Bahagia rumah tangga itu
bukan karena besar jumlah uang
yang didapat suami setiap bulan
atau karna kecantikan istri.
Tapi bahagia itu datang jika
SUAMI dan ISTRI saling jujur dan
saling bisa menerima kekurangan,
saling memaafkan dan saling mendoakan.@faktaMenikah
💝💝💝
♡
♡
♡
♡
♡
Hari pernikahan Nesya dan Alfaro terlaksana juga, sesuai permintaan Nesya, ia ingin menikah dengan suasana terbuka.
Dengan senang hati Alfaro menurutinya. Ia bahkan mengundang semua teman teman dan koleganya. Tak ada yang terlewat, ia seolah hendak mengatakan pada dunia bahwa Nesya sekarang sudah menjadi miliknya.Memang bagi mereka yang tidak tahu, Nesya adalah wanita biasa saja, namun bagi Alfaro, Nesya adalah wanita sempurna yang dikirmkan Tuhan untuknya. Dan hanya saat bersama Nesya, ia bisa menjadi diri sendiri tanpa harus berusaha menjadi sempurna didepan Nesya.
"Terima kasih karna kamu mau menikah dengan saya..." ucap Alfaro tulus pada Nesya yang sedang fokus melihat beberapa orang yang berlalu lalang didepannya.
"Tapi aku belum bisa menerima mas Al sepenuhnya... kita nggak bisa sekamar dulu. Nggak apa apa kan..??" Tanya Nesya ragu. Ia tahu, saat ia sudah sah menjadi seorang istri, berarti saat itu pula ia harus berbakti kepada suaminya. Tapi dengan berat hati ia harus mengatakan perasaan yang sebenarnya agar ia bisa mencoba untuk memantapkan hatinya nanti.
"Tidak apa apa.. suatu saat nanti pasti kamu akan mau sekamar dengan saya. Pasti, lihat saja nanti.." Jawab Alfaro dengan senyum tak terbaca. Nesya melihatnya, untuk sesaat ia bisa tersenyum dengan jawaban Alfaro, tapi tiba tiba ia meneguk ludahnya kasar mendengar kelanjutan kalimat Alfaro, ada rasa merinding disekujur tubuhnya membayangkan tidur berdua saja dengan Alfaro, meskipun mereka sudah sah.
Tanpa aba aba Alfaro langsung mencium bibir Nesya didepan para tamu undangan.
Cup...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Neighbour (TAMAT)
Short Story"maaf mas... bisa minta tolong, aku pinjem uangnya sepuluh ribu buat bayar bis. sekali iniiii aja..?? (sambil menunjukkan jari telunjuknya dan menunjukkan wajah melasnya) aku lupa bawa dompet tadi. Barusan nggak sengaja liat masnya punya kartu Perum...