Sudah tengah malam namun ia masih terjaga sendirian di ruang tamu. Ia sudah menunggu lebih dari tiga jam di sana namun sang adik belum juga kembali. Entah sudah berapa kali ia mengganti siaran TV karena jenuh menunggu.
Jisoo menatap lockscreen nya namun belum juga ada balasan dari sang adik. Hyunjin memang suka pulang telat namun tidak untuk sampai jam sekarang.
Tingnong...
Belum juga Jisoo berpikir, ia langsung berlari ke pintu. Bahkan ia tidak berpikir lebih dulu mungkin saja yang memencet bel adalah orang jahat.
Ketika Jisoo membuka pintu, ia melihat dua orang pria dengan bau alkohol yang menyengat.
"Astaga yaa Hwang Hyunjin" bentak Jisoo mendapati adiknya dibopong dalam keadaan mabuk berat.
Jisoo menoleh ke arah pria yang membopong Jisoo yang tak lain tak bukan adalah Jungwoo. Namun lebih mendahulukan Hyunjin terlebih dahulu.
"Dia mabuk ber-" namun Jisoo langsung memotong perkataan Jungwoo "gue tau, bawa dia masuk saja"
Jungwoo berdecih sebal namun tetap mengikuti perkataan wanita hamil di depannya. Jisoo berjalan di belakang keduanya, mengikuti mereka ke kamar Hyunjin.
Setelah tubuh ramping ideal sang adik direbahkan, Jisoo langsung melepaskan sepatu Hyunjin dan menyelimutinya.
Ia lalu melipat kedua tangannya di dada dan menatap sinis pada Jungwoo, "kenapa dia sampai kayak gini? Kalian ngapain aja sih? Bisa-bisanya lo buat anak dibawah umur mabuk"
"Obrolan pria gak akan pernah dipahami oleh wanita" jawabnya malas lalu keluar dari sana.
Jisoo pun mengantarkan Jungwoo ke pintu rumahnya, "harusnya lo batasi dia minum, lihat kan keadaannya? Besok dia bakalan menderita karna pengar, padahal besok dia sekolah"
Jungwoo menghela nafas sebal, ditatapnya Jisoo kesal "karna hamil lo jadi cerewet banget, dasar ibu-ibu"
Tidak terima mendengar Jungwoo berkata begitu, Jisoo hendak memukul Jungwoo namun pria itu sudah terlebih dahulu melarikan diri. Ia bergegas masuk ke mobil, membuka jendela dan berbicara pada wanita yang mengikutinya ke depan gerbang "cie yang gak bisa lagi lari hahaha"
Jisoo menaikkan satu sudut bibirnya, ia menggerakkan tangannya seolah ingin memukul Jungwoo "sialan lo"
Setelah becanda sejenak, akhirnya sopir melajukan mobil meninggalkan rumah Jisoo. Wanita itu menarik kedua bagian kardigan yang ia pakai karena udara sangat dingin. Jisoo memperhatikan sekitar rumahnya pun lalu berjalan memasuki rumahnya lagi.
Di dalam mobil sedan hitam yang berhenti di pinggir jalan sebrang rumah Jisoo, seorang pria mengamati dirinya. Pria itu menatap pergerakan Jisoo hingga pintu rumah itu kembali tertutup.
Matanya tak bisa berhenti menatap wajah cantik itu dan perut buncitnya yang kelihatan sedikit menggembul di dalam dress putih bermotif bunga-bunga kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal | Little Hell
Mystery / Thriller"Manusia terlahir dengan takdir yang sudah ditentukan sejak awal. Namun aku lebih memilih mengarang takdirku sendiri" Sehun. "Dasar iblis! Terkutuk lah kau diantara seluruh makhluk di bumi, Ooh Sehun!" Jisoo. "Terima kasih untuk ucapan syukurmu, Kim...