kejutan

9.6K 361 0
                                    



""""

Hingga menjelang sore,yai Syarif menahan pak Ahmad untuk tetap di pesantren,,meski sedikit tidak rela dengan kepergian sang sahabat tapi yai Syarif memberitahu agar mengajak serta sang istri untuk berkunjung ke pesantren,,

Sedang umah Aminah senantiasa bercerita suka cita dengan putri sahabatnya ini,,

"Syifa,kalau di ndalem panggil umah saja ya,,pintanya dengan menggenggam erat telapak tangan Syifa

"Memangnya boleh,Bu nyai,, eh umah,,

"Boleh banget malahan,umah seneng kamu panggil umah,, dengan wajah berbinar umah berbicara ,,ayo sekarang umah antar ke kamar kamu,,.

Maaf,Bu... Eh e umah,, biar barangnya saya yang bawa,, ini berat..

"Ndak apa nduk,kamu bawa yang itu aja memangnya kamu bisa langsung bawa semuanya,,
Hemmm dengan tertawa sambil mengambil kardus Syifa,,

Ayo,,sudahlah jangan sungkan

Semua para santri putri menunduk saat bu nyai Aminah berjalan dengan di ikuti seorang gadis di belakangnya,,

Syifa sangat tidak nyaman juga risih dengan tatapan para santri lain yang sedang memandangnya penasaran,,.apa memang semua santri disini di perlakukan seperti ini ya sama Bu nyai nya kalau iya pantas saja pada betah,, monolog Syifa dalam hati sampai tidak sadar kalau sudah sampai di depan kamar yang akan di tempatinya

"Assalamualaikum... Umah mengetuk pintu kamar dengan pelan,,

Wa'alaikumsalam,, jawab seorang dari dalam,dan betapa kagetnya saat di buka yang ada adalah Bu nyai nya sedang membawa kardus pula mau apakah gerangan ,,

Eh,,Bu nyai Monggo2 mlebet (masuk)
,,Seorang santri mempersilahkan Bu nyai masuk kedalam dengan menyalami dan mencium tangan beliau sebelum meminta kardus yang di bawanya,,

Dan 2orang lagi yang di dalam juga ikut kaget dengan kedatangan Bu nyai nya ...
Dengan gerakan cepat mereka memakai jilbab dan langsung berjalan dengan menggunakan lutut lalu menyalami seperti temannya tadi,,

"Kalian jangan takut,saya kesini cuma mau nitip putriku di kamar ini ya,namanya Asyifa dia santri baru disini jadi saya minta tolong pada kalian untuk membantu sekiranya apa yang belum di pahami,,saya percayakan pada kalian bertiga, Fitri,asma dan Laras ,, ucap bunyai kalem tapi terdengar tegas,,

"Inggih Bu nyai, insyaallah kami akan membantu mbak Asyifa semampu kami,,

"Terimakasih ya, nak Syifa ini sudah seperti putri saya sendiri..
Semoga kamu betah ya nduk,, umah tinggal ke ndalem dulu,nanti kalau kamu butuh sesuatu juga bisa langsung mencari umah,,ucap umah dengan mengusap lengan Syifa lembut..

"Inggih,terimakasih umah,,

Assalamualaikum,,

Wa'alaikumsalam...

Umah pergi dari kamar menuju ndalem,,

"Mari Asyifa,,aku bantu kamarnya gini fa, tidurnya juga kita cuma pakai kasur lantai ,,

Iya Ndak apa,namanya juga di pesantren kalau mau mewah ya hotel,, jawabnya santai,,

Hahaha,,kamu lucu juga,

Kenalin aku asma,,
Aku Laras
Aku Fitri,,

aku Asyifa,panggil aja Syifa

Sekarang kita berteman kan,, tanya asma, gadis yang manis sedikit pendek,

Iya!!

Mereka membantu Syifa menata baju dan perlengkapan lainnya di almari kecil pojokan... Setiap kamar di tempati 5 orang dan sekarang kamar ini cuma di isi 4orang saja,,

**
Umah kemana bah!
Gus Al bertanya pada abahnya yang sedang santai membaca kitab,setelah selesai menerima tamu tamunya,,

Lagi ngantar santri baru ke kamarnya,,

Hah,,tumben bah,kenapa di antar umah sendiri kenapa Ndak mbak ndalem atau pengurus,,biasanya kan juga gitu bah,,

"Ini spesial kata umah kamu,,

Ada ada aja umahnya ini,, Gus Al geleng kepala,,

"Mungkin nanti bakalan ada kejutan lagi buat kamu le, tutur Abah..

Kejutan...

Gus Bucin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang