WE - ZCL & PJS

10.7K 105 4
                                    

🔞🔞🔞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔞🔞🔞



"Kamu kok gak kasih tahu kalau garam di apartemen kamu habis sih, Ru?"

"Lah kecap juga habis? Gak jadi masak dong ini aku?"

Hyena berkacak pinggang lalu menoleh ke arah Ruiz yang ternyata tidak mendengarkannya sama sekali. Ruiz malah asyik dengan game di ponselnya tanpa mempedulikan perkataan Hyena.

"Astaga aku ngomong sama tembok dari tadi," keluh Hyena lalu melepas apronnya kasar. Mood memasaknya sudah hilang seketika.

"Ruiz!" Hyena akhirnya mendatangi Ruiz dengan berharap cowok itu lebih bisa mendengarkannya.

"Apa sih, Hyen? Masih main."

"Garam sama kecap kamu habis. Bisa minta tolong beliin gak? Aku masih harus rebus ayam dulu."

"Hmm..."

"Beneran beli ya? Jangan kelamaan nanti bukannya sarapan tapi malah makan malam."

"He-eem."

Hyena memutar kedua matanya sebab Ruiz hanya menjawab dirinya sekenanya, tanpa memberi atensi sama sekali. Pacarnya itu kalau sudah bermain game pasti langsung lupa dengan sekeliling.

Menit demi menit berlalu. Ruiz masih tak kunjung beranjak sedangkan Hyena sudah kesal setengah mati. Jarak menuju minimarket dari apartemen Ruiz memang tidak terlalu jauh, tapi Hyena perlu mengerjakan hal yang lain juga.

"Ck, udahlah." Hyena akhirnya mengalah. Dengan hati yang masih dongkol, dia mengambil dompetnya lalu menuju ke pintu depan untuk pergi ke minimarket.

Rasanya Ruiz juga masih belum menyadari bahwa Hyena sudah akan pergi. Padahal ia berharap Ruiz akan menghentikannya dan menggantikan Hyena untuk pergi ke minimarket. Tapi nyatanya tidak, Ruiz tetap diam.

Alhasil, Hyena hanya bisa membanting pintu apartemen Ruiz keras-keras. Hal itu lumayan bisa mengurangi rasa kesalnya.

Tapi rasa kesal Hyena itu langsung diganti dengan rasa malu ketika ia berpapasan dengan salah satu teman kuliahnya yang ternyata tingga di bersebelahan dengan apartemen Ruiz. Orang itu, Jian.

Jian nampaknya juga baru akan keluar. Hyena bisa melihat cowok dengan hoodie abu dan celana pendek itu membeku saat mendengar bantingan pintu Hyena.

"Untung gak copot tuh pintu," ucap Jian.

Hyena cemberut, "gue kesel."

"Hahahaha... keliatan banget." Jian tertawa renyah saat melihat wajah Hyena yang tertekuk. "Kenapa pacar lo selingkuh?"

"ADUH AMIT-AMIT TUH MULUT KALO GAK BISA DIJAGA GUE CABEIN YA!" hardik Hyena kesal.

"Ya kenapa?" tanya Jian sebelum akhirnya ia melangkah menuju lift. Hyena tanpa sadar mengikutinya sebab sepertinya tujuan mereka saat ini sama.

"Game mulu game mulu. Gue capek lama-lama, mending Ruiz pacaran sama game aja deh kalau gue didiemin mulu," keluh Hyena.

Jian memang pernah dekat dengan Hyena saat mereka masih maba. Jian dan Hyena yang selalu satu kelas bersama, membuat Hyena merasa nyaman dengan Jian daripada teman kelasnya yang lain.

Sayangnya akhir-akhir ini tidak begitu. Saat Ruiz, anak fakultas sebelah menyatakan cintanya kepada Hyena. Hyena juga baru saja menyadari bahwa hubungannya dengan Jian lama-lama merenggang.

Dulu, Hyena sangat terbiasa pulang dengan motor Jian untuk menuju kostnya. Jian pula yang selalu ada saat Hyena sakit menjelang presentasi tugas mereka. Dulu hanya Jian yang selalu berotasi mengelilingi Hyena. Kini Hyena merasakan kebalikannya, pusatnya kini adalah Ruiz.

Ting!

Pintu lift terbuka, dan kedua orang itu masuk.

"Lo mau kemana sih?" tanya Hyena saat Jian hendak menekan tombol berangka 1.

"Minimarket, cari soda."

Hyena tersenyum simpul, "gak bosen ya lo dari dulu. Lagi pusing banget emang?"

Kebiasaan unik Jian. Disaat anak-anak muda jaman sekarang banyak yang memilih alkohol sebagai tempat mereka meredakan stress, Jian lebih senang meminum soda. Toleransi alkohol cowok itu memang tidak terlalu tinggi. Saat Jian merasa penat, ia pasti akan melampiaskannya ke soda.

"Gimana bisa bosen, kan gue cuma bisa ke soda doang. Mau ke sohib gue, eh udah ada pacar. Mana nge-game mulu pacarnya," jawab Jian enteng.

"Dih rese lu." Hyena memukul pelan lengan Jian.

"Daripada lo makan ati mulu sama Ruiz, kenapa gak sama gue aja sih Hyen dari awal?"

Entah salah dengar atau bagaimana, tapi kalimat yang meluncur pelan dari mulut Jian itu sukses membuat Hyena melongo.

Ditambah lagi saat Jian memojokkan tubuh Hyena ke sudut lift lalu mencium bibir Hyena lembut.

Perawakan Jian yang tinggi membuat Hyena tenggelam dari pandangan CCTV yang memang terpasang. Namun persetan dengan CCTV, Hyena sendiri sudah lama tidak disentuh seperti ini. Sentuhan dan ciuman lembut yang selama ini ia idamkan, diberikan saat itu juga oleh Jian.

"Mmmppphh Ji..."

Hyena sempat terkejut ketika Jian menggigit bibirnya pelan tanda meminta perizinan lebih. Namun setelahnya, bibir Hyena merekah tanda mempersilahkan lidah Jian mulai bertemu dengan lidahnya dan saling membelit.

Udara di dalam lift semakin meningkat. Tangan Hyena sudah berada di leher Jian saat ini. Mereka saling menikmati bagaimana saliva satu sama lain saling bertukar. Bagaimana tangan Jian yang mulai ikut bergerak untuk menyalurkan perasaan cowok itu sekaligus memberikan kenikmatan bagi Hyena yang langsung melenguh saat putingnya digosok pelan dengan ibu jari Jian.

"Jianhhhh...."

"Ngghh..."

Tak hanya sampai disitu, ciuman Jian mulai turun hingga bertemu dengan leher putih Hyena yang terpampang nyata sebab cewek itu sedang menguncir rambutnya.

"Jiannh!" Hyena memekik kecil sebab ia bisa merasakan bahwa sesapan itu berubah menjadi gigitan kecil yang pasti akan meninggalkan bekas di kulitnya.

Jian menulikan telinganya. Ia malah makin menyusupkan tangannya ke dalam kaos tipis Hyena dan meremas payudara Hyena dengan tangannya.

Bagai sudah masuk di dalam lubang yang sama. Jian dan Hyena tetap melanjutkan sesi make out mereka hingga akhirnya lift itu sampai di lantai lobby utama. 


To be continued on Trakteer... 

Cuplikan :

"T-thank you, Ji," jawab Hyena kecil. "Thank you buat yang tadi juga."

"Gak usah bilang makasih, gue juga seneng bisa sama lo lagi." Jian mendaratkan ciuman cepat di bibir Hyena. Ia sempat berhenti sejenak lalu menjilat pelan bibir itu.

Sayangnya ada orang lain yang ikut menyaksikannya.

Contains: cheating, threesome, 21+, dirty talk, etc. 

Link on my bio :)

(IKLAN LAGI HEHE<3)

[NC] When I SleepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang