berangkat

9.8K 365 1
                                    

Sinar matahari ⛅ sudah mulai muncul,,.

Gadis manis sudah mulai bersiap siap untuk berangkat ke pesantren bersama sang ayah,,
Meski tidak terlalu banyak barang yang di bawanya tetap saja ciri khas kardus tetap jadi tempat ternyaman untuk menaruh barang,,

"Sudah siap nduk,,pak Ahmad bertanya pada sang putri yang mulai memanaskan sepeda motor andalannya si hitam,,

"Sudah pak,berangkat sekarang ya,

La iya nanti keburu siang,,

Buk,Syifa ke pesantren dulu ya, ibuk jangan capek capek di rumah,,

"Iya,nduk,,kamu disana belajar yang benar Lo,disini ibuk sama bapak cuma bisa mendoakan saja semoga apa yang menjadi impian kamu bisa terwujud,,

"Amiinn makasih buk,Sifa janji bakalan bikin ibuk sama bapak bangga..ucapnya dengan memeluk ibunya erat,,

Wes,sudah sana berangkat kok Yo nangis segala ,, nanti wajahmu jadi jelek Lo, hibur sang ibu...
Padahal Bu Maryam sendiri juga menitikan airmata...

"Beneran ibuk Ndak mau anterin ini,,

"Kalau ibuk ikut ibuk mau naik dimana to nduk,,,

Ya udah nanti Syifa bakalan cari suami yang punya mobil bagus biar kemanapun Syifa pergi ibuk sama bapak bisa ikut,,,

"Amiinn ibuk doakan...

Hati hati pak bawa motornya,,

Assalamualaikum...

Wa'alaikumsalam,,,

Sekitar 1jam perjalanan sampailah di halaman pesantren Nurul Qalby ,sepasang mata Syifa memandang silau ke seluruh penjuru pesantren,,

"Waahhh,,beneran besar ya pak, hampir sama dengan pesantren Al ikhlas di xx

"Iya nduk,semua pesantren itu sama saja asal kita belajarnya itu sungguh sungguh,,

""Ayo masuk ini tas kamu

Assalamualaikum,,,

Wa'alaikumsalam,, ,, Abah Syarif spontan menengok dan melongo tak percaya melihat sahabat karibnya dulu,yang sudah puluhan tahun semenjak menikah tidak pernah bertemu,,

"Ini,beneran kamu mad,
Dengan mata berkaca kaca yai Syarif bertanya,,

"Alhamdulillah,ini bener saya Yi,, Ahmad sahabat kamu dulu,,

Alhamdulillah ya Alloh,, akhirnya kita bisa bertemu lagi, yai Syarif la gaung berhambur memeluk erat sahabat lamanya itu,,

Syifa yang sudah tau ceritanya ikut menangis terharu,,

Alhamdulillah ya Allah
Alhamdulillah,, ucapan syukur terus tersemat di bibir kedua sahabat itu,,

"Setelah melepaskan pelukannya yai Syarif melihat ada sosok gadis cantik manis yang sedang berdiri dengan menenteng tas juga tas ransel yang ada di punggungnya,,,

"Apa dia putrimu mad,

Alhamdulillah iya Yi,,

Jangan panggil Yi aku tetap sahabat kamu mad,,

Trus harus panggil apa wong sekarang jadi kyai besar Lo,mana sopan kalau harus panggil nama ,,

Yo wes terserah kamu aja,,

Ayo ayo duduk,,yai Syarif mempersilahkan pak Ahmad dan Syifa duduk,,

"Siapa nama kamu nduk!!

Asyifa Zahra Maulida kyai,, dengan sangat sopan Syifa menjawab pertanyaan kyainya
,,

Nama yang bagus,Lo istrimu Maryam Ndak ikut to,,

"Ndak cukup template Yi,

Yai Syarif mengerutkan kening Ndak paham,,

"Hem,aku naik sepeda motor jadi harus duduk dimana Maryam nanti,,

Oalah,,ya Alloh mad,mad,, yai Syarif manggut manggut aja,

Sebentar aku panggilkan istriku dulu biar ketemu sama putrimu,,

Pak,kyai Syarif ternyata sabar banget Yo!!

"Memang to nduk,dari dulu malahan ...

Tak lama kemudian muncullah seorang wanita paruh baya dengan gamis besarnya masuk ke ndalem depan,,

Umah,coba lihat masih kenal apa Ndak sama dia, Abah Syarif mencoba mengetes sang istri yang mulai duduk di sampingnya,,
Umah juga kaget tumbenan ada tamu kok dia di panggil,,

Tapi bukannya melihat pak Ahmad malah menatap gadis cantik yang sedang duduk dengan menunduk di depannya ini,,

"Umah,kok malah lihatin putrinya,,
Coba umah masih ingat Ndak,,

"Emmm umah Aminah mencoba mengingat siapakah beliau ini...

Masyaalloh,apa ini Ahmad iya,,

Abah,dan juga pak Ahmad langsung tersenyum senang dengan ingatan umah Aminah,,

"Betul mah,dia Ahmad suami Maryam sahabat kamu, dan ini putrinya Asyifa ,,

"Masyaalloh,, Alhamdulillah masih bisa bertemu lagi,,

Cantik sekali kamu nduk,,

Syifa mengucapkan terimakasih dengan mencium tangan umah Aminah dengan takdzim,,
Dan umah membalas dengan mengusap lembut kepala Syifa dengan sayang,,tiba tiba saja perasaan umah sangat sayang melihat gadis di depannya ini,,

Mau mondok kan...

Gus Bucin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang