chapter - 10

1.2K 159 8
                                    

LISA POV

Aku terbangun karena ponselku berdering. Aku meraih ponselku dan itu panggilan dari Chaeyoung.

"Halo.."

"Bangun bitch, kamu dan Jennie terlambat!!"

Aku segera melihat jam dan oh God sekarang jam delapan pagi lebih dan sekolah dimulai tepat jam delapan.

"Shit, oke aku akan segera berangkat."

Aku menutup telepon dan segera bangkit sambil menarik Jennie agar bangun. "Honeyyy aku masih mengantuk." Katanya.

"Tidak, ayo bangun, kita terlambat ke sekolah." kataku sambil berlari menaiki tangga. Aku pergi ke kamar mandi. Menggosok gigi lalu membasuh wajahku. Saat aku keluar kamar mandi aku melihat Jennie sedang mencari seragamnya.

"Berhenti mengobrak abrik tas mu itu seragam mu ada dilemari." Setelah berpakaian kami bergegas berangkat ke sekolah.


•••


Sepulang sekolah kami berdua berlatih. Saat aku berjalan menuju tempat latihan, aku merasakan tangan seseorang menepuk bahuku. Aku memutar badan dan itu adalah mantan kekasihku. Aku memutar mataku.

"Kenapa kamu bersama orang aneh itu sedangkan kamu bisa bersamaku?" Dia bertanya dengan nada mengejek.

"Karena aku mencintai nya dan milik nya lebih besar dari milikmu." Kataku sambil berjalan menjauh. Setelah meletakkan barang-barangku di loker aku segera ke tempat latihan. Aku bisa melihat tim basket sudah melakukan pemanasan. Jennie melihat ku dan mengedipkan matanya.

Sudah satu jam aku berlatih bersama yang lain. Jadi aku memutuskan untuk menonton latihan tim basket bersama Chaeyoung, lebih tepatnya untuk melihat Jennie dan Jisoo.

Aku suka melihat Jennie bermain. Dia memiliki banyak kendali atas bola itu dan dia seperti bisa merasakan kemana lawan nya akan bergerak sebelum dia melakukannya. Anak basket mengakhiri latihan nya, aku dan Chaeyoung menyusul Jennie dan Jisoo lalu kami berpisah untuk pulang.

Saat sampai dirumah aku melihat orangtua ku duduk di sofa dengan ekspresi khawatir. Ketika mereka melihat kami, mereka menyuruhku dan Jennie duduk di sofa juga. Ini tidak akan baik.

"Jennie, kami senang melihatmu jauh lebih baik." Kata Daddy.

"Terima kasih paman." Balas Jennie

"Kami ingin memberitahu mu sesuatu Jen."

"Jennie, sayang kamu bisa tinggal disini selama yang kamu mau." kata Mommy ku dan itu membuatku gugup.

"Ayahmu datang dan ingin kamu kembali kesana." Kata Daddy dengan nada rendah.

"APA?!"  Kataku mulai marah. "tidak, dia tidak akan kembali kesana." 

"Honeyy calm down." kata Jennie menggenggam tangan ku, dia melihatku lalu ke orang tua ku seolah dia sedang berdebat secara internal didalam pikiran nya. Aku melihat sesuatu melintas dimatanya sebelum dia berbicara "aku akan kembali" itu membuatku bangkit dari sofa.

"Jennie, tidak! kamu tidak bisa kembali! dia hampir membunuhmu!" kataku panik.

"Sayang, aku harus kembali." Aku menggelengkan kepalaku berulang kali sampai air mataku jatuh dengan sendirinya. Dia tidak bisa kembali ke sana. Tidak bisa. Aku menatapnya dengan mata memohon, dia meraih tanganku dan mencium punggung tangan ku dan menarikku kembali duduk di sofa.

"Kamu tidak harus pergi." Kata Daddy.

"aku bilang padanya, aku akan berbicara denganmu dan melihat apa yang kamu ingin kan. Dia harus dipenjara atas apa yang telah dia lakukan kepadamu." Kata Daddy yang mulai marah juga.

SCAR'S OF MY PAST - JENLISA [G!P]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang