Langkah kaki
dekatkan dengan diriku,
Karena aku hanya
ingin merasakan
kehangatan hatiku
yang telah aku
persembahkan untuk
Hatimu.Katakata.com
💝💝💝
×
×
×
×
×
Nesya segera memeluk Alfaro dari belakang, Alfaro yang baru saja pulang dari pekerjaannya cukup kaget dengan pelukan Nesya yang tiba tiba, tapi sebentar kemudian ia tersenyum dan menyentuh tangan Nesya. Alfaro yang memang sudah lama merindukan Nesya, ia langsung berbalik dan memeluk Nesya."Maafin aku mas..." ucap Nesya lirih. Ia balas memeluk Alfaro dengan erat. Meskipun ia membenci Alfaro waktu itu, tapi tidak ia pungkiri kalau ia sangat merindukan suaminya itu. Bagaimanapun juga, Nesya sudah menanamkan rasa sayang untuk Alfaro. Rasa cintanya untuk Alfaro sudah mulai tumbuh merekah di dalam hatinya.
"Untuk apa...?" Tanya Alfaro lembut. Ia mengurai pelukannya dan menatap wajah istrinya yang sudah hampir seminggu ini tidak ia lihat.
"Aku... udah salah paham sama mas Al.." jawab Nesya lirih.
Nesya menceritakan kejadian saat ia mengantarkan makan siang waktu itu. Semuanya ia ceritakan tanpa ada yang ia tambahi ataupun ia kurangi. Termasuk obrolan dari ketiga resepsionist yang bekerja di kantor Alfaro.
"Jadi kamu marah sama mas karna hal itu..?? (Nesya mengangguk tapi Alfaro tersenyum lebar) kamu cemburu sama Gina..??" Goda Alfaro yang berhasil membuat pipi Nesya bersemu merah.
"Enggak kok..! Siapa yang cemburu...??" elak Nesya sambil menundukkan wajahnya.
"Jadi sekarang kamu sudah tidak marah lagi kan sama mas...?" Tanya Alfaro sambil memegang dagu Nesya agar menatap kearahnya.
"Kata siapa...?? Aku masih marah, kenapa mas pelukan sama Gina.?? Mentang mentang nggak ada aku jadi mas Al bebas pelukan sama wanita manapun ya...??" Ceplos Nesya tanpa sadar. Ia langsung menutup mulutnya begitu selesai bicara.
"Apa menurut kamu mas orang yang seperti itu...??" Tanya Alfaro meminta pendapat pada Nesya.
"Aku nggak tahu... tapi..." kalimat Nesya terhenti.
"Tapi..." ucap Alfaro seolah meminta kelanjutan dari kalimat Nesya.
"Kata mama sama kata bibi mas Al itu nggak pernah suka sama Gina. Teruuus...." jawab Nesya lirih, ia menghentikan kembali kalimatnya.
"Terus...??" Tanya Alfaro lagi. Ia meminta kelanjutan kalimat Nesya yang terpotong potong itu.
"Terus kata mereka, mas Al nggak mungkin meluk Gina lebih dulu..." lanjut Nesya.
"Trus kamu percaya sama mereka atau masih percaya dengan kejadian yang kamu lihat setengah setengah itu...??" Tanya Alfaro memastikan
"Aku bingung... kata Gina siang tadi, kalau pelukan itu mas Al juga menikmatinya..." tambah Nesya akhirnya ia bisa juga jujur dengan kebimbangannya itu. Alfaro masih diam menunggu kelanjutan cerita Nesya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Neighbour (TAMAT)
Short Story"maaf mas... bisa minta tolong, aku pinjem uangnya sepuluh ribu buat bayar bis. sekali iniiii aja..?? (sambil menunjukkan jari telunjuknya dan menunjukkan wajah melasnya) aku lupa bawa dompet tadi. Barusan nggak sengaja liat masnya punya kartu Perum...