Daddy's Sugar [END]

27 | Tamu.

09.16.

Flathouse One Direction.

Hollie menelan liur getir, firasat buruk benar-benar terjadi. Pagi ini ia tidak mendapati Niall, Liam, ataupun Louis di meja makan untuk sarapan. Harry memintanya tenang dengan alasan Louis mungkin berada di rumah Eleanor, Liam dan Niall tengah jalan-jalan. Namun Harry tidak bisa selamanya menutupi, Eleanor ada di hadapannya dengan satu pertanyaan besar.

"Loh? Ia bukannya bersamamu, Ele?" tanya Hollie bingung.

"Tidak! Aku mencarinya semalaman dan ia tidak ada di semua club. Ia pasti menemanimu, kan? Akui saja!" balas Eleanor, nadanya terus menekan.

"Daddy Malik! Kemarilah! Aku butuh bantuanmu!" teriak Hollie sangat cemas, beberapa detik kemudian pria itu menampakkan diri. Ia terperanjat kaget melihat ketegangan di depan. "Daddy Malik, tolong jelaskan pada wanita ini tentang manusia yang dulu pernah mengataimu pengecut!

"Oh, bukannya dia bersama Ele?" tanya Zayn, ia menggeleng melihat Eleanor yang semakin bingung. "Mungkin saja dia sedang mabuk di club."

"Tidak, Daddy Malik. Ele sudah mencarinya dan tidak ketemu.... Bentar!"

Dering ponsel menginterupsi, Hollie menatap jengah nama penelepon. Ia menekan bulatan hijau dan melekat pada telinga.

"Kau mau apa? Kau tahu aku tidak mau kau menghubungiku setelah membuatku panik!"

"Hollie, mereka bersamamu tidak?"

"Mereka? Siapa? Bicara yang jelas!"

"Ayahmu, dia baik-baik saja?"

"Kau gay? Kenapa kau menanyai kabar ayahku?"

"Jangan mempersulitku! Anggap saja kau sedang aku interogerasi."

"Dia baik-baik saja, ada di ruang keluarga. Kau mau mendengar suaranya?"

"Tidak! Tidak perlu?"

"Kalau Tuan Malik? Kau ingin dengar?"

"Tidak juga. Kalau Louis, Niall, dan Liam?"

Hollie memandangi Zayn lalu berkata tidak.

"Sudah aku duga. Saat aku mengelilingi kota, aku melihat ada truk yang membawa mobil Range Rover. Aku kini mengikuti truk itu, doakan saja semoga aku menemukan mereka dan membawanya padamu."

"Maksudmu...."

"Mereka diculik dan kini dikurung di tempat terpencil."

"Oh, tidak! Daddy Bear dan Daddy Niall! Mereka pasti kelaparan dan ketakutan!"

"Aku akan kerahkan rekanku, mereka sedang dalam perjalanan."

"Bawa juga pelakunya! Aku ingin menghajar orang yang berani menyekap tiga paman terbaikku!"

"Oke."

"Ugh... Aku mengandalkanmu, Zayn. Tolong bawa mereka dalam keadaan baik-baik saja. Aku pamit...."

"Jangan matikan!"

"Kau sedang berkendara, Zayn! Mengendara dengan menerima telepon adalah tindakan...."

"Ilegal? Ayolah! Kau terlalu kolot! Aku seorang agen jadi bebas, jika aku menolak satu telepon maka akan ada nyawa yang melayang seperti Chamomile!"

"Maaf, Zayn. Aku -- Aku tidak bermaksud mengingatkanmu pada mendiang...."

"Jangan buat aku menjadi lelaki paling buruk!"

"Maaf!"

"Berhenti meminta maaf dan katakan, kau sedang apa? Sendirian?"