HOSEOK

Potongan Puzzle

Hi🖐️

------- •×• ⭐ •×• -------

Yoongi membuka matanya cepat, hal pertama yang dilihatnya adalah, foto dirinya dan Hoseok yang ada di nakas samping kasurnya.

Mencoba mengingat sesuatu, sepertinya dia bermimpi buruk tadi. Tapi entah mengapa saat terbangun, Yoongi tak mengingat mimpinya.

Semua mimpi itu seolah menghilang, setiap kali Yoongi membuka matanya dan mendapati dirinya sedang memeluk boneka berwarna coklat berukuran sedang, pemberian Jungkook.

Meraih ponselnya, Yoongi menelpon Jungkook. Kebiasaan baru yang di lakukan Yoongi, beberapa hari ini ketika dia terbangun.

"Mimpi buruk lagi?"

Suara serak Jungkook terdengar di sebrang sana.

"Hm"

"Mau ditemenin mengobrol samapi kamu tidur?"

"Boleh, tapi video coll ya"

"Ok"

Yoongi merubah panggilan telpon menjadi panggilan video. Terlihatlah wajah Jungkook, yang setengah mengantuk, yang masih tertidur.

"Besok jadi kan ke Toko Buku?"

"Jadi, tapi agak sorean ya, aku harus nyari buku buat tugas kelompokku dulu"

Di seberang, Jungkook merubah posisinya menjadi menyandar pada kepala ranjang.

"Kan bisa sekalian nyari bukunya di Toto Buku"

"Yang diminta dosennya itu buku terbitan lama dan gak ada lagi di Toko Buku"

Yoongi menguap, sepertinya kantuknya mulai datang.

"Oh mau cari di mana?"

"Tadi pas nanya Papa, katanya dia punya tapi di simpan di gudang. Jadi besok aku, Tae sama Dino mau nyari di gudang sekalian di bersihin gudangnya"

Jungkook mengangguk. Tadinya dia ingin menanyakan siapa saja anggota kelompok Yoongi, tapi setelah mendengar dua nama yang disebutkan Yoongi, dia membatalkannya.

"Kookie"

"Hm?"

"Sebenarnya aku penasaran sama mimpiku. Aku pengen tahu tapi gimana?"

Yoongi memiringkan kepala, kebiasaan ketika dia sedang memikirkan sesuatu.

"Kan cuma mimpi, nanti juga hilang sendiri. Atau itu karena kamu yang capek latihan basket beberapa hari ini"

"Mungkin juga sih"

"Yaudah tidur gih besok kan kamu harus bersihin gudang"

Yoongi merengut "Iya, selamat tidur. Aku sayang kamu"

"Kamu juga, aku juga sayang kamu"

-

-

-

Taeyong mempercepat langkahnya ketika mendapati Luhan Dosen Managementnya, juga melakukan hal yang serupa dengannya.

Senyum kemenangan terukir dibibir Taeyong, ketika dirinya terlebih dahulu masuk kedalam kelas. Luhan yang melihat tingkah mahasiswanya itu, hanya menggeleng dan memukul kepala Taeyong dengan modul yang dibawanya.

"Jangan diulangi lagi, sana duduk."

Taeyong hanya mengangguk, berjalan ke arah Yoongi dan Dino yang sudah menyiapkan tempat untuknya.

"kenapa telat?" Yoongi berbisik kearah Taeyong.

"Ban mobilku pecah pas lewat Fak Teknik, untung ada Kak Sehun jadi aku dibantuin."