Hyunsuk meregangkan tubuh, pukul tujuh malam Baru terbangun setelah Olahraga panas dengan Yoshi tadi pagi
Sial! Mereka melewatkan Sarapan dan makan siang pantas saja perutnya berisik sekali minta diisi
Sebetulnya mereka selesai jam dua belas siang tadi, tapi karena terlalu lelah Hyunsuk tertidur sampai pukul tujuh malam. Lumayan, badannya remuk disana sini
Matanya menelisik, tak menemukan Yoshi dimanapun bahkan di kamar mandi saja tidak ada
Dia menghela nafas, pelan pelan turun dari ranjang tetapi langsung terjatuh akibat pinggul dan pantatnya terasa kaku
"Astaga sayang, mau ke kamar mandi? Sini ku bantu." Hyunsuk menengadah, mengulurkan tangan saat Yoshi bergerak ingin menggendongnya ke kamar mandi
"Darimana?" Tanya Hyunsuk serak, selain tubuh yang remuk suaranya bahkan hampir hilang sebab terlalu banyak berteriak nikmat dari pagi
Yoshi tertawa, puas sekali dia melihat hasil karyanya di tubuh Hyunsuk, menjalar sepanjang leher sampai paha si Lelaki Manis "Membeli makanan."
Dan Hyunsuk mengangguk paham, terlalu malas untuk bangkit meninggalkan Kasur yang terasa dua kali lipat lebih nyaman terlebih tubuhnya yang terasa remuk Luar biasa
Hanya menatap Yoshi yang mulai sibuk menyiapkan makanan keatas piring. Menurut Hyunsuk, Yoshi yang sedang fokus itu tampannya berkali kali lipa lebih banyak
"Iya aku tampan, sini Sarapan dulu."
Si lelaki manis mendengus, sedikit malu ketahuan dengan diam-diam menatap dan mengagumi Pahat Sempurna dari campur tangan Tuhan di wajah Prianya
"Kamu nggak ke Kantor?" Di tengah kunyahan Hyunsuk bertanya, pipinya menggembung terisi penuh oleh Makanan ditambah Tatapan Mata polos penuh tanya menimbulkan perasaan aneh di dada Yoshi
Seperti sebuah kehangatan yang sudah lama tak pernah ia rasakan lagi, Yoshi menggeleng menyuapi lagi Hyunsuk hingga mulut Kesayangannya terisi penuh. Selain makanan hanya Bibir Yoshi yang boleh memenuhi mulut Hyunsuk!
"Nggak, aku mau nemenin kamu pokoknya seharian ini aku milikmu." Pria itu menunduk, meninggalkan kecupan lama di kening Hyunsuk lantas kembali pada kegiatannya
Hyunsuk sendiri Tersenyum dalam diam, senang hati menerima tiap perlakuan Yoshi padanya
Dengan sikap Yoshi yang seperti ini Hyunsuk merasa di istimewakan, Hyunsuk merasa dia bukanlah seorang Kekasih tapi juga Ratu atau mungkin Belahan jiwa yang amat di jaga Yoshi. Tidak bohong Hyunsuk mencintai Pria itu
"Yoshi, kalau Mantan Istri kamu tiba tiba datang lagi bagaimana?"
Sebenarnya ini cukup mengganggu Hyunsuk,Yoshi dan mantan Istrinya sudah bersama cukup lama. Tidak menutup kemungkinan jika suatu hari mereka bertemu dan Yoshi ingin kembali lagi pada Mantannya? Hyunsuk hanya takut
"Bagaimana apanya? Kan sudah ada kamu, jangan berpikir yang tidak tidak saat aku sudah membawamu ke rumahku, saat aku sudah memberikan semuanya untukku dan saat aku sudah mengambil semuanya darimu aku tidak mungkin meninggalkannya kan? Jadi jangan khawatir oke?"
Dengan sederet kalimat itu setidaknya beban Hyunsuk menjadi sedikit lebih terjangkat
Dia bergerak maju, memeluk Yoshi yang masih memegang Piring dengan makanan yang tinggal sedikit
Selimut tebalnya tersingkap, tubuh polos dengan banyak bercak kemerahan bak Mahakarya disana sini
Yoshi Tertawa, mengelus lembut punggung kesayangannya juga mengecup kening Hyunsuk "Justru aku yang takut sayang, aku takut tidak bisa menemanimu lebih lama."
__________________
Lelaki manis itu menguap lebar, menempatkan kepala diatas lengan yang terlipat di meja
Bosaaaaaaaaaaaaaaaan.
Sungguh tidak terkira skala Kebosanan Hyunsuk sekarang, terlebih Yoshi yang sibuk di ruang kerja sementara ia ditinggalkan di ruang tengah dengan setumpuk tugas kuliah
Hei Hyunsuk tugas di depan wajahmu dan kau bilang kau sedang bosan?
"Aaaaaaaa, Membosankan." Sengaja sedikit berteriak berharap Yoshi di ruang kerja mendengar pekik Frustasi atas kebosanan yang ia alami
Tapi setelah dua puluh menit waktu berlari diantara kebosanan Hyunsuk, Tidak ada tanda tanda Yoshi akan muncul walau hanya batang hidungnya
Jika begini melabrak Yoshi ke ruang kerja adalah jalan satu satunya! "Hiri ini Iki milikmi."
Halah Bullshit! Dasar Yoshi, sekarang saja sibuk sama pekerjaannya.
"Yoshi aku bosan—"
Setelah pintu ruang Kerja Yoshi terbuka oleh Hyunsuk dengan tenaga maksimal dan berapi api, lelaki manis itu malah mematung
Berkedip cepat menatap Yoshi yang sibuk menata kasur dilantai, Beberapa batal besar dan kecil ada juga makanan ringan di meja pinggir kasur itu
Selimut panjang dan tebal juga Proyektor yang menyorot gambar ke dinding. OMG!
"Astaga aku kan bilang nanti dulu sayang, lihat kejutanku gagal kan."
Dan Yoshi..... Tampan sekali padahal cuma pakai baju tanpa lengan dan kolor motif Spongebob yang sedang meniup Gelembung
"Lihat mana penampilanku masih begini pula."
Hyunsuk yakin Yoshi sudah sangat bekerja keras menyulap ruang kerja membosankan yang awalnya di penuhi buku menyebalkan di sulap menjadi Bioskop mini begini
"Ihh suka!" Dengan begitu tubuh mungilnya meloncat menerjang Yoshi sampai mereka berguling guling diatas kasur dan selimut yang semula terlihat begitu rapi sekarang terlihat lebih berantakan dari sebelumnya
Yoshi tertawa, menepuk punggung Hyunsuk yang menimpanya "Aku putar dulu filmnya Hmm?"
"Panggil aku dengan namamu dan aku akan memanggilmu dengan namaku."
Salah satu kalimat Ikonik di film yang keduanya tonton, sejenak bertatapan lantas Hyunsuk yang melempar senyum "Yoshi tahu?"
Pria di sebelahnya menggeleng, mengabaikan dua tokoh di layar besar yang sedang saling mencumbu "Apa memang?"
Hyunsuk sedikit mengangkat tubuh, wajah mereka berhadapan "Hyunsuk suka bibir Yoshi, ayo Berciuman."
Dan Yoshi tertawa, sembari menyatukan bibir mereka yang mulai mengering
Sejam sekali setidaknya, mereka harus saling Berciuman, supaya bibirnya tidak kering.
To Be Continue......
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour La Rose's
Fiksi PenggemarDi Bar pengap itu, Yoshi merasakan kembali Hasrat yang telah lama ia lupakan.