5

12 3 1
                                    

Happy reading...
____________

Seperti biasa, sudah seperti sopir pribadi bagi Ara yang setiap pagi dijemput oleh Vella untuk berangkat ke sekolah. Sebenarnya bisa saja Ara membawa mobil miliknya sendiri, tapi ibu Ara tidak mengijinkan Ara untuk mengendarai mobil, taulah ya gimana kelakuan anaknya kalo bawa mobil.

"Bahagia banget kayaknya?" Tanya Vella yang memang melihat Ara sedari tadi senyam-senyum gak jelas.

"Biasa aja" jawab Ara tak jujur, karena sebenarnya Ara memang bersemangat untuk datang ke sekolah hari ini. Selain karena ada tes karate yang sangat Ara tunggu tapi ada juga hal lain yang sangat membuat Ara bersemangat.

Setelah memarkirkan mobilnya, Vella dan Ara berjalan menyusuri koridor sekolah menuju kelas.

"Lo, nanti bisakan temenin gue tes?" Tanya Ara sambil merapikan seragamnya.

" Gue usahain " jawab Vella sambil menyelidik seseorang yang berada tak jauh dari hadapannya.

" Ken!" teriak Vella memanggil sosok yang berada jauh didepannya sambil melambaikan tangannya, yang dipanggil langsung membalikan badannya lalu membalas lambaian tangan Vella.

"Ra,lo duluan ke kelas aja ya,bye " ucap Vella dan lngsung pergi tanpa mendengar persetujuan Ara.

"E-ehh Vell..yah nasib jomblo" kata Ara menatap kepergian Vella, sambil mengembuskan nafasnya kasar.

"Kasian amat yang jomblo, iri ya?" ujar Zio tepat di sebelah telinga Ara, entah datang darimana tuh makhluk tiba-tiba.

"Astagfirullah, apaan sih?" Kaget Ara, untung saja kaget Ara belum akut, sehingga tidak reflek menonjok wajah bak pangeran yang ada di sampingnya itu.

"Lo beneran jomblo,Ra?" Tanya Zio sungguh penasaran.

"E-emang kenapa? Lo juga jomblo masih anget" malu, Ara sungguh malu sekarang. Bagaimana tidak, wajah cantik bak bidadari ternyata masih menjomblo sampai sekarang, tapi namanya juga Ara, selalu bisa  menutupi perasaannya dengan candaannya.

"Sttt..nanti fans gue denger, jangan kenceng-kenceng " ucap Zio dengan percaya diri tingkat dewanya. Namun apa itu, tangan Zio nakal menempel dibibir Ara yang reflek ditepis oleh Ara.

"Ihh tangan Lo bau ikan asin" kata Ara sambil mengusap-usap bibirnya.

"Enak aja, gue mandi pake sabun 7 merek yakali bau ikan asin" ujar Zio

Zio mendekatkan tangannya itu ke wajahnya, terbesit niat jahil diotaknya.
"Emmm..Muah " Zio mencium telapak tangannya sendiri.

"Ih..Udah gila ni orang" Ujar Ara tak habis pikir dengan kelakuan Zio,

"Telapak tangan gue ini bekas bibir Lo kan?, jadi gue cium deh, rezeki lumayan hhaa" kata Zio sambil memperlihatkan senyum manisnya ke arah Ara. Ara tau maksud dari ucapan Zio barusan,dan ahhh...Ara sedikit salah tingkah.

Pletak...

Tamparan cukup keras dari Ara di pipi kanan Zio. Bukannya marah,Zio malah tertawa dan diikuti oleh Ara yang ikut tertawa juga karena terlalu gemas melihat tingkah Zio.

Entah kesambet apaan si Zio yang notabenenya tidak pernah bercanda berlebihan kepada cewek,tapi melakukan hal konyol seperti itu kepada Ara.

"Kok lucu sih mereka" Kata Vella sambil menyenggol lengan Ken dan di jawab anggukan oleh Ken. Ya, sedari tadi Vella dan Ken telah memperhatikan Ara dan Zio dari kejauhan.

Di lain tempat, tepatnya dibelakang pohon dekat lapangan, terlihat seorang cewek memperhatikan tingkah Zio dan Ara sejak tadi dari kejauhan. Dari raut wajahnya terlihat jelas bahwa ia sedang kesal, seperti singa yang sedang mengamati mangsanya.

"Liat aja, habis Lo" ujarnya penuh penekanan.
__________

Mohon perhatian, bel tanda masuk telah berbunyi, kepada seluruh siswa untuk segera memasuki kelasnya masing-masing, bapak dan ibu guru akan segera memasuki kelas, selamat belajar semoga mendapat ilmu yang bermanfaat, terimakasih.

"Ting tong Ting tong, mohon perhatian pangeran kelas telah memasuki kelas"  ujar Fabo seperti biasa dengan penuh kepercayaan dirinya sambil berjoget ringan di depan pintu kelas yang sontak mendapat sorakan dari seluruh penghuni kelas.

Uuuu

"Istigfar gue punya temen kek ni bocah"  tampak Zio yang sudah muak menghadapi kelakuan temannya itu, sambil melenggang pergi ke tempat duduknya. Melihat bangku di sebelah Ara kosong Zio langsung menghampiri Ara dan duduk disebelahnya.

"Eh eh itu tempat duduk gue" teriak Vella yang baru memasuki kelas.

"Mulai hari ini, ini tempat duduk gue,Lo duduk sama si Fabo, tukeran tempat duduk lah Vel, Ara juga udah setuju tuh" kata Zio sambil tersenyum menampilkan giginya yang rapi meminta persetujuan dari Vella.

"Sejak kapan gue setuju?" tanya Ara bingung.

"Tega Lo sama gue Zi, remuk dah gue duduk sama ni nenek lampir" ujar Fabo yang langsung mendapat pukulan ringan di punggungnya, dari siapa lagi kalau bukan dari Vella " gue rebus juga Lo Zamaludin".

"Raaa Lo cuman mau duduk sama gue kan?" Tanya Vella yang masih berusaha mendapatkan tempat duduknya kembali.

"Udah sama gue aja Ra, nanti gue beliin es krim se baskom" Zio juga masih berusaha mendapatkan kursi di sebelah Ara.

"Yaudah biar adil, kalian berdua suit yang menang duduk sama gue!"

"Ayo siapa takut, main sekali jangan curang Lo" ujar Vella penuh percaya diri,

"1..2..3" itung Zio memulai suit, namun...

Ya Zio memenangkan suit itu dan berhasil mendapatkan kursi di sebelah Ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya Zio memenangkan suit itu dan berhasil mendapatkan kursi di sebelah Ara.

"Lo yang bilang sekali suit, jadi Lo harus terima hhaa, kursi ini memang ditakdirkan untuk gue" ucap Zio dan langsung menyenderkan punggungnya di kursi.

"Bilang aja mau modus" sinis Vella lalu pergi ke tempat duduk barunya di sebelah Fabo.

"Sabarkan ya Vell, gue juga gak mau duduk sama Lo kok, kita senasib semoga Lo gak betah duduk samping gue, besok gue kasih permen karet deh di kursi Lo biar Lo nyaman duduk samping gue" ucap Fabo berniat menghibur Vella yang tampak kesal namun Fabo malah kena pukulan lagi di punggungnya.
______

RAZIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang