54

2.1K 192 11
                                    

Lohaa

Up up up up up

Makasih ya udah komen + vote dan udah ingetin buat up hehe

Jangan lupa vote dan komen

Enjoy

Selamat membaca❤








Sudah seminggu semenjak berkumpul bersama keluarga kecilnya baik Aran atau Shani sudah melakukan aktivitas seperti biasanya walau rindu terus menggebu.

Anak-anak Shanra lebih memilih berangkat sekolah bersama dan kadang main bersama sepulang sekolah di rumah mereka yang sempet di tempati untuk melepas rindu seminggu yang lalu

"Ran gimana, Aman?"

Aran yang sedang berkutat dengan dokumen serta laptop menengok ke arah depannya dimana Mirza lah pelakunya

"Sejauh ini aman, Kenapa?"

"Lebih cepat lebih baik kan ran, Sat set sat set gitu"

Aran memandang Mirza malas "Emangnya gue gak mau gitu hah!"

"Selow bro jangan ngegas ntar kantornya rubuh"

"Gak jelas lo"

Mirza tertawa puas karena berhasil membuat Aran kesal. Daripada kena ngamuk Aran Mirza memilih kembali ke ruangannya

"Om Ayah ada?"

Baru saja akan duduk Mirza dikagetkan dengan kedatangan arsen anak Chika.

"Arsen sama siapa kesini?" kaget Mirza yang melihat Arsen dihadapannya seorang diri tanpa pendamping

"Sendiri Om, Arsen kangen Ayah. Boleh ketemu Ayah?"

Mirza yang tak tega dengan Arsen yang sudah akan menangis pun mengajaknya masuk ke dalam ruangan Aran.

Pintu ruangan terbuka sudah membuat Aran menghela nafas jika Mirza pasti akan mengganggunya lagi disaat kerjaanya menumpuk. Tapi dugaanya salah, Ia mendapati Arsen sudah berdiri di hadapannya dengan mata berkaca-kaca

"Ayah, Arsen kangen"

Hanya dengan kalimat itu membuat dinding pertahanan Aran runtuh. Mendekat dan memeluk itu yang bisa ia lakukan, Sejujurnya dirinya juga kangen dengan Arsen walau kenyataan dia bukan anak kandungnya tapi ia sudah menganggap Arsen seperti anak kandungnya

"Ayah juga kangen Arsen"

"Arsen kesini sama siapa?" sambung Aran sambil menghapus air mata di pipi Arsen

"Sendiri yah"

Aran kaget mengetahui bahwa Arsen yang baru berumur 8 tahun berani dateng kesini seorang diri. Setelahnya dirinya membawa Arsen duduk dipangkuannya sambil menyelesaikan kerjaanya.

Tok tok tok

Mirza membukakan pintu setelah mendapat lirikan dari Aran. Mendapati pegawai kantor datang bersama supir taksi membuatnya bingung

"Kenapa Bel?"

"Ini Pak Mirza ada supir taksi minta bayaran atas nama Arsen kepada bos" jelas Bella pegawai Aran

Mirza menggeleng tak percaya aksi nekat Arsen untuk bertemu Aran yang bukan ayah kandungnya bisa diacungi jempol

"Berapa semuanya pak?"

"285.000 ribu pak" ucap sang supir taksi

Mirza pun membuka dompetnya dan membayar dengan memberikan tiga lembar uang berwarna merah

Buaya & BidadariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang