Jisoo hendak berlari kembali ke pintu utama. Ia sudah kelelahan baku hantam namun niatnya yang besar menjadikan sosok lemah itu menjadi sangat berani dan tangguh.
Tersisa tiga bodyguard lagi. Ia menembak salah satu kaki dari mereka dan mengambil pistol lain yang tergeletak di lantai.
Dorr.. Dorr..
Dua tembakan itu adalah suara tembakan Jisoo yang diikuti suara tembakan lain dari para bodyguard. Jisoo memanfaatkan itu, ia berhasil sampai di pintu utama.
"Matilah kalian, brengsek!"
Dor..dorr..dorr..
Dor..
"Agghh" Jisoo berguling guling di teras mansion. Walaupun ia berhasil menembak sisa bodyguard, satu tembakan meleset di bahunya.
Dengan susah payah, keringat bercucuran, penampilan berantakan serta bahu terluka Jisoo masih berusaha bangkit. Ia menggunakan pistol itu untuk menumpukan dirinya agar bisa berdiri.
Kepala Jisoo terasa pening, ia berulang kali menggeleng berharap peningnya sedikit tersingkirkan. "Lo pasti bisa, Jisoo. Sedikit lagi.. sedikit lagi lo bakal bebas" ujarnya dengan suara lemah.
Dengan sisa-sisa tenaga yang Jisoo miliki, ia berlari menuju gerbang. Seluruh bodyguard yang berjaga malam sudah ia singkirkan. Tapi Jisoo masih membawa pistol di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal | Little Hell
Mystery / Thriller"Manusia terlahir dengan takdir yang sudah ditentukan sejak awal. Namun aku lebih memilih mengarang takdirku sendiri" Sehun. "Dasar iblis! Terkutuk lah kau diantara seluruh makhluk di bumi, Ooh Sehun!" Jisoo. "Terima kasih untuk ucapan syukurmu, Kim...