12

8 2 0
                                    

Zio memasuki gerbang rumahnya, sudah sangat malam. Rumah Ara dan Zio lumayan jauh namun Zio menikmati malamnya yang terasa sangat indah.

"Anak laki mamah jam segini baru pulang, dari mana aja sih sayang?" Ucap seorang wanita paruh baya yang menyambut Zio yang diyakini adalah mamah nya Zio.

"Eh kok mamah ada di rumah? Sama papah juga?" Zio dengan segera memeluk mamah nya itu, Zio tak menjawab pertanyaan yang mamah nya berikan tadi, Zio malah terkejut dengan kehadiran kedua orang tuanya yang berada di rumah, padahal setau dirinya orangtuanya akan berada di luar kota selama beberapa Minggu untuk kegiatan bisnis nya. 

"Kamu gak senang papah sama mamah pulang Zi?" Tanya papah Zio yang juga sekarang memeluk anak laki-laki semata wayang nya itu. Beruntungnya Zio memiliki orang tua yang sangat menyayanginya, meskipun Zio sudah gede dan sudah SMA  tapi mereka masih menganggap Zio anak kecilnya mereka.

"Senang banget lah Pah, di rumah sepi banget kalo gak ada kalian, Zio jadi sering tidur di villa deh bareng temen yang lain, tapi Zio seneng kok banyak banget yang ingin Zio ceritain, tapi gak sekarang hhee" cerita Zio seperti anak kecil yang mengadu tak ingin ditinggalkan lagi oleh orang tuanya.

"Mau cerita apa sih nak? Bahagia banget kayak nya?" Ucap mamah Zio yang sedikit penasaran dengan tingkah anaknya itu yang terus tersenyum sejak tadi.

"Ada deh hhee, Zio ke kamar dulu ya mah pah, mau mandi" pamit Zio kepada orangtuanya dan pergi meninggalkan mereka yang masih penasaran dengan anaknya itu.
_____________

Setelah sampai di dalam kamarnya, Zio dengan segera membuka baju dan pergi untuk mandi.

Setelah mandi Zio teringat kembali perjalanan pulangnya dengan Ara tadi. Zio tersenyum saat kembali mengingatnya. Hari ini pasti tak akan pernah Zio lupakan.

Zio sebenarnya berencana untuk menceritakan tentang hari ini kepada kedua orangtuanya, namun Zio urungkan karena Zio tau mungkin itu hanya sebuah kebetulan belaka. Zio mengambil gitarnya yang terletak di sudut ruangan kamarnya dan memainkan beberapa musik yang disukainya.

Ting

Satu notifikasi berhasil masuk kedalam hp milik Zio. Namun Zio tak langsung mengambilnya karena ia tahu itu pasti dari Ken, Fabo, Aksel ataupun mantannya, Tere.
Namun sebenarnya notifikasi itu bukan dari mereka semua melainkan dari seseorang yang mungkin sangat Zio tunggu notifikasinya.

Setelah Zio buka hp nya ternyata...

08774563****
Terimakasih udah ngasih semangat tadi :)

Notifikasi itu dari Ara, tadi siang sebelum Ara melakukan tes, Zio mengirimkan ucapan semangat kepada Ara lewat chatt. Zio belum menyimpan nomor tersebut dengan nama Ara, dengan segera Zio mengganti nomor itu dengan nama 'AraTobus'.

Tapi apakah Ara mengetahui kalau yang mengirimkan nya pesan itu adalah Zio?
__________________

Ara masuk kedalam kamarnya, sebelumya Ara sudah membersihkan dirinya dan juga menyalakan semua lampu yang ada di rumahnya. Sampai sekarang Ara masih sendirian di rumah, mamahnya belum menampakan batang hidungnya.

Ara teringat akan pesan yang ia dapatkan tadi siang sebelum melakukan tes, dengan segera Ara mengambil hp nya dan membuka kembali notifikasi yang belum sempat Ara balas tadi siang.

Sebenarnya Ara tidak tahu siapa yang mengiriminya pesan tersebut, tapi Ara akan membalas pesan tersebut karena sudah memberikan ucapan semangat kepada Ara.

