Sudah dua hari dirinya berada di Paris dan sudah dua hari pula dirinya hanya berdiam diri di dalam apartemennya. Belum ada yang bisa Jongin lakukan, hanya makan dan tidur. Jongin yakin pasti berat badannya bertambah selama dua hari ini.
"Apa aku harus mulai berbelanja? Akan boros jika terus menerus memesan makanan dari luar," ucap Jongin tampak berpikir. Uangnya telah terkuras banyak hanya untuk membeli makanan di luar.
Jongin bangkit dari tidurnya, melawan semua rasa malas yang telah ada dalam hidupnya. "Ayo Jongin, kau butuh pergerakan!" pekik Jongin berusaha menyemangati dirinya.
Ia mengambil tas kecil berisi dompet dan ponsel. Ia akan berencana untuk pergi berbelanja hari ini.
Jongin memeriksa ponselnya, mencari supermarket terdekat. Ada supermarket terdekat dengan jarak 150m dari apartemennya. Terlalu dekat untuk memesan taksi online dan terlalu jauh untuk berjalan kaki.
"Baiklah Jongin, untuk saat ini mari kita berjalan kaki, anggap saja kau sedang olahraga!" putus Jongin akhirnya untuk berjalan kaki.
Jongin mengeratkan pegangan pada tas kecilnya. Ia harus lebih berhati-hati dengan Paris, kota yang indah dan di penuhi oleh pencuri dengan seribu trik. Jongin pernah kehilangan 70 dollar amerika saat dirinya berkunjung ke menara eiffel. Ia di tipu, ditawari sebuah gelang anyaman oleh seorang pria tampan dan Jongin yang bodoh saat itu hanya terlena dengan wajah serta gombalan si pria hingga dengan mudah memberikan uang tersebut secara cuma-cuma. Itu adalah kejadian yang tidak akan ia lupakan, bahkan hingga saat ini gelang tersebut masih ada. Jongin sengaja membuatkan bingkai khusus dengan tulisan — gelang dari pria tampan sialan! lalu memanjangnya di kamar.
Jongin menghela napasnya, berjalan kaki ternyata bukan opsi yang baik untuknya. Jongin melihat banyak orang yang mengendarai sepeda, ia sedikit menyesal kenapa tidak menyewa sepeda yang sudah di sediakan oleh pihak apartemen.
"Sepertinya besok aku harus membeli sepeda," pikir Jongin. Akan seru sepertinya jika dirinya memiliki sepeda dan berjalan-jalan dengan menggunakan sepeda daripada mobil. Itu akan terkesan lebih romantis seperti yang di lihatnya di film-film.
Jongin memasuki supermarket, ia menghela napas lega saat dirinya diterpa dinginnya suhu ruangan. "Ah, segarnya."
Sambil menikmati dinginnya suhu ruangan, Jongin berjalan mengambil keranjang belanjaan. Pria itu berjalan menyusuri setiap lorong, melihat-lihat semua barang yang di pajang di sana. Sesungguhnya ia tidak tahu betul apa yang akan di belinya, ia lupa mencatatnya di daftar belanjaan.
"Apa saja yang harus ku beli?" tanyanya pada diri sendiri. Jongin masih terus melihat-lihat sembari mendorong keranjang belanjaannya, terkadang pria itu akan meninggalkan keranjang belanjaannya dan mondar mandir dari satu lorong ke lorong lainnya untuk memastikan akan membeli atau tidak.
"Apakah aku memerlukan sebanyak ini?" Ia terkejut saat melihat keranjangnya di penuhi oleh mie instan. Terlalu banyak mie instan dengan berbagai varian rasa. Jongin benar-benar tidak sadar saat mengambilnya tadi jadi ia putuskan untuk mengembalikan beberapa mie instan ke raknya kembali.
Jongin berjalan menuju sayur-sayuran dan perdagingan. Memasukkan beberapa sayuran segar dan bumbu dapur serta memasukkan beberapa bungkus daging ayam, sapi, dan ikan. Jongin pecinta daging, tentu saja ia akan menyediakan stok yang banyak untuk makanan favoritnya, terlebih dengan daging ayam. Setelah selesai memilih daging dan sayuran, Jongin melangkahkan kakinya menuju cemilan. Ini adalah sesi belanja tersulit untuknya. Jongin tak bisa menahan dirinya untuk mengambil semua jenis cemilan yang terpajang di rak, butuh waktu yang lama untuknya memutuskan akan membeli yang mana.
"Aku harus beli yang mana? Kenapa begitu banyak cemilan yang belum aku ketahui? Ini membuatku ingin mencoba semuanya."
Jongin mencebik sebal melihat semua cemilan yang seolah menggodanya untuk di beli. Ia akan mengambil keripik kentang dengan kemasan berwarna hijau namun saat baru saja di pegang, ia melepaskannya lagi dan beralih pada cemilan di sampingnya. Kali ini ia ingin mengambil cemilan berbentuk panjang yang terbuat dari jagung, namun gagal lagi. Jongin menatap kedua cemilan di depannya dengan tatapan bingung secara bergantian, seperti seseorang yang di hadapkan untuk memilih emas batangan atau berlian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Blue
FanfictionDi pesta lajang yang seharusnya menjadi malam membahagiakan untuk Jongin malah membawanya ke dalam kejadian yang tak pernah terbayangkan. Membuat pengaruh berkepanjangan padanya untuk enggan mengikat hubungan dengan siapapun BXB AREA!!! Top! Sehun B...