Sebab hidup terlalu
singkat untuk
orang lain menentukan
apa yang membuat
kita bahagia〰 Ernest Prakasa 〰
🌷🌷🌷
!
!
!
!Pagi ini Nesya bangun kesiangan lagi. Ia selalu tertidur kembali setelah selesai melaksanakan sholat subuh. Akhirnya ia jadi kesiangan.
Entah kenapa akhir akhir ini ia merasa lelah. Untuk pertama kalinya ia malas berangkat bekerja. Namun ia berusaha untuk menguatkan hatinya demi orang tua dan ke-3 adiknya.
Nesya berlari seperti biasa menuju halte, ia tidak tahu sudah berapa kali ia berlari untuk mengejar bis selama sebulan ini. Waktu tidur malamnya akhir akhir ini sangat berantakan dan tidak teratur. Ia selalu terlelap saat tengah malam. Dan sebelum tengah malam tiba, matanya enggan untuk terpejam.
"Baaaangg... tungguiiiinnn..." teriak Nesya saat ia melihat bis itu sudah melaju. Nesya terus berlari untuk mengejar bis itu. Tiba tiba sebuah mobil berhenti tepat di samping Nesya yang sedang ngos ngosan mengatur nafasnya karna mengejar bis yang sudah jauh tak terlihat.
Tin tin...
"Apa hobi kamu berolahraga di pagi hari dengan lari mengejar bis..??" Suara seorang pria yang baru baru ini Nesya mengenalnya. Ia menghentikan mobilnya tepat di samping Nesya yang sedang ngos ngosan.
"Eh... kebetulan ada mas Al..." ucap Nesya dengan senyum mengembang saat melihat pria itu membuka kaca pintu mobilnya.
"Mas Al..??" Tanya pria itu bingung.
"Iya. Majikan kamu yang kemarin kan manggil kamu Al. Jadi aku kira nama kamu Al. Ya kan...??" Tanya Nesya untuk memastikan.
"Sopir lagi. ??" Ucap pria itu seakan tak terima.
"Lah... emang iya kan..?? Eh mas... ngomong ngomong, mas Al free nggak jam ini..??" Tanya Nesya
"Kenapa memangnya..?? Kamu mau mentraktir saya seperti kata kamu kemarin..??" Duga pria itu.
"Bukan gitu... tapi... aku mau minta tolong nich... mas Al bisa anterin aku ke tempat kerja aku nggak..?? Nanti aku traktir dobel dech sama yang ini.. lagian kayanya majikan mas Al juga baik orangnya.."
"Tidak mau..!!" Tolak Al, kemudian ia berniat untuk menutup kaca jendelanya.
"Please.... aku udah terlambat nich mas... gini dech... kalau mas Al ngenterin aku pagi ini. Aku janji bakal menuhin permintaan mas Al apa aja... asalkan yang masih batas wajar aja..." pinta Nesya memohon sambil memegang tangan Al agar tidak menutup kacanya.
Al terlihat berfikir "ok... masuk.." katanya. Senyum Nesya mengembang dan ia berjalan memutari mobil untuk duduk di jok sebelah pengemudi.
"Duh... baiknya mas Al... jadi ganteng dech kalo baik gini.." puji Nesya
"Jadi menurut kamu saya ganteng cuma kalau baik saja...??" Tanya Al pada Nesya.
"Iya.." jawab Nesya tanpa berfikir panjang.
Pria itu memutar bola matanya jengah mendengar jawaban Nesya tadi. Baru kali ini ada gadis yang tidak tertarik kepadanya.
"Ngomong ngomong. Namanya Al siapa ini..?? Aldebaran, Al Ghazali, Aliando atau Alexander..? Biar gampang nyebutinnya." Tanya Nesya
"Alfaro..." jawabnya dengan ogah ogahan.
"Ouh... bagus juga nama kamu mas... ngomong ngomong tempat kerja aku ada di jln. nanas.." kata Nesya untuk memberitahu pada Alfaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Neighbour (TAMAT)
Short Story"maaf mas... bisa minta tolong, aku pinjem uangnya sepuluh ribu buat bayar bis. sekali iniiii aja..?? (sambil menunjukkan jari telunjuknya dan menunjukkan wajah melasnya) aku lupa bawa dompet tadi. Barusan nggak sengaja liat masnya punya kartu Perum...