Tinggal Lebih Lama

132 15 0
                                    

Hi👋

------- •×• ⭐ •×• -------

Gelap

Dingin

Pembunuh!

Sesak

Dasar pembunuh!

Tok tok tok

"Kak, kak Hoseok bangun"

Suara-suara itu menghilang digantikan dengan suara yang memanggil Hoseok.

"Kak Hoseok, Kak"

Perlahan mata Hoseok terbuka. Untuk sesaat, Hoseok hanya menatap langit-langit kamar. Di luar kamar, masih terdengar bunyi ketukan dan suara Yoongi yang memanggilnya.

"Iya Yoo, Kaka udah bangun"

"Sarapan kak"

"Iya"

Suara Yoongi tak terdengar lagi. Berarti Yoongi sudah beranjak dari depan kamar Hoseok. Hoseok tak segera bangun, dia memilih menjernihkan otaknya, agar bisa beraktivitas seperti biasa. Ada sesuatu yang Hoseok sesali ketika membuka matanya. Mengetahui satu fakta, bawa dia masih bernafas. Berarti satu hari melelahkan harus dilewati.

Hoseok mendinginkan kepalanya di bawah shower. Dia mencoba meredam suara bising di kepalanya. Mimpi itu selalu hadir, menjadi teman tidurnya selama sepuluh tahun terakhir ini. Kadang Hoseok bertanya, kapan mimpi itu akan berakhir.

Hoseok sudah merasa lelah dengan segalanya. Lelah dengan mimpi buruk yang setiap malam mendatanginya, Hoseok lelah dengan perasaannya. Dalam pikirannya kadang terlintas, dia ingin berhenti dari segala hal dan mengakhiri semuanya.

Namun ketika dia mulai mencoba, bayangan Yoongi yang Menangis, Namjoon yang tersenyum dan Seokjin yang menatap sendu, selalu menarik Hoseok kembali.

Hoseok tak ingin mengecewakan keluarganya, terutama Seokjin. Hoseok selalu melihat tatapan bersalah di mata Seokjin, saat Hoseok mencoba melukai dirinya sendiri.

Kadang Hoseok juga mendapati Seokjin, menemuinya pada tengah malam, menangis dalam diam dan memeluk Hoseok, atau hanya memandang Hoseok.

-

-

-

“Lah kan biasanya Yoongi sama Jungkook, kenapa harus sama Hoseok?”

Hoseok menatap malas seokjin. Seokjin baru saja mengatakan bahwa, besok Hoseok harus datang keacara pertunangan pamannya Krist barsama Tao.

Dia harus mengantar dan pulang bersama Yoongi, yang berarti dirinya harus ikut bukan hanya sekedar mengantar.

Sedangkan Namjoon dan Seokjin, keduanya juga turut hadir, tetapi mereka akan pergi lebih dahulu dan kembali juga begitu. Lebih mengejutkan lagi, keduanya harus ke China untuk mengurus beberapa pekerjaan mereka.

Dengan begitu, otomatis, Hoseok harus berada dirumah sampai kepulangan Namjoon dan Seokjin.

“Jungkook gak bisa Kak, dia harus ketempat neneknya sama orang tuanya.”

“Iya deh, berapa lama Mama sama Papa perginya?”

Seokjin meletakan cangkir kopi milik Namjoon dimeja kemudian duduk di sebelah Yoongi.

“Seminggu.”

“Oh iya, selama Mama sama Papa pergi, kalian gak boleh Gofood.”

“Lah terus kita makan apa dong?”

“Tenang Kak nanti Yoo yang masak” Yoongi tersenyum memamerkan giginya.

“Sejak kapan kamu bisa masak Yoo?”

HOSEOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang