"Jangan meracau, Lay. Itu tidak mungkin!"
"Aku serius, Chan!"
Chanyeol dan Lay saat itu tengah menatap satu sama lain dengan serius. Keduanya sedang berada di kediaman Sehun. Sedikit pertengkaran di pagi hari adalah hal yang wajar untuk keduanya.
"Kau belum pernah bertemu langsung dengannya. Aku yakin jika kau bertemu dengannya dan memperhatikannya dengan seksama, kau akan berpikiran sama sepertiku. Aku merasa seperti Tuhan mengirimnya kembali kepada kita," ucap Lay dengan nada pelan di akhir kalimat. Pria pemilik mata sayu itu mengarahkan pandangannya ntah kemana, seperti matanya sedang menerawang jauh.
Tuk
"Akh!" Lay menatap Chanyeol sengit. Pria yang lebih tinggi darinya itu baru saja memukul kepalanya dengan pensil.
"Jangan berlebihan! Aku dengar manusia memiliki tujuh kembaran di muka bumi ini, jadi wajar kan jika ada seseorang yang mirip dengannya?!" tanya Chanyeol bersungut-sungut.
"Aku tidak mengatakannya dengan berlebihan! Aku hanya mengatakan apa yang aku lihat dan mereka benar-benar mirip!"
"Bagian mana yang membuatmu berpikir jika keduanya sangat mirip?"
Lay tersenyum mendengar pertanyaan Chanyeol, tersenyum kepada pria jangkung itu. "Wajah mereka. Mata dan bibirnya benar-benar sama. Apalagi saat melihatnya tersenyum untuk pertama kalinya, hatiku langsung mengatakan jika mereka berdua mirip. Ah, jangan lupakan sikapnya, sikapnya begitu lembut dan manis, membuatku terpesona." Lay menerawang, mengingat wajah keduanya. Senyum manis yang beberapa hari lalu dilihatnya membuatnya kembali mengingat seseorang yang sudah lama pergi.
"Sepertinya aku harus bertemu dengannya langsung," gumam Chanyeol benar-benar penasaran.
"Kau memang harus bertemu dengannya."
"Bagaimana caranya? Aku tidak kenal, akan aneh rasanya jika aku langsung mendatanginya dan berkata, hai jongin, kau benar-benar mirip dengan seseorang!"
Lay memutar bola matanya malas melihat tingkah Chanyeol.
Tuk
"Jangan membuatnya takut, bodoh!"
"Lalu bagaimana? Apa aku harus menggunakan Haowen?"
"Ide bagus. Kita ajak Haowen untuk bertemu Jongin, dengan itu kita bisa mempunyai alasan menemuinya!" pekik Lay penuh dengan semangat.
"Kalian membicarakan apa?" Tiba-tiba Sehun datang di antara keduanya. Lay dan Chanyeol bersitatap mencari jawaban.
"Kami sedang merencanakan liburan ke pantai!"
"Ya, ke pantai bersama Haowen," timpal Chanyeol sembari mengangguk cepat. Sehun menatap kedua sahabatnya dengan curiga, mereka seperti sedang menyembunyikan sesuatu.
Sehun memijat pangkal hidungnya. "Apakah tidak ada tempat lain yang ingin kalian kunjungi selain pantai? Paris jauh dari pantai."
"Bagaimana jika ke Burgundy? Ibu mungkin merindukan kalian."
"Atau mungkin ibu rindu membuat kita seperti pekerja rodi," ucap Chanyeol kesal. Ia ingat setiap berkunjung ke kampung halaman Sehun, ibu sahabatnya itu selalu menyuruhnya untuk ikut bekerja di pabrik, katanya menghemat biaya kerja.
"Dan berakhir kau yang mendapatkan satu peti kecil wine." Sehun mengingatkan Sehun jika Chanyeol mendapatkan imbalan yang fantastis namun pria jangkung itu selalu mengabaikan hal tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Blue
FanficDi pesta lajang yang seharusnya menjadi malam membahagiakan untuk Jongin malah membawanya ke dalam kejadian yang tak pernah terbayangkan. Membuat pengaruh berkepanjangan padanya untuk enggan mengikat hubungan dengan siapapun BXB AREA!!! Top! Sehun B...