Jika dua orang di takdirkan bersama,
Maka dari sudut bumi
manapun mereka berasal
Mereka pasti bertemu.Tere liye
Jika cinta telah berkata
Maka hati kan menerima💋💋💋
'
'
'
'
'"Kalian mau ikut jalan jalan atau mau di sini aja...???" Tawari Vira pada Nesya dan Lea yang kini sedang asik menonton drakor kesukaan mereka.
"Kemana Vir...??" Tanya Nesya tanpa mengalihkan pandangannya dari drakor.
"Keliling kota..." jawab Vira
"Sama siapa aja...??" Giliran Lea yang bersuara.
"Sama yang punya Villa..." jawab Vira.
"Oh ya..?? tadi si Lea tanya, pemiliknya masih singgle atau udah punya istri..?" Ceplos Nesya yang berhasil mendapat pukulan di lengannya dari Lea.
"Aaaauuu... sakit Budi...!!!" Teriak Nesya sambil mengelus lengannya yang tadi kena pukul Lea.
"Ya makanya jangan bilang gitu... aku malu tau...!" protes Lea membela diri.
Vira yang melihat tingkah kedua temannya itu hanya tertawa. "Udah... ayok... mau ikut nggak...??" Tanya Vira lagi
"Iya... ikut..." jawab mereka kompak.
-----------
'Seharusnya kemarin aku tidak usah ikut kesini' gumam Nesya dalam hati. Tiba tiba saja Nesya menyesali keputusannya itu.
"Kamu kenal sama Alfaro Nes...??" Itu suara Rama.
Tadi saat Nesya, Lea dan Vira sampai di depan Villa, seseorang dengan suara baritonnya menyebut nama Nesya. Sontak saja semua mata yang melihat disana jadi terheran semua, terutama Rama, Lea dan Vira. Mereka menatap intens Nesya. Seolah meminta jawaban atas apa yang terjadi.
"I... iya bang. Nggak sengaja kenal sih..." jawab Nesya gugup. Sudah 2 minggu ini Nesya bernafas lega karna tidak bertemu dengan sosok Alfaro. Setelah kejadian terakhir diantara mereka, Nesya bingung harus bersikap bagaimana saat nanti bertemu Alfaro.
"Waaah... kebetulan banget yah... Nes... dia Alfaro yang saya ceritakan kemarin. Dia juga pemilik Villa ini..." jelas Rama yang berhasil membuat Nesya melongo tak percaya.
"Jadi, mas Al beneran bukan supir...??" Gumamnya dalam hati. "Adduuuhhh... mati aku.. !! Mati...!! Mana aku nggak percaya lagi saat dia jelasin waktu itu..." keluhnya merutuki kebodohannya sendiri.
"Jadi jalan jalan atau tidak ini...??" Suara seseorang yang baru saja keluar dari bus yang berhenti didepan Villa.
"Loh... Denisha...??" Ucap pria tadi sambil menunjuk kearah Lea.
"Mas yang waktu itu ya...??" Lea juga sepertinya mengenali pria itu juga. Pria itu mengangguk dan tersenyum kearah Lea.
"Kok bisa tau nama aku mas...??" Tanya Lea pada pria itu lagi.
"Di baju seragam kamu kan ada namanya" jawab si pria sambil mengarahkan jarinya kedadanya sendiri di sebelah kanan.
"Oohh... aku malah nggak sadar soal itu.." jawab Lea salah tingkah.
"Kamu kenal sama Lea juga Vin..??" Tanya Rama pada pria tadi. Rama semakin penasaran saja dengan kedua sahabatnya yang ternyata punya kenalan teman wanita juga. Ia sudah salah sangka ternyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Neighbour (TAMAT)
Short Story"maaf mas... bisa minta tolong, aku pinjem uangnya sepuluh ribu buat bayar bis. sekali iniiii aja..?? (sambil menunjukkan jari telunjuknya dan menunjukkan wajah melasnya) aku lupa bawa dompet tadi. Barusan nggak sengaja liat masnya punya kartu Perum...