Chapter 13

555 66 10
                                    

Hyunsuk berkedip, meringis kemudian. Ngeri sekali melihat Jihoon yang di gelantungi dua Lelaki manis dan cukup pendek di kedua sisi tubuhnya

Dia kemudian mengeratkan pelukan pada leher Yoshi hampir mencekik calon suaminya. Jujur saja, Hyunsuk takut

Wajah dua Istri Jihoon itu menyeramkan walau memang manis, apalagi yang katanya Istri pertama itu sinis sekali sepertinya

"Sayang kenapa? Tidak sopan lho, ayo sapa mereka." Sekarang Yoshi merasa jadi Ayah siaga yang membujuk anak manisnya berkenalan dengan Teman baru

Apalagi Hyunsuk malah menggeleng, mengeratkan pelukan sembari bergumam tidak jelas. Wajar, Hyunsuk tidak mau Yoshinya poligami juga.

Yoshi menghela nafas, menatap Jihoon dengan alis terangkat "Kedua Istrimu menyeramkan."

Mendengar Komentar yang di lontarkan temannya, Jihoon hanya Tertawa mengecup bergantian kening kedua istrinya "Mereka baik kok tidak menggigit paling Junkyu suka mencakar saja."

"Heh!"

"Iya tidak sayang maaf." Jihoon menggosok hidungnya dengan si Istri pertama, ada raut tidak rela dari Istri keduanya —Mashiho— walau dia hanya diam sembari memeluk erat perut Jihoon

"Tidak mau Yoshi, mau pulang." Hyunsuk Berbisik lirih, sedikit mengecup Telinga Yoshi. Harap harap Kekasihnya mengabulkan permintaannya

Pria itu menggeleng pelan "Kapan kapan saja ya kita jalan bersamanya? Calon istriku Sepertinya sedang kurang sehat."

Omong omong mereka tidak Janjian sebenarnya bertemu di Mall siang ini, berhubung Jihoon sedang menghabiskan uang untuk kedua istrinya dan Yoshi yang sedang membeli Beberapa perlengkapan Rumah mereka berencana makan bersama.

Tapi karena Istri Istri Jihoon terlalu menyeramkan, jadilah Yoshi memilih pulang lebih dulu bersama Hyunsuk.


"Kenapa kamu takut Istri Jihoon Sayang? Bukannya mereka manis?"

Reaksi Hyunsuk membuat Yoshi mengernyit, lelaki manis itu memicing curiga "Kamu mau punya istri dua juga ya?!" Ia berseru sangsi, berontak melepaskan diri dari gendongan Kekasihnya


Yoshi mengedip, tertawa pelan kemudian membawa tubuh Hyunsuk agar duduk diatas meja makan "Tidak, aku hanya akan senang kalau kau nanti punya teman."


"Jangan menikah lagi! Awas aku akan mencekikmu!" Hyunsuk melotot, meraba Leher Yoshi seolah ia akan mencekik Pria itu

Sedangkan Yoshi hanya bisa Tertawa gemas, menggigit pipi tembam Hyunsuk kemudian menenggelamkan wajah kekasihnya di dada bidangnya "Tidak usah takut, aku hanya milikmu."

Oke adakah yang bisa memberi Hyunsuk tabung Oksigen? Hyunsuk sangat butuh sekarang!


_______________

Malam ini langit sedang amat cerah, Yoshi dan Hyunsuk bahkan sampai menggelar tikar di halaman samping Rumah. Menikmati pemandangan Bulan dan Bintang ditemani Sepasang Cangkir Kopi dan beberapa kudapan

Sedari tadi senyum Hyunsuk tak pernah luntur dari kedua belah bibir berisinya, erat dekap hangat Yoshi membuat dirinya merasa lengkap

Dia mengusak wajah di dada bidang Yoshi, menggenggam tangan Prianya lantas meneguk Kopi hangat untuk menuntaskan dahaganya


"Aku sendirian."

Ia membuka percakapan, Yoshi tidak menjawab alih alih makin membawa tubuh Ringkih Hyunsuk masuk ke dalam pelukannya.

"Orang tuaku meninggal sejak lama, mau tak mau aku harus bekerja banting tulang sendirian, putus sekolah dan menjadi pegawai di Bar tempat kita pertama bertemu."

Yoshi mengecup puncak kepala Hyunsuk, mengisyaratkan bahwa Hyunsuk tak lagi sendirian. Hyunsuk tak harus sendiri menghadapi hidup yang semakin tidak jelas

"Aku beruntung Yedam sangat baik padaku, dia perhatian dan penuh kasih sayang satu satunya teman yang aku punya. Aku di Buang oleh Masyarakat karena fakta bahwa aku menyukai sesama Jenis."

Tatapan Yoshi menyedu, tak jua sanggup menatap mata Kekasihnya yang pasti sudah berkaca kaca dia hanya mampu menatap langit malam bertabur Bintang

"A—aku hampir di perkosa ketika pulang kerja malam malam, kemudian mereka bahkan sudah—"

Ucapan Hyunsuk berhenti, sebab Yoshi tiba tiba menarik bibirnya dalam ciuman hangat, menyatu dengan Isak tangis Hyunsuk yang mulai luruh

Yoshi tidak bisa, kesakitan Hyunsuk adalah kesakitannya dan lebih baik Hyunsuk mengubur semuanya dalam dalam. Tidak peduli sekelam apapun Masa lalu Hyunsuk, Yoshi hanya ingin Hyunsuk mengerti bahwa ia masih tetap menjadi yang terbaik.

"Bolehkah aku minta agar kamu melupakan semuanya? Bukan aku tidak ingin mendengar ceritanya, aku hanya ingin kamu merasakan satu hal saja ketika bersamaku, Kebahagiaan bisakah?"

Hyunsuk mendongak, tersenyum lembut kemudian menyatukan Bibir mereka lagi "Boleh aku mendengar ceritamu?"

Berpikir sejenak, Yoshi mengangguk "Boleh tapi Lima Ronde malam ini?"

Kemudian dia terbahak saat Hyunsuk memukul dadanya kencang, wajah si manis memerah sembari mengerang malu

"Aku itu ya anak Orang kaya seperti biasanya, ini semua warisan orang tuaku dan Karina adalah Gadis yang mereka jodohkan untukku walau awalnya aku kurang menyukainya tapi seiring berjalannya waktu aku mulai jatuh Cinta pada akhirnya."

Yoshi memulai cerita, Hyunsuk mengeratkan pelukannya berkedip pelan menahan kantuk. Sial, padahal dia ingin tahu sekali bagaimana Yoshi dulunya

"Dua tahun pernikahan kita semuanya berjalan aman Karina bahkan mulai menerima diriku, tapi Beberapa bulan setelahnya aku tahu dia bermain Api dengan Kim Jongin rekan kerjanya kami bertengkar hebat dia bahkan berani membawa Pria lain ke kamar kami dan melakukan Hubungan Seks juga di Ranjang kami."



Hyunsuk melemah, ia mendongak mengecup singkat Rahang Yoshi.

"Aku sangat terpukul, itu menjadi sebuah Trauma yang cukup dalam. Sampai bertahun tahun lepas dari Karina aku tidak bisa merasakan Hasrat bercinta pada siapapun."

Pipi Hyunsuk merona, satu kesimpulan selanjutnya melintas di Otak Cantiknya. Malu jika mengingat jika dia yang membangkitkan Hasrat itu? Astaga, memalukan.

"Kemudian aku melihatmu dan—"

"B-berhenti, ayo masuk disini Dingin." Hyunsuk tergagap, menutup mulut Yoshi dengan tangan kanannya

Sedangkan Pria itu terkekeh, membawa Hyunsuk dalam gendongannya lantas beranjak masuk "Ayo menghangatkan diri bersama."

Oh sial, Hyunsuk dalam bahaya dia akan di Terkam harimau lapar. Run Hyunsuk Run!

"Ehehe aku—"

"No! Kamu tidak bisa lari lagi."

Hah sudahlah, Hyunsuk nikmati saja. Eheq.









To Be Continue......

Hayo yang Malam Tahun baruan bareng Doi, apalah aku yang Jomblowati.

Amour La Rose'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang