Malam nanti up lagi hehe
Jangan lupa vote dan komen
Makasih untuk semangatnya dan komentar kalian bikin athor semangat nulis 👍
Balik ke lapak
Enjoy
Selamat membaca❤
Weekend adalah waktu untuk bersantai tapi tidak dengan Shani yang harus mengecek keadaan pasien yang mempunyai sedikit masalah pada pernapasannya sehingga mengharuskan Shani untuk ke rumah sakit sebentar.
"Sayang rapih banget mau kemana?"tanya Aran yang masuk ke dalam kamar dan melihat istrinya dah rapih
"Ke rumah sakit bentar ngecek pasien" jawab Shani yang sudah siap mau pergi
Aran menghentikan pergerakan Shani"et bentar jangan pergi dulu. Biar mas antar ya, Santai jangan panik kasian dedeknya ikut panik juga hehe"
"Oke, Bisa aja kamu. Yuk eh bentar mang mas dah mandi?"
"Udah tadi sebelum sholat shubuh, Kenapa by?"
"Cuma tanya. Ini niatnya nganterkan bukan modus ketemu perawat cantik"
"Astaghfirullah gak lah sayang. Mas udah punya paket komplit ya gak mungkin lah"
"Awas aja tuh mata jelalatan dah mau punya buntut juga"
"Iya gak yang kalau bisa ni mata liat ke kamu terus nih"
Shani hanya tertawa mendengar ucapan terakhir Aran dan meninggalkan Aran yang mendengus kesal karena kebiasaan dirinya selalu ditinggal.
*****
Free tidak ada tugas dari guru suatu hal kebebasan haqiqi itulah yang dirasakan Ashel. Untuk memanfaatkan moment langka dirinya ingin akan menghabiskan waktunya untuk bekerja di cafe milik cicinya.
"Semangat banget lo Cel" ucap Rachel selaku pengelola cafe Shani
"Hehe iya kak mumpung lagi gak ada tugas jadi bisa seharian di cafe"
Rachel yang mendengar semangat Ashel ikut merasakan semangat Ashel yang menyalur kepada dirinya.
"Ya udah semangat ya, Kalau capek istirahat. Ntar lo kenapa-kenapa gue yang dimarahin cici lo nanti"
"Oke kak siap, Kak Rachel juga semangat"
Pagi sudah berganti siang cafe pun ramai karena weekend jadi ajang healing dari penatnya kegiatan atau kerjaan. Saking fokusnya mencatat dan membawakan makanan pelanggang Ashel tak sadar jika dirinya sedang ditatap oleh seseorang
"Serius amat neng sampai abang dicuekin" ucap Raka yang lagi dekat dengan Ashel
Ashel kaget dan refleks memukul tangan Raka "Astaghfirullah Bang Raka ngangetin aja"
"Parah sih baru datang udah di pukul aja" ucap Raka sambil mengelus tangannya padahal mah gak sakit
"Aduh maaf bang, Acel kelepasan maaf banget refleks. Mana bang yang sakit" Ashel mengelus tangan Raka setelah dikasih tahu Raka
Saking asyiknya berduaan tanpa sadar ada yang jahil dibelakang mereka
Ekhem
Ashel auto melepaskan tangannya dari tangan Raka dan Raka berdiri tegak seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buaya & Bidadari
Teen FictionBagaimana jadinya jika Seorang Bad Boy terkenal buaya dijodohin dengan Dokter Spesialis Anak berparas Bidadari. Cus langsung baca aja jika ingin tahu kehidupan Aran dan Shani setelah menikah. Ini Cerita kedua aku tentang Shanran dan sedikit cerita...