"You will find me?"
Luke mengetuk dahi, berusaha mengingat. Ia beberapa kali menggeleng kepala. Satu celetuk berhasil membuat gelak tawa.
"In the places we ever had to do?"
"Ngarang banget! Yang benar in the places that we've never been," ujar Hollie, ia mengganti pertanyaan. "Next! Ashton? Hmm, Na .... Na .... Na .....?"
"Apaan? Na Na Na?" terka Ashton, dahinya dijitak keras hingga merah. "Apa? What makes you beautiful?"
"Kau diminta lanjutin lirik, bukan tebak lagu?" ujar Hollie, ia terdiam sejenak. "Lah, Luke! Kau mengacaukan pikiranku! Kita main tebak lagu, bukan melanjutkan lirik!"
"Siapa suruh fokusnya ke Louis!" ledek Luke, Hollie berdecak sebal. Ia tidak protes karena benar adanya. Ia terlalu fokus memandangi indahnya ciptaan Tuhan yang satu ini. "Kan, gue tahu lo suka Louis!"
"Diam atau gue sumpal mulut lo pakai gitar!" ancam Hollie sangat salah tingkah, ia bukannya angkat gitar sesuai ucapan tapi ambil guling di dekatnya.
"Gue dah tweet di semua sosmed gue kalau Hollie official in love with Louis!" celetuk Zayn, ia memekik kaget saat gawai dirampas paksa oleh Hollie. Ia tertawa lepas melihat wajah Hollie yang dari tegang menjadi murka.
"Gue bercanda! Akun gue gak pernah dipakai buat post," lanjut Zayn.
"Karena sekali lo post, semuanya nyebut lo sebagai Zayn Malik!" balas Luke.
"Sialan! Tapi benar sih, mereka bahkan mengira Zayn Malik dah ganti nama gara-gara putus sama Gigi Hadid," ujar Zayn, ia melirik pria yang ia sebut tengah hela napas panjang.
"Habis muka lo sama persis sama Zayn Malik! Gimana mereka tidak mengira lo dan Zayn Malik adalah dua orang yang berbeda?" celetuk Ashton. "Masih mending sih tapi, daripada lo dikira anak simpanan Zayn Malik selain Khai. Makin kacau lagi!"
"Kita punya dua anak dari One Direction berarti! Bagus!" ujar Luke, ia pasrah dahi lebarnya dijitak Ashton dan Aldrich secara bergantian.
"Gue yakin kompas akan ngalahin pesona semua yang ada di pesta farewell. Karena ada Zayn dan kita yang menjadi empat lelaki most wanted seantero kampus!" ujar Aldrich percaya diri.
"Apa kita buat keluarga terlalu tampan di chat?" celetuk Luke.
"What the...! Jijik gue dengarnya!" balas Ashton. "Kayak grup mak kompleks aja!"
"Memang? Kan lo ketua grup rempong kita kelak," ujar Luke. "Kalau Liam jadi Daddy Direction, maka lo jadi Mommy Compass dan gue jadi Daddy-nya."
"Mana ada Daddy mulutnya lemes kayak lo, Luke? Malu ama ucapan dan pikiran lo yang mirip mak di kompleks gue!" ujar Ashton.
"Astaga! Tajamnya mulut lo!" celetuk Luke pegang dada dan akting seakan paling tersakiti.
"Liat noh! Liam sangat keren, gagah, kalem, dan sekali bicara pasti didengar Harry, Niall, dan Zayn," ujar Aldrich, ia menyenggol Hollie.
"Apaan?" ujar Hollie kebingungan.
"Lo nggak ngeh? Ada nama yang gak kesebut tuh! Siapa ya? Mendadak amnesia nih gue!" ujar Aldrich, "Habis diteror jadi lupa!"
"Bilang aja lo mau gue sebut nama Daddy Boo! Konspirasi lo bertiga!" gerutu Hollie, seisi kamar selain Louis tertawa.
"Apa? Kurang dengar? Siapa? Doo?" ujar Zayn pura-pura bolot.
"Gue kutuk lo budeg beneran, Zayn!" teriak Hollie murka, "Gue ulang lagi! Namanya Louis Tomlinsin! Lou.weh.Tom.Lin.Son!"
"Apa? Lewih? Lapar?" ujar Zayn, ia agak paham bahasa jawa jadi hanya ia yang tertawa dengan leluconnya. "Lewih adalah lapar. Kau kira apaan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Sugar [END]
FanfictionDaddy's series 1. Louis × Hollie. 🔽🔽🔽🔽🔽🔽 "Saya hanya kenal kamu sebagai anak dari rekan saya, jadi berhenti merengek seakan saya adalah kekasihmu!" Louis Tomlinson. "Daddy Boo, apa yang membentur kepalamu hingga isinya eror semua? Hanya anak d...