Lohaaa kawan up nih
Up
Maaf ya kalau lama 🙏 soalnya bulan agustus banyak lomba jadi gak sempet nulis dan edit
Makasih untuk vote, komen dan sudah menunggu cerita ini up
Jangan lupa vote dan komen
Enjoy
Selamat membaca ❤
Malam yang dingin didalam ruangan bernuansa putih tidak membuat Shani lelah menunggu mata Aran terbuka lebar dari komanya
Luka tusuk di perut Aran membuatnya kehilangan darah sangat banyak karena perjalanan dari tkp ke rumah sakit menempuh 1 jam perjalanan sehingga membuatnya kehabisan darah dan sedikit melukai lambungnya
Sudah 3 hari Aran masih tertidur nyenyak dan Shani tidak pernah meninggalkannya kecuali ke kamar mandi. Sahabat Shani yang mengetahui kabar Shani masih hidup mengalami shock dan bersyukur bisa berkumpul lagi sedangkan sahabat Aran sedih melihat keadaan Aran dan marah karena tidak bisa ikut membantu dalam masalahnya sehingga terjun sendiri kecuali Mirza yang mengetahui
Vino sudah di masukkan ke dalam penjara dan Zee mengurus semuanya agar Vino mendapat hukuman yang berat.
"Sayang bangun dong jangan tidur terus, Emangnya kamu lagi mimpiin apa sih betah banget"
"Ah atau jangan-jangan kamu lagi asyik godain cewek yah makanya betah tidur terus dan cuekin aku disini sendiri" lanjut Shani yang sedikit kesal dengan Aran yang tak kunjung sadar
Ceklek
"Cici makan dulu yuk, Acel bawain nasi uduk langganan Cici" Shani hanya bergeming membuat Ashel menghela nafas dengan keadaan cicinya
Keluarga Shani dan Aran senang sekaligus terharu bahwa Shani masih hidup serta menyambut cucu kembar mereka yang sebelumnya hanya tahu Gaffi dan sedih dengan kondisi Aran yang sampai saat ini belum sadar
Ceklek
"Belum mau makan juga Cici Cel?"
Ashel menengok ke arah Zee yang baru saja masuk ke dalam ruang ICU. Sebenarnya hanya satu orang yang masuk tapi jika mengandalkan Ashel yang membujuk Shani gak bakal mempan
"Iya Kak Zee, Aku keluar yah semoga sama Kak Zee Cici mau makan" Zee mengangguk dan menghampiri Shani
"Ci makan dulu, Aran aku yang jaga" ucap Zee sambil menyentuh pundak Shani yang setelahnya tidak mendapat respon
"Makan Ci, Jangan sampai Cici sakit yang ada nanti sama-sama dirawat terus yang jagain Aran trus sadar dari komanya siapa kalau Cici sakit?"
Shani menengok ke arah Zee dan tersenyum tipis membenarkan ucapan Zee
"Oke Cici makan, Jagain Aran. Kalau ada apa-apa beritahu Cici"
"Siap Ci"
Setelah kepergian Shani, Zee duduk yang sebelumnya diduduki Shani. Memandang wajah damai Aran yang sedikit pucat tapi tetap terlihat tampan
"Ck, Lo kondisi sekarat aja tetep cakep pantes pada ngedeketin lo. Dasar buaya" maki Zee
Zee jika sedang berdua dengan Aran isinya makian bahkan tak segan-segan mencubit tangan Aran saking kesalnya Aran yang gak bangun-bangun. Tujuannya untuk Aran cepet sadar, Katanya orang koma dapat mendengar ucapan seseorang di dekatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Buaya & Bidadari
Teen FictionBagaimana jadinya jika Seorang Bad Boy terkenal buaya dijodohin dengan Dokter Spesialis Anak berparas Bidadari. Cus langsung baca aja jika ingin tahu kehidupan Aran dan Shani setelah menikah. Ini Cerita kedua aku tentang Shanran dan sedikit cerita...