Hi👏
------- •×• ⭐ •×• -------
(Dua hari setelahnya)
Hoseok baru saja keluar dari ruangan Suho, setelah melakukan terapi bulanannya. Hoseok bersyukur karena jadwal terapinya, tak diganti dan masih tetap sebulan sekali.
Sebelum pulang Suho menyarankan Hoseok agar menghindari hal yang berkaitan dengan fisik juga memancing emosi, dan mencoba mencari kegiatan yang tak terlalu berat.
Menurut Suho Hoseok masih belum bisa mengontrol emosi dan pikirannya, sehingga Hoseok samapi bisa mengalami kejadian kemarin.
" Hoseok"
Hoseok menoleh kesamping, disana ada Sehun yang sedang berjalan kearahnya.
"Kamu Hoseok kan?"
"Iya kak"
"Bisa bicara sebentar?"
Hoseok dan Sehun kemudian duduk di bangku panjang ruang tunggu.
"Kenapa kak?"
"Kamu temannya Jimin?"
"Kalau Jimin yang Kaka maksud itu Jimin anak seni iya, tapi kalau Jimin yang lain kayanya bukan."
"Iya yang itu, Jimin yang manis imut, lucu, putih, pendek,,,,"
Hoseok tertawa ketika mendengar Sehun mendeskripsikan Jimin, kalau saja orangnya ada mungkin masa pemulihan Sehun akan diperpanjang.
"Kak kalau Jimin tahu Kaka ngatain dia pendek, bisa tambah lama kaka di rumah sakit"
Sehun tersenyum dan merubah posisi duduknya, kepalanya sedikit menunduk memperhatikan lantai rumah sakit.
"Makasih udah bantuin aku"
"Sama-sama kak"
"Aku bisa minta tolong, nanya ke Jimin, kenapa dia selalu menghindar setiap kali aku deketin"
Hoseok sudah tahu kalau Sehun adalah, senior yang belakangan ini membuat Jimin mendumel tak jelas. Tapi dia tak tahu alasan mengapa Jimin, tak menyukai dengan adanya Sehun disekitarnya.
"Padahal aku, hanya ingin mengembalikan kalungnya sekaligus bilang makasih dan minta maaf"
Sehun mengeluarkan kalung berbandul panah berwarna perak, dari dampak saku celananya. Kalung itu adalah kalung kesayangan Jimin, pantas saja Hoseok tak lagi melihat Jimin memakainya.
"Aku mau berterima kasih sama Jimin, karena kalungnya sudah menolongku, dan minta maaf karena udah buat dia nangis"
Hoseok menyeringit, Jimin tak pernah menceritakan hal itu padanya.
"Waktu itu saat aku mencoba untuk melompat dari roftoop, karena cidera yang aku alami, sehingga membuatku tak bisa bermain bola basket lagi, padahal basket adalah alasan aku masih bertahan. Saat aku naik keatas pembatas, seseorang berteriak di belakangku"
"Kenapa orang selalu mikir bunuh diri bisa nyelsain semua masalah? Apa gak ada cara lain? Seberat apapun masalahnya, pasti punya jalan keluarnya. Asal tahu aja, bunuh diri itu gak nyelsain masalah, tapi malah nambahin masalah baru"
"Itu Jimin. Dia mengatakan itu sambil menangis, aku yang merasa bersalah, coba buat nenangin dia. Tapi dia malah dorong aku terus pergi"
"Sebelum Jimin buka pintu rooftop dia kembali bilang
kalau mau bunuh diri jangan di depanku""Pas mau ngejar dia, aku nemuin kalung ini tergeletak ditempat Jimin berdiri tadi"
Sehun berhenti sejenak, menarik napas mencoba menenangkan pikirannya. Kejadian beberapa bulan lalu, kembali ia ingat dimana raut Jimin yang nampak kecewa, itu sungguh mengganggu pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOSEOK
Teen FictionHoseok dan yoongi yang memiliki tetangga baru bernama khyungsoo, ketiganya kemudian menjadi akrab. hingga malam itu terjadi, malam yang akhirnya merubah segala hidup Hoseok. ⚠️Peringatan⚠️ bxb disini Hoseok yang lebih tua dan Yoongi menjadi adiknya...