08762534****
Semangat

Araaaa
Terimakasih udah ngasih semangat tadi :)

Ara menyimpan kembali hp nya tanpa menyimpan nomor tersebut, karena Ara belum tahu siapa orang yang mengiriminya pesan itu. Namun belum beberapa menit setelah Ara menyimpan hp nya di atas nakas, suara notifikasi kembali terdengar dan ternyata dari nomor tak dikenal tadi.

08762534****
Sama-sama Tobus, save no gue!

Oalahh ternyata Zio toh yang mengiriminya pesan, hanya Zio yang menyebutnya dengan sebutan Tobus, nama panggilan yang baru tadi sore Zio buat untuk Ara.

Araaaaaa
Ini Lo Zio? Kok bisa punya nomor gue? Maling ya Lo?

08762534****
Iya ini gue, yakali gue maling Ra Ngadi Ngadi

Araaaaaa
Terus Lo dapet darimana nyet?

08762534****
Ih Ara kasar gak suka:(
Gue dapet dari hp nya Ken tadi siang, hp Ken lagi di titip ke gue ya sekalian aja yakan

Araaaaaa
Bukan salah gue!
Itu sama aja maling Zio, lol

08762534****
Oh sama ya, yaudah gpp yang penting gue dapet nomor Lo, wleee

Araaaaaaa
Kenapa gak bilang langsung?

Telak, pertanyaan dari Ara membuat jantung Zio berhenti sejenak, Zio tak tahu harus menjawab apa. Ia memikirkan alasan apa yang tepat untuk membalas pesan Ara tersebut.

08762534****
Ya gpp sih biar keliatan misterius aja, harus bersyukur Lo yang gue chatt duluan, cewek lain ngemis ngemis minta nomor gue gak gue kasih hhaaa

Percaya diri Zio dan Ara memang sebelas dua belah selalu membanggakan dirinya sendiri.

Araaaaaaa
Alasan, bilang aja gengsi bilang langsung di depan teman-teman yang lain yakan? payah

08762534****
Terserah Lo deh, yang penting Lo seneng ra raa

Araaaaaaa
Hhaaa

08762534****
Yaudah, Lo tidur gih besok kan sekolah ketemu gue lagii

Araaaaaaa
Terus kalo ketemu Lo gue harus gimana Bambang gak ada yg istimewa tuhh perasaan (bohong banget, Ara sebenarnya
sangat semangat untuk hari esok) 

08762534****
Dihh jahat banget

Araaaaaa
Tadi nyuruh gue tidur, tapi kok masih lanjut balas chatt nya?

08762534****
Oh iya lupa, nyaman sih, yudah sanahh

Tak ada balasan lagi dari Ara sekarang, Ara menuruti perintah dari Zio yang menyuruhnya untuk segera tidur.

Zio menyimpan hp nya dengan seulas senyuman di wajahnya, hari ini benar-benar hari yang sangat menyenangkan menurutnya.
_______

Baru beberapa hari Ara pindah sekolah ke SMA Pekerti, namun Ara sudah sangat nyaman disana, mendapat banyak teman yang sangat asik dan menerima Ara layaknya sudah kenal bertahun-tahun. Menurut Ara mereka sangat baik, sangat mudah bergaul dengan Ara, ditambah dengan adanya Vella, Vella sangat membantu Ara untuk bergaul dengan teman-temannya, mungkin jika tidak ada Vella Ara masih belum mendapat teman seperti mereka sekarang.

Di rumah mungkin Ara merasa kesepian karena mamah nya selalu berada di butik dan tak ada asisten rumah tangga di rumahnya. Tapi bagi Ara itu tak masalah karena Ara mendapatkan banyak perhatian dari lingkungan sekitarnya dan juga teman-temannya. Mamah Ara pun selalu perhatian kepada Ara ya walaupun selalu sibuk dengan pekerjaannya, tapi ia melakukan itu demi Ara.

Ara terlelap dalam tidurnya, raut wajahnya nampak bahagia malam ini, mungkin ia memimpikan kejadian tadi sore saat bersama Zio ditambah dengan dirinya yang lolos masuk menjadi tim karate di sekolah menambah kebahagian nya hari ini. Entahlah Ara tak sabar ingin segera hari esok. Semoga hari esok lebih baik lagi dari hari ini.

RAZIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang