Blue

2.6K 209 9
                                    

Suara musik yang di mainkan oleh seorang Disc Jockey menambah pesta semakin meriah. Pesta lajang untuk Ok Taecyeon dan Kim Jongin. Siapa yang tidak mengenal keduanya, Ok Taecyeon adalah seorang aktor ternama yang sudah beberapa kali memenangkan piala penghargaan. Sedangkan Kim Jongin, putra bungsu dari pasangan Kim Siwon dan Kim Yuri, pengusaha tekstil terbesar dan juga memiliki beberapa properti. Pria manis itu juga memiliki brand fashion ternama di Korea.

Jongin sedari tadi sibuk menyambut para tamu yang terus berdatangan. Hanya teman-teman keduanya, namun tidak bisa di bilang sedikit untuk golongan teman. Rahang pipinya hampir kebas karena terus tersenyum lebih dari biasanya. Ia bahkan tak menyadari jika kekasihnya sudah tidak ada di sampingnya lagi.

"JONGIIIIIIN!"

Teriakan melengking itu terdengar jelas di antara kebisingan. Seorang pria mungil tengah berlari kepadanya dengan membawa paper bag di tangan kanannya. Jongin tersenyum lebar melihat sahabatnya yang sedang berlari kepadanya. Merentangkan tangan lalu saling berpelukan satu sama lain.

"Aku tak menyangka jika sahabatku yang satu ini akan segera menikah."

"Benarkah? Apakah terlalu mendadak?" tanya Jongin mendapatkan gelengan dari Baekhyun.

"Tidak! Bukan itu maksudku, Jongin. Maksudku, aku tidak menyangka jika kau yang masih terlihat manja dan kadang kekanakan ini sudah akan melangkah ke jenjang yang lebih serius," jelas Baekhyun yang membuat Jongin terkekeh pelan.

Jongin mengangkat bahunya. "Ntahlah, Baek. Sebenarnya aku juga tidak tau kenapa bisa menerima lamaran Taecyeon hyung." Jongin tersenyum canggung, menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kau serius? Pikirkan lagi baik-baik. Aku tidak ingin kau menyesal karena keputusan yang kau ambil."

"Tidak mungkin aku membatalkannya. Besok hari pernikahannya, jika aku membatalkannya secara mendadak pasti banyak yang akan mencibirku."

"Aku yakin pasti keluargamu tidak akan melakukannya tapi keluarga Taecyeon dan para penggemarnya pasti akan murka kepadamu, walaupun mereka hanya bisa mencaci tanpa melakukan sesuatu yang berbahaya."

Jongin tersenyum mendengar ucapan kekhawatiran yang di lontarkan oleh Baekhyun. Ia mengerti kenapa sahabatnya itu sangat mengkhawatirkannya. Keduanya sudah menjalin persahabatan sejak di taman kanak-kanak, tidak heran jika keduanya memiliki perasaan sensitif satu sama lain.

"Kau nikmati pestanya, aku akan mencari Taecyeon hyung." Jongin segera pergi meninggalkan Baekhyun. Ia tidak ingin membahas terlalu dalam tentang keraguannya tadi, mungkin itu hanya rasa sekilas yang tidak perlu di perpanjang.

Jongin berjalan menyusuri rumahnya menjauhi kerumunan. Pesta diadakan di villa keluarga Kim, begitu pula dengan acara pernikahan dan resepsi. Jongin menatap sekilas tempat yang akan di pakai besok pagi,  tersenyum tipis membayangkan bagaimana besok dirinya akan berganti status menjadi istri Ok Taecyeon.

Udara di luar semakin dingin membuat Jongin harus mengeratkan jaket yang di pakainya. Sedari tadi Jongin berjalan hampir mengelilingi villa untuk mencari kekasihnya. Pencahayaan di luar tidak terlalu terang, membuat Jongin harus menajamkan penglihatannya.

Tak jauh dari tempatnya saat ini, ia melihat kekasihnya tengah duduk membelakanginya di taman belakang. Jongin tersenyum dan segera berjalan berniat untuk menghampirinya. Namun, saat dirinya semakin dekat, langkahnya harus terhenti seketika. Taecyeon tidak hanya sendiri, tiba-tiba seorang wanita datang menghampirinya dan duduk di atas pangkuan kekasihnya. Jongin berjalan lebih dekat untuk melihat lebih jelas apa yang keduanya lakukan. Sangat jelas terlihat bagaimana keduanya saat ini tengah berciuman dengan intens. Jongin yakin jika keduanya melakukannya dengan keadaan sadar, tidak ada alkohol di pestanya, hanya ada soda dan beberapa cemilan.

"Taecyeon hyung!" teriak Jongin yang mampu menghentikan kegiatan dua orang di hadapannya. Jongin tersenyum miris melihat reaksi yang di tunjukkan keduanya, baik Taecyeon maupun managernya sama-sama terkejut melihat kedatangannya, seperti sepasang kekasih mesum yang di pergok oleh aparat.

"Jongin, aku-" Jongin mengangkat tangannya saat mendengar kekasihnya akan mengatakan sesuatu.

"Perasaan mengganjalku saat itu ternyata benar." Jongin menghembuskan napasnya berat. Ia melepaskan cincin yang terpasang di jari manisnya, memberikannya kembali kepada Taecyeon. "Kita akhiri di sini saja."

Jongin tidak ingin berlama-lama di sana, menghindari jika nanti dirinya mengamuk. Ia berjalan cepat, menghiraukan Taecyeon yang terus mengejar dan meneriakinya. Jongin berniat untuk memasuki pesta, mungkin Taecyeon tidak akan mengejarnya karena malu, namun pikirannya salah. Saat ini Taecyeon bahkan meneriaki Jongin di keramaian, membuat orang-orang yang hadir di sana memperhatikan mereka.

"Aku mohon jangan menyulut emosiku!" pekik Jongin tertahan.

Taecyeon menggelengkan kepalanya cepat. Ia membawa tangan Jongin dan berniat akan menggenggamnya sebelum Jongin menarik tangannya kembali.

"Jongin, aku mohon."

Taecyeon menatap Jongin dengan tatapan sendu membuat Jongin mendengus kesal. Ia benar-benar muak dengan kekasihnya atau yang sekarang sudah menjadi mantan kekasih.

Ting... Ting...

Jongin mendentingkan gelas meminta perhatian dari semua orang yang ada di sana. Alunan musik pun ikut berhenti saat si pemilik acara meminta waktu. Kini ruangan itu terasa hening, semua mata menatap ke arah kedua calon pengantin dengan penasaran.

"Pengumuman semuanya! Aku, Kim Jongin, membatalkan pernikahan ini!" teriak Jongin lantang membuahkan tatapan terkejut dan bisikan dari para tamu undangan.

"Tidak. Maksudku pernikahannya akan tetap berjalan. Bukan aku yang akan menikah dengan Taecyeon hyung tapi Jiyeon nuna," koreksinya saat melihat kedatangan wanita itu yang kini tengah berdiri menunduk di samping mantan kekasihnya.

"Kalian berdua tidak usah khawatir tentang biaya, aku sudah mengikhlaskannya. Pernikahan dan resepsi sudah diurus, sayang jika besok tak ada yang memakainya. Selamat atas pernikahan kalian, aku akan segera mengirimkan hadiahnya," ucap Jongin menatap keduanya dengan senyum getir. Walau ruangan tersebut temaran, namun masih bisa terlihat jelas bagaimana pria manis itu menatap kedua orang di depannya dengan tatapan sangat menyakitkan.

Jongin lalu menatap Disc Jockey yang berada tak jauh darinya. "Kau bisa menyalakannya kembali," ucapnya sebelum pergi meninggalkan acara lajang tersebut.

"Bajingan!" umpat Jongin saat telah berada di parkiran. Jongin menatap villanya dengan tatapan emosi, tangannya mengepal kuat. Siapa yang tidak emosi jika mendapati kekasihnya tengah berselingkuh di hari yang berbahagia. Jongin sangat marah dan kecewa tapi ia tidak ingin menunjukkannya secara langsung. Ia hanya ingin terlihat elegan di mata orang-orang, bahwa ia memiliki hati yang besar dan berlapang dada dengan semua pengkhianat yang diterimanya, ia tidak ingin orang-orang menatapnya dengan tatapan kasihan.

"JONGIN!" Jongin menoleh saat suara teriakan terdengar. Menunggu Baekhyun untuk sampai ke arahnya. Ia menurunkan jendela mobilnya dan tersenyum manis.

"Oh. Hai Baekhyun!" sapa Jongin dengan nada seceria mungkin.

"Kau tidak apa-apa? Sudah ku katakan jika Taecyeon itu brengsek! Rasanya tadi aku ingin menamparnya berkali-kali, bisa-bisanya kau tetap terlihat biasa saja dengan semua kejadian ini?!" Baekhyun menatap Jongin heran. Bagaimana bisa sahabatnya terlihat sangat biasa saja saat ini.

Jongin tertawa pelan mendengar ocehan Baekhyun yang menggebu-gebu. Ia tersenyum dan mengangkat bahunya. "Aku baik-baik saja."

"Kau yakin?" Baekhyun bertanya dengan matanya yang mengikuti Jongin yang mulai memasuki mobil.

"Hm. Kau bisa lihat, aku baik-baik saja. Aku tidak terlihat seperti orang gila, aku masih menawan." Jongin terkekeh di ujung kalimatnya membuat Baekhyun mendengus.

"Baiklah. Kau mau kemana? Aku ikut." Baekhyun memegang handel pintu bersiap untuk membukanya, namun Jongin lebih dulu mengunci pintu mobilnya.

"Tidak usah, aku tidak ingin kau ikut! Aku hanya akan jalan-jalan sebentar, kau tetap di sini menjaga hartaku sampai acara selesai. Bye!" Jongin melambaikan tangannya bersamaan dengan kaca mobil yang kembali tertutup. Ia bisa mendengar pekikan sebal dari Baekhyun. Jongin menatap Baekhyun dari balik kaca sebelum pergi meninggalkan pekarangan. Biarkan Baekhyun marah padanya, yang ia butuhkan saat ini adalah ruang untuk dirinya sendiri.

TBC

BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang