Day after D-day - Jelo x OC

3.8K 31 2
                                    


Kindly read Sweat & Love, LPJ, Tuna Melt & Tattoo first! (on trakteer)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kindly read Sweat & Love, LPJ, Tuna Melt & Tattoo first! (on trakteer)

***


"Rokok?" satu lengan kekar itu menyerobot atensi Jelo hingga berhasil membuat Jelo mengalihkan pandangannya ke arah Dika yang menawarkan lintingan nikotin itu ke dirinya.

Jelo terkekeh lemas lalu menolak tawaran kakak tingkat sejurusannya itu, "setan lu bang! Gue kan udah bilang kalau gue udah stop."

"Ya elah satu doang," kelak Dika sambil akhirnya menyulut satu batang nikotin itu untuk dirinya sendiri. "Acaranya masih lama, jangan overthinking gitu dong, ganteng."

Kalimat candaan Dika itu tentu berhasil membuat Jelo bergidik. "Lo udah dikasih Tuhan kesempatan untuk diam tapi lo malah lebih memilih bacot disini, bang," cibir Jelo tidak bisa menutupi ekspresi jenuhnya dengan mantan kepala himpunan fakultasnya itu. "Acara yang lo bilang lama itu mau dimulai dua jam lagi. Urusin skripsi lo aja sana."

"STOP BAHAS S-WORD ITU SAMA GUE YA! TOPIK SENSITIF!" terang Dika sambil berkacak pinggang. Siapa yang tidak akan tersungging kalau niat hati ingin menonton proker akhir tahun angkatan di bawahnya, malah diingatkan kembali dengan tugas akhirnya di jenjang kuliah yang berhasil membuat ubannya bertambah itu? "Mana dosen pembimbing gue lagi sibuk penelitian juga," tambah Dika sambil menghembuskan kepulan asap dari mulutnya.

"Najis, curhat."

"Sekalian, njir."

Jelo tidak membalas Dika lagi. Kini netra cowok itu fokus memperhatikan sosok cantik yang terlihat bekerja serius di belakang panggung acara dengan rambut ponytail yang diangkat tinggi— siapa lagi kalau bukan pacarnya, Hyena.

Kenapa ya Hyena itu egois? Cantik, pintar, baik hati, semua dia ambil semua. Memangnya Hyena diajari rakus sejak kecil ya?

"Kalau dulu ada Hyena di kabinet gue, pasti gue mau nambah sampai 5 periode deh asli," celetuk Dika yang mengikuti arah pandang mata Jelo. "Rajin, cakep, easy going, bisa bekerja di bawah tekanan, mudah adaptasi. Anjir! Ibarat Hyena mau ngelamar kerja pasti langsung dapat golden ticket dari HRDnya."

Jelo melirik sinis, "jangan ganjen sama cewek gue!"

"Heh inget janji lo waktu gue interview jadi ketua, ya! Jelas-jelas lo bilang; 'AKAN BERSIKAP PROFESIONAL KAPANPUN DIMANAPUN DALAM PERIODE KERJA' Mana sekarang coba?"

"Eh hai Kak Dika, Jelo!"

Suara riang itu berkumandang dari bibir Hyena yang ternyata sudah berjalan menghampiri mereka ketika Hyena melihat dari kejauhan kalau dua orang pria dewasa itu sudah saling bertikai kata seperti yang memang sering mereka lakukan sejak saling mengenal dua tahun lalu.

[NC] When I SleepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang