"Aahh."
Satu hentakan yang lebih dalam diiringi desahan panjang Lelaki manis di bawahnya menjadi penutup kegiatan berkeringat mereka
Sang Dominan tertawa kecil, mengecup kening Lelaki di bawahnya lantas mengambil sesuatu diatas nakas
"Pipimu merah, Cantik sekali." Yoshi membisik kecil, menjilat telinga Hyunsuk kemudian menggosok wajah di perpotongan Leher si Manis
Hyunsuk meringis, sedikit tidak nyaman ketika Pria Kejantanan Pria diatasnya masih tertanam begitu dalam di lubangnya
"Tidak mau di keluarkan kah?" Ia bertanya, malu. Menggosok pipinya yang memanas kemudian mengalihkan pandangan ketika Yoshi tertawa kecil. Gemas
"Nanti ah, aku masih Rindu rasanya hangat." Sialan! Yoshi terlalu berbahaya jika Mode manja begini, apalagi Pria itu benar benar menempel dengan tubuh telanjangnya
"Ish." Hyunsuk meringis, memukul pelan Bahu Yoshi lalu memilih pasrah ketika merasakan Lidah panjang Pria itu bergerak lagi. Menjilat dadanya yang masih begitu tegang
Yoshi mengecup pipi Hyunsuk, mengulurkan kotak merah berlapis Beludru di tangan kanannya "Ayo Menikah! Kau masih bisa Kuliah dan melakukan apa yang kau impikan, hanya bedanya kau nanti bukan lagi Choi Hyunsuk melainkan Kanemoto Hyunsuk."
Membuka kotak itu sampai Cincin berlian indah terlihat mengkilap tertangkap Netra Hyunsuk, senyuman Yoshi Seperti menghentikan waktu di Moment yang mendadak dan mendebarkan ini
Hyunsuk kehilangan kata kata, entah terpaku pada Cincin cantik yang ia yakin Lebih dari lima ratus jutaan, atau pada wajah tampan Yoshi yang mengkilap karena keringat juga tatapan cerah yang Pria itu lemparkan padanya
"Serius? Tapi aku, hanya pemuda Asing yang kau temui di Bar, aku hidup sendirian tidak punya siapa siapa. Aku mungkin tidak pantas dengan dirimu yang seperti ini." Hyunsuk berbisik, mengelus lembut pelipis Yoshi pun menyemat senyum tipis
"Oleh karena itu, Menikahlah denganku biarkan aku jadi satu satunya Orang yang menemanimu sampai sampai kau akan Bosan karena aku terus melemparmu keatas Kasur." Yoshi dan Hyunsuk tertawa bersamaan, Hyunsuk sedikit mendesah ketika Pria itu menggerakkan pinggul
"Oh lupa..." Sang Dominan meraih tangan Hyunsuk, memakaikan Cincin cantik itu di jari manis Hyunsuk
"Mulai sekarang jangan ragu jika merasa tidak nyaman atau butuh sesuatu Hmm?" Hyunsuk mengangguk semangat, tangannya Refleks mencakar punggung Yoshi saat lelaki itu kembali menggerakkan pinggulnya lagi.
_________________
Hari ini sepertinya menjadi hari paling cerah bagi Hyunsuk, Lelaki manis itu tampak mempesona dengan Hoodie panjang dan Celana Jeans hitam
Menenteng Kotak makanan di tangan kanan, sesekali bibir yang bersenandung bahagia tiap kali menatap kilat Cincin Cantik di jari manisnya
Oh ya omong omong dia akan mengunjungi Kantor Yoshi, berhubung Pria itu bilang jika mau tinggal datang saja tidak usah minta ijin apalagi malu segala
Toh katanya Hyunsuk akan jadi Nyonya Kanemoto Juga, Aish membayangkannya saja Hyunsuk sudah merinding Disko
Saat memasuki Kantor beberapa karyawan menyapanya, Hyunsuk balas tersenyum sembari mengangguk singkat
Melambai pada Sekertaris Yoshi yang sedang menulis sesuatu entah apa, wanita itu tersenyum "Tuan datang? Langsung masuk saja, tapi hati hati di dalam ada Induk Ular."
Hyunsuk mengernyit tidak mengerti, menggeleng pelan kemudian ingin membuka pintu tetapi percakapan dua orang di dalam menghentikan lengannya
Ia menempelkan telinga pada Pintu, sedikit menguping tak apa kan? Awas saja kalau sampai Yoshi selingkuh
"Lagipula apa sih yang kau lihat dari Lelaki itu? Aku lebih menarik dilihat dari sisi manapun Yoshi!" Oh My Eyes, Hyunsuk hapal itu jelas suara mantan Istri Yoshi. Mau apalagi sih?!
Terdengar decakan sebal dari yang diajak bicara, sedikit melemparkan kasar buku tebal keatas meja kemudian menarik lengan Karina menuju pintu "Tutup mulutmu dan jangan pernah mengganggu aku apalagi Hyunsuk, aku tidak akan segan menghancurkan hidupmu!"
Kemudian Hyunsuk berjengit kaget ketika pintunya terbuka, lelaki manis itu bergeser beberapa langkah saat Yoshi mendorong Karina menjauh tidak sampai jatuh tapi cukup membuat Karina meringis karena cengkraman Yoshi cukup kuat
"Aku menghargaimu karena biar bagaimanapun kau pernah menjadi bagian dari hidupku, tapi sekarang aku minta kau mengerti keadaannya tidak sama seperti dulu. Aku mencintai Hyunsuk dan akan lebih baik jika kau mencari kebahagiaanmu sendiri." Yoshi menghela nafas, masih belum menyadari ada Hyunsuk yang menatapnya dengan mata berbinar dan decak kagum yang kentara
Karina menangis, penyesalan memang selalu datang di akhir dan dia mengakui itu "Baiklah, maaf mengganggu waktumu. Aku permisi."
Setelah Karina pergi, Yoshi hampir mengumpat kasar sebab tubuhnya terdorong kencang sampai membentur meja sekertaris sebab menerima pelukan yang luar biasa kencang dan kuat
Tapi Umpatan itu tertelan begitu saja ketika melihat wajah Manis Hyunsuk yang mendongak dengan mata berbinar. Sumpah demi apa?! Untung Yoshi bisa mengendalikan mulutnya
"Astaga Sayang, hampir aku mengumpat." Hyunsuk tertawa kecil, menarik tangan Yoshi kembali masuk ke dalam dengan senyum super cerah. Matahari saja Iri melihatnya
"Aku bawakan makan siang, kamu harus banyak makan soalnya nanti kalau banyak makan kamu sehat, kalau kamu sehat aku bahagia." Tangan tangan pendeknya dengan sigap menyuguhkan Beberapa makanan diatas meja
Terus berbicara panjang tentang pentingnya Yoshi memakan makanan yang lebih banyak dan tentang bagaimana Yoshi yang terlihat gagah ketika mengusir Karina tadi. Hmmm agak bagaimana ya
"Heh! Melamun terus, ayo makan." Yoshi berkedip, tertawa keras lalu menerjang Hyunsuk dengan kecupan ringan di seluruh wajah sampai tubuh mereka terbaring diatas Sofa
"Ya ampun Sayang, aku makin tidak sabar menikahimu kita percepat saja ya? Emm Minggu depan bagaimana?"
Hyunsuk Tertawa geli "Apa sih?" Dia memukul dada Yoshi, wajahnya memerah malu. Membayangkan dia dan seorang Pria resmi dalam ikatan Rumah tangga kemudian menjadi Ibu Cerewet yang—
"Tapi aku laki laki, apa kau tidak apa tanpa kehadiran Anak?" Masalah yang Klise
Yoshi menggeleng "Sejak awal aku tahu Resikonya juga aku menerima apapun yang sekiranya akan kita lalui. Jangan khawatirkan apapun Hmm?"
Kekasihnya Tersenyum lembut, tanpa menjawab menyatukan Bibir mereka dalam Ciuman lembut nan malu malu
Membuat Yoshi semakin meneguhkan hati bahwa Hyunsuk adalah Satu pelabuhan terakhir dari kapal yang terombang ambing dan beberapa kali terdampar di Pelabuhan yang salah.
To Be Continue......
Honestly, I don't think it's good.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour La Rose's
FanfictionDi Bar pengap itu, Yoshi merasakan kembali Hasrat yang telah lama ia lupakan.