Sebelum Acara

105 13 0
                                    

Hi👋

------- •×• ⭐ •×• -------

“Hoseok tunggu.”

Hoseok terus berjalan, tak mengacuhkan teriakan Jimin. Teriakan jimin sangat kencang samapi-sampai keduanya menjadi pusat perhatian, namun hanya sekejap, karena mahasiswa disana sudah terbiasa dengan pemandangan seperti itu.

Sudah menjadi hal biasa bagi mereka jika Jimin selalu menpeli Hoseok ke manapun Hoseok pergi selama di kampus.

Mereka selalu bertanya-tanya, bagaimana bisa Hoseok dan Jimin yang notabene berbeda Fakultas bisa sangat dekat. Bahkan ada yang mengira bahawa keduanya adalah pasangan.

“Ya!! Kim Hoseok tunggu.”

“Makanya jangan teriak-teriak.”

Hoseok memperlambat langkahnya agar Jimin dapat menyusul. Keduanya kemudian duduk di bangku taman dekat sebuah pohon yang ada di Fakultas Ilmu Politik.

“Kamu gak ada kelas apa? Ngikutin mulu.”

“Ada sih, tapi agak sorean. Kamu selesainya Jam berapa?”

“Jam 5. Mau langsung pulang atau ke Judo dulu?”

“Kamu hari ini pulang ke rummahmu kan? Aku ikut ya. Hari ini gak ada jadwal di judo, kalau langsung pulang males ah, di rumah sendirian.”

Jimin merupakan atlet Judo, karena sejak kecil Jimin selalu dititipkan oleh kedua orang tuanya, pada pamannya Jay yang memiliki tempat Judo. Semakin dewasa Jimin akhirnya menguasai bela diri tersebut.

Karena itu, Jay akhirnya menawarkan pekerjaan paruh waktu pada Jimin sebagai mentor untuk murid yang ada disana. Selain Judo, Jimin juga menguasai bela diri lain yaitu Muatai.

Berbeda dengan Jimin, Hoseok lebih menyukai kegiatan yang tak terlalu menguras tenaga. Meski begitu terkadang dia juga bermain tenis meja, atau hanya sekedar joging di pagi hari, jika kemalasannya sedang tak muncul, durasi waktunya pun hanya sebentar.

Jimin dan Hoseok terkadang pulang bersama jika, keduanya memiliki jadwal yang berbarengan.

“Lah, Bunda Jinyoung sama Ayah Jackson belum pulang?”

Hoseok dan Jimin mmulai berteman sejak tahun pertama SMP. Keduanya bertemu pada hari dimana, Namjoon dan Seokjin serta Yoongi, mengantar Hoseok di Dron, bertemu dengan Jackson dan Jinyoung yang juga mengantar Jimin.

Dari peretmuan itu, Jimin mengetahui kalau Seokjin dan Jackson adalah teman semasa kuliah, yang sudah lama tak bertemu dan Namjoon merupakan kaka tingkat mereka.

Seokjin dulu meminta Jimin untuk menjadi teman Hoseok. Jimin yamg memiliki sikap ceria Jackson tentu mau. Dia tak terlalu mengerti arti sebenarnya dari permintaan Seokjin.

Hingga kejadian yang cukup membuatnya menjadi lebih memperhatikan Hoseok. Pada awal perkuliahan, Jinyoung meminta Jimin untuk tak lagi tinggal di Dron, karena jarak universitasnya yang cukup dekat dengan rumah.

Sedangkan Hoseok masih tinggal di Dron. Dia sesekali pulang, jika Seokjin sudah menerornya dengan ribuan pesan dan omelan.

Jimin menghela napas, mengingat percakapannya kemarin dengan kedua orang tuanya. Jika kepulangan Jackson dan Jinyoung diundur hingga minggu depan.

“Belum, makanya aku ikut kamu boleh ya?”

"Ya. Tapi gak lama ya, soalnya aku ada acara. Pas berangkat baru deh aku sekalian antar kamu. Searah juga tujuannya sama rumahmu"

"Acara apaan?"

"Tunangannya Om Tao sama Om Krist"

"Oh ok deh"

HOSEOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang