C | 10

1.1K 135 16
                                    


••• 🔫🔫 •••

Brakkk...

"Aghh sakit" lenguh Jisoo baru saja terhantam ke belakang sofa.

"SEMUA KEMARI SEKARANG!"

Jisoo mendongak sedikit melihat Sehun yang baru saja berteriak hebat. Ia ingin berdiri tapi tiba-tiba Sehun mendekat padanya dan bukkk...

"Awwhh" ringisnya amat sakit. Baru saja Sehun menendang perutnya dengan kaki yang masih memakai sepatu pantofel.

"Aku sudah memperingatimu, jalang" ujarnya tak lagi berteriak.

Para maid yang baru saja menyaksikan itu membuang pandangannya tak tega melihat kejadian barusan. Sedangkan sang korban meringkuk kesakitan di lantai.

"Bawa pengkhianat itu kemari"

Jungwoo membawa seorang gadis yang sudah bercucuran air mata. Membuat gadis itu bersujud di depan kaki sang hyung.

"Kamu lihat sekarang? Karena ulahmu seseorang yang akan menanggung resikonya, Kim Jisoo" ujar Sehun dengan suara keras dan ekspresi dinginnya.

Jisoo berusaha duduk tegap, ia ingin mendekat pada Miyeon tapi Sehun tiba-tiba meminta sesuatu pada bodyguardnya.

Seketika mata Jisoo melotot, "jangan hikss.. Please jangan sakitin Miyeon hiks.. hikss.. Aku yang salah, hukum aku aja hikss..."

Mendengar permohonan Jisoo yang terasa tulus membuat Sehun tertawa senang. Ia mendekat pada Jisoo dan berlutut dengan satu kaki di depan gadis itu, pistol itu ia gunakan untuk menaikkan dagu Jisoo.

"Hukum kamu? Kenapa? Kamu lupa perjanjian kita?"

"Please hikss.. Miyeon gak salah, aku yang paksa dia hikss..."

Satu alis Sehun terangkat, ia menoleh ke belakang sebentar lalu berdiri. Kembali Sehun mendekat pada Miyeon.

"Saya mohon tuan hikss..hikks... Maafkan saya hiks..." ia memegang kaki Sehun dan bersujud.

Terdengar helaan nafas panjang dari mulut Sehun. Sekarang ia gunakan pistol itu untuk mengangkat dagu Miyeon.

"Kamu harus tau Kim Jisoo, gadis ini adalah korban dari pelecehan seksual yang dulu aku selamatkan"

Medengar itu Jisoo terkejut bukan main. Ia sampai tak bisa berkata-kata lagi. Sedangkan orang yang dibicarakan terus bersujud memegang kaki Sehun seraya menitihkan air mata.

"Cho Miyeon, ini tidak benar. Aku yang menyelamatkanmu. Jika tidak, mungkin bukan hanya satu saja tapi puluhan pria hidung belang sudah menidurimu. Aku yang membawamu ke mansion ini dan memberimu hidup baru saat panti asuhanmu digusur. Aku yang membawamu dari rumah sakit jiwa, tapi apa ini. Kenapa kau mengkhianatiku?"

"Maafkan saya tuan hikss.. Sa-saya.. Saya tidak tega melihat nona Jisoo tersiksa hikss.. hikss.."

"Kau mengasihaninya tapi tidak mengasihani dirimu sendiri?"

"Maafkan saya tuan hikss..."

Jisoo mendekati Sehun, ia bersujud di kaki Sehun tepatnya di samping Miyeon. "Hukum aku saja, siksa aku aja Sehun"

Sehun menendang kecil lengan Jisoo agar tidak lagi memegang kakinya. Gadis itu berdiri ingin menyembunyikan Miyeon di belakangnya tapi Sehun segera memegang pergelangan tangan mungil itu untuk menahan Jisoo.

Dorr...

Darah segar menyiprat di wajah Jisoo. Ia memejamkan mata saat darah itu masih hangat ada di wajahnya.

Tubuhnya mematung tidak bisa bergerak mendengar sesuatu terjatuh. Miyeon yang sudah tak lagi bernyawa terbaring di lantai dengan darah sudah menggenang.

Criminal | Little HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang