"sayang" panggil Ale, kini mereka duduk berdua di ruang tamu.
"Apa hhmm?" Tanya Dareen sambil asik memainkan laptopnya.
"Aku mau cerita, ini tentang Cilla" ujar Ale, Dareen menutup laptopnya dan fokus kepada Ale.
"Cilla kenapa baby, kok wajah kamu langsung jadi sedih gitu?" Tanya Dareen.
Ale menceritakan semuanya ke Dareen, Dareen menggeleng kan kepalanya, karna tak mengerti juga dengan Daniel.
"Terus kalo dia hamil gimana baby?" Tanya Dareen.
"Dia sih bilangnya gak bakal hamil, karna dia karang lagi haid" jelas Ale.
"Oh..." Ujar Dareen.
Dareen menatap Ale, "kamu inget sesuatu gak?" Tanya Dareen.
"Apa?" Tanya Ale.
"Kamu belum haid loh" ujar Dareen.
Ale langsung membenarkan posisi duduk nya, "iya ya, Ale lupa," ujarