Blue

1.1K 186 25
                                    

"No daddyyy noooo!"

"I want mommy!!!"

Suara tangis histeris terdengar sejak setengah jam yang lalu dari kediaman Oh Sehun. Haowen sedari tadi terus menangis dan meracau yang menurut Sehun tidak masuk akal. Haowen terus menangis memanggil kata mommy berkali-kali, membuat Sehun risau. Sehun bahkan memanggil kedua temannya untuk membantu menghentikannya tangisan si bayi namun ketiganya gagal.

"Mungkin Haowen menginginkan ibu baru," ucap pria bermata besar itu asal mengundang tatapan tajam dari Sehun.

"Chanyeol mungkin benar. Siapa tahu Haowen menginginkan ibu baru, anakmu butuh sosok ibu," timpal Lay yang membenarkan ucapan Chanyeol.

"Aku bisa menjadi ayah sekaligus ibu bagi Haowen, dia tidak akan kekurangan kasih sayang." Chanyeol dan Lay menghembuskan napas lelah. Sehun dan kekeras kepalaannya memang sesuatu yang susah untuk di runtuhkan.

"Mungkin kau bisa. Tapi lihat sekarang, kau tidak bisa selalu bersama Haowen terus menerus. Seberapa kerasnya kau berusaha menjadi sosok ibu tapi itu berbeda rasanya."

"Kalian bisa menjadi ibu mereka."

"HEYYYY!!!" teriak Chanyeol dan Lay histeris bersamaan. Keduanya mendelik tajam ke arah Sehun. Yang benar saja, mereka tidak ingin menjadi istri Sehun.

"Jangan berpikiran yang macam-macam! Aku juga tidak sudi menjadikan kalian berdua sebagai istriku," ucap Sehun enggan dengan pemikiran yang terlintas di benak ketiganya.

Ketiganya bergidik ngeri membayangkan jika mereka adalah sepasang suami istri. Ya, mungkin Chanyeol dan Lay adalah pihak bawah namun mereka tidak bisa membayangkan bila pasangan mereka adalah Oh Sehun. Terlebih mereka harus berbagi suami, Chanyeol dan Lay rela memberikan suaminya daripada harus seperti itu.

"HUWAAAA DADDY.... HIKS!" Sehun segera berlari mendengar teriakan Haowen yang begitu keras, begitupun dengan Chanyeol dan Lay.

Haowen menatap ketiga pria dewasa di depannya dengan mata sembab dan wajah memerah, sangat mengenaskan. Sehun berjalan dan menggendong Haowen, menepuk-nepuk punggung bayi tersebut dengan pelan.

"Haowen merindukan mommy?" tanya Sehun yang langsung di angguki oleh Haowen. Sehun tersenyum tipis melihat jawaban putranya.

Sehun berjalan mendekati sebuah figura dengan foto seorang wanita cantik dan anggun dalam balutan gaun putih. Mengambil bingkai kecil dan memberikannya pada Haowen.

"Lihat, mommy di sini. Tidak usah menangis, Haowen bisa melihat mommy jika merindukannya." Senyuman Sehun luntur saat mendapatkan gelengan dari putranya. Haowen menggeleng pelan lalu menyembunyikan wajahnya di ceruk Sehun. Tidak biasanya Haowen seperti ini, biasanya Haowen akan langsung memeluk bingkai foto tersebut jika mengatakan merindukan ibunya.

"Ku rasa Haowen benar-benar menginginkan ibu baru," bisik Chanyeol pada Lay yang masih terdengar samar oleh Sehun. Lay mengangguk menyetujui ucapan Chanyeol. Mereka sedari tadi terus memperhatikan interaksi ayah dan anak, bagaimana Sehun selalu membujuk Haowen untuk melihat seseorang di dalam bingkai tersebut namun Haowen selalu menolak dan membuang mukanya.

"Haowen kenapa?" tanya Sehun pelan. Haowen menegakkan kembali tubuhnya menatap Sehun sendu.

"Haowen mau mommy," balas Haowen dengan kalimat yang sama membuat Sehun mendengus frustasi.

Drrtt... Drrttt...

Sehun merasakan getaran di dalam saku celananya. Ia segera mengambil ponselnya dan melihat ada panggilan dari orang kepercayaannya di kantor.

"Ya, ada apa?" tanya Sehun langsung tanpa basa basi.

"..."

"Bagaimanapun bisa?! Kau tidak bisa mengurusnya sendiri?"

BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang