dua ronde

51.1K 725 4
                                    

Dareen langsung memasukkan miliknya ke milik zoey, "ah~ah~ah... Zoey aku menyukainya mu, ini sangat nikmat baby..." Racau Dareen.

Zoey langsung tersenyum, dia teringat akan perkataan Daniel, dan itu memang benar, Dareen sama sekali tak memukul atau menggigit nya lagi.

Zoey langsung mendorong tubuh Dareen, itu sempat membuat Dareen kaget dan untung saja zoey cepat merayunya lagi.

"Sstt... Biar saya yang memimpin permainan ini tuan, ahh..." Ujar zoey sembari memainkan lidahnya di puting dareen.

"Uughhh, kali ini kamu benar-benar gila sayang, tapi aku Sangat menyukai nya, aaghhhh..." Racau Dareen.

Jilatan zoey turun lagi ke mr.P Dareen
"Oogghhh... Shit baby!" Racau Dareen.

"Gimana tuan, apa tuan menyukai nya, hmm?" Tanya zoey dengan nada lembut dan sensual.

"Ya baby, aku Sangat menyukai nya" ujar Dareen.

Zoey langsung naik ke atas Dareen, "uugh..." Desah mereka saat mr.P Dareen menyatu dengan Miss v zoey.

Zoey menghentakkan pinggulnya, plok plok suara bokong zoey yang berbenturan dengan paha zoey.

"Ah ah ah ah remas dada saya tuan..."
"Yaa baby..." Dareen langsung memeras dada zoey namun dengan lembut hingga membuat zoey kembali mendapatkan pelepasannya yang kedua.

"Uughhh... Tu-tuaann ini sangatlah nikmat..." Teriak zoey.
Dareen langsung membanting tubuhnya zoey dan mengambil alih permainan.

Dareen mempercepat ritme permainan nya, hingga dia juga melakukan pelepasan.

"Uughhh...." Erangan Dareen,

Kini mereka tertidur berdua karena kelelahan.

*Keesokan harinya*

Zoey merasakan berat di perutnya, hingga akhirnya zoey membuka matanya dan melihat bahwa Dareen menindih tubuhnya.

Dengan pelan zoey memindahkan tangan Dareen yang menimpa perutnya.

"Eemmm..." Lenguh Dareen dan semakin memeluk zoey erat.
Zoey tersenyum mendapatkan perlakuan seperti itu, dia melihat ke arah Dareen.

Wajah yang tampan, bulu mata yang lentik, bibir yang seksi, zoey menyentuh bibir Dareen, mengelusnya lembut, hingga membuat Dareen membuka matanya karna merasa terganggu.

Dareen menatap mata zoey, dan yang di tatap pun menjadi gugup, zoey hendak ingin bangun dari tempat tidur, namun Dareen segera menahan nya dan Dareen mencumbu nya lagi.

Mereka melakukan seks lagi, Dareen membalikkan tubuhnya zoey hingga kini posisi zoey menungging, Dareen dengan jelas bisa melihat milik zoey yang merekah itu.

Dareen mengecup nya hingga membuat zoey mendesah, Dareen mulai lagi menjilat milik zoey.
"Uughhh... Tuan ini sangat nikmat, saya sangat menyukai nya tuan.." desah zoey.

Hingga akhirnya zoey mencapai puncak kenikmatan nya, zoey langsung membalikkan badannya nya menghadap milik Dareen, zoey langsung mengulum milik Dareen menyedotnya dengan mulutnya.

"Uughh... Zoey, kau gila baby... Ini sangatlah nikmat sayang..." Racau Dareen. Dareen langsung mendorong tubuh zoey hingga dia kini dalam posisi terlentang.

"Aku ingin melepaskan nya di dalan milikmu zoey" gumam Dareen dan langsung memasukan miliknya ke milik zoey.

"Ah ah ah ah ah sangat nikmat baby" racau Dareen.
"Yeahh... Ini sangatlah enak tuan, remaslah dada ini tuan" suruh zoey dan Dareen pun melakukan nya.

Hingga akhirnya mereka mendapatkan kenikmatan nya masing masing.


*Kantor*

Dareen tengah duduk di kursi kebesaran itu, Dareen tampak seperti memikirkan sesuatu.

Hingga akhirnya dia di kejutkan oleh Axel, "hi.. mikirin apa sih?" Tanya Axel.

"Gak tau, gue ngerasa kayak bakal ada yang hilang dari gue."

"Kehilangan?" Axel memicingkan mata nya,

Dareen hanya mengangguk, "Lo mau apa ke sini?" Tanya Dareen.

"Gue mau ambil zoey"

"Belum juga genap dua Minggu" ujar Dareen.

"Hehe, ya abis gue gak bisa berhenti mikirin dia Mulu, gue udah gak sabar" ujar Axel cengengesan.

"Yaudah tunggu, ntar bareng Ama gue ke sana" ucap Dareen. Axel hanya mengangguk, dan dia masih tetap diem di sana dan mereka mengobrol kan tentang bisnis.

Hingga akhirnya jam sudah menunjukkan jam pulang kantor, akhir Dareen dan Axel menuju ke mansion Dareen Addison.

*Mansion*

Zoey sudah menunggu Dareen di pintu depan, kini zoey selalu seperti itu, menyambut Dareen jika sudah pulang dari kantor, dan mengantar Dareen saat Dareen berangkat kerja.

Penampilan zoey juga kini sudah berbeda, zoey selalu menggunakan pakaian yang seksi, untuk menarik perhatian Dareen.

"Selamat sore tuan" sapa zoey saat Dareen sudah tiba, dia juga mengambil alih tas yang di pegang Dareen, dan mengambil jas mahalnya juga.

"Hi.. zoey" sapa Axel dan di sambut senyum oleh zoey.
Dareen hanya menoleh nya saja, dan sempat Berdecih karena melihat wajah sok manis Axel.

"Zoey, kamu sekarang tinggal bersama axel" ucap Dareen dan langsung meninggalkan mereka.

Sedang kan zoey dia tampak bingung dengan ucapan Dareen, Axel yang melihat kebingungan zoey, langsung menjelaskan nya.

"Eemm... Zoey yang cantik, sekarang kamu jadi budak seksnya Aa Axel ya sayang" jelas Axel.
"Karna tuan kamu, sudah bosan dengan kamu, dia kasik kamu ke aku," ujar Axel lagi.

Zoey yang mendengar perkataan Axel, langsung kaget dan langsung berlari menuju kamar dareen.

Sesampainya di depan kamar Dareen, zoey langsung masuk tanpa mengetuk pintu, dia ingin cepet mendapatkan penjelasan akan semua hal ini.

"Tu-tuan apa benar yang di katakan oleh tuan Axel?" Tanya zoey dengan mata yang berkaca-kaca.

"Ya, kenapa?" Jawab Dareen dengan enteng.
"Kenapa seperti itu tuan?" Tanya zoey, air matanya sudah tak terbendung lagi, air matanya mengalir di pipinya yang mulus itu, hatinya kini hancur.

"Karena aku sudah bosan dengan mu zoey" ujar Dareen
Dunia zoey terasa runtuh mendengar perkataan Dareen.

"Tapi tuan, saya bukanlah barang yang ketika tuan sudah bosan, tuan bisa memberikan nya ke pada orang lain. Saya ini manusia tuan, saya memiliki perasaan!!" ujar zoey terduduk lemas di lantai dan menangis.

"Tapi aku membeli mu zoey! Apa bedanya kamu dengan barang atau perempuan jalang yang di luar sana"

"Kamu sama saja menjual selangkangan mu, walau yang pertama bagi mu adalah aku" ujar Dareen tanpa rasa kasian sedikit pun.

"Tapi itu bukanlah kehendak ku tuan, hiks hiks" ujar zoey menangis terisak.

Namun Dareen tetap acuh, zoey menguatkan hatinya, dia berdiri dan menghampiri Dareen.

"Baik, kalo itu memang mau tuan, saya akan mengikuti alur hidup saya yang seperti ini." Ujar Zoey dengan wajah yang sendu mata yang sembab dan hidung yang merah.

"Jaga diri tuan baik baik, jangan lupa makan... Dan tidurlah yang teratur" ujar zoey dengan air mata yang kembali menetes, dan dia menatap wajah Dareen dengan dalam, agar zoey bisa selalu mengingat wajah itu.

"Terimakasih untuk semua kebaikan tuan, hiks" Zoey terisak kembali, dan dia langsung pergi meninggalkan Dareen,

Dareen hanya diam mematung, melihat punggung zoey yang perlahan  mulai menghilang.



. . .
Vote, komen!
Thank you so much 🙏❤️


Dareen Addison Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang