Pagi ini Ara kembali pergi ke sekolah, seperti biasa dia terlihat sangat cantik dengan rambut yang sengaja ia urai dan jaket bomber yang menjadi andalannya.
Hari ini Ara pergi ke sekolah di antar oleh mama nya, sedangkan Vella kemarin malam mengabari akan pergi bersama Ken.
Karena hari ini sang mama harus langsung pergi ke luar kota, Ara diantar sangat pagi bahkan sekarang di sekolah masih terlihat sangat sepi.
Sesampainya di sekolah Ara langsung masuk ke dalam kelas yang tentunya belum ada siapapun didalamnya. Ara duduk di kursinya dan mengambil sepasang headset bluetooth dari dalam tasnya. Kemudian ia menyetel sebuah lagu dari sebuah aplikasi di dalam hp nya. Menidurkan kepalanya di atas meja dan menjadikan tangan sebagai bantalnya. Mumpung masih pagi dan belum ada siapapun, tidur lagi aja kali yak?
Namun belum juga Ara memejamkan matanya, hp yang ia simpan di atas meja bergetar menandakan ada satu notifikasi masuk.
Drrtt
Ara masih belum mengangkat kepalanya, tapi tangan Ara meraba raba meja berusaha mengambil hp nya. Nihil, ia tak berhasil mengambilnya. Ara pun berniat untuk mengangkat kepalanya dan duduk. Namun..
Duarr
"Eh monyet!!" Ara terkejut, pasalnya Zio mengagetkannya. "Ihh Ziooo!!" teriak Ara sembari memukul pelan lengan atas Zio.
"Apaa? Kebiasaan deh manggil gue monyet!" Ujar Zio tak terima dirinya ternistakan, salah sendiri yakan?
"Lo kok udah ada di sini? Sejak kapan? Tadi perasaan pas gue masuk gada siapa-siapa" Ara tak menghiraukan Zio yang sedang kesal nampaknya. Ara masih bingung dengan kehadiran Zio yang sangat tiba-tiba.
"Ya terserah gue dong Tomat busuk!"
Oke oke, Ara sedang tak nafsu berdebat di pagi hari yang cerah ini. Tunggu, apakah yang berada di tangan Zio itu hp nya Ara?
"Eh itu hp gue, sini in Zii!" Perintah Ara sambil berusaha mengambilnya dari tangan Zio. Namun Zio dengan jahilnya terus menjauhkannya dari jangkauan Ara.
"Gak bisa wlee"
"Mau apaan sih? Sini in ahh itu ada pesan masuk Zii"
Zio melihat layar hp Ara dan benar saja ada satu pesan masuk atas nama Kak Tora. Zio menatap Ara, dan entah ada angin dari mana Zio langsung memberikan hp Ara setelah melihat siapa yang mengirimi Ara pesan.
"Dari Tora" ucap Zio sambil menyodorkan hp nya ke hadapan Ara. Tiba-tiba suasana terasa sedikit kaku. Ara membuka pesan itu.
Kak Tora
Pagi Ra, Lo gak lupa kan?Araaaaaa
Pagi kak, amannHanya itu, Ara kembali menyimpan hp nya di atas meja.
"Udah?"
"Apa?" Jawab Ara, Aduh kok sekarang Ara merasa seperti terciduk selingkuh ya Gais ya.
"Sering chattan sama dia?" Nampaknya Zio sangat ingin mengetahui hal itu.
"Umm enggak, baru kemarin" ujar Ara dan menampilkan senyumnya dengan mata yang sedikit tertutup di depan Zio. Sungguh, Zio tak kuat jika melihat senyum Ara yang seperti itu.
"Oh" jawab Zio, nyebelin banget emang.
Melihat hp Ara yang berada di atas meja, Zio jadi penasaran akan suatu hal yang sepertinya sangat perlu ia ketahui. Zio kembali mengambil hp Ara tanpa meminta ijin terlebih dahulu tentunya.
"Eh eh ngapain lagi?" Kini Ara tak kalah terkejutnya ketika Zio kembali mengambil hp nya, maklum takut di jambret Zio.
"Pinjem jari Lo bentar" ujar Zio sembari menarik jari Ara. Ara yang masih penasaran dengan apa yang akan di lakukan Zio membiarkan Zio untuk membuka hp nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAZIO
Teen FictionAmanohara Auryclare panggil aja Ara, cewek tomboi tapi cantik, elegan dan menawan. Hidup di lingkungan humoris membuat hidupnya terlihat sangat indah. Namun, hidup tidak selamanya indah bukan, ada saja masalah yang datang kepada Ara. Memendam peras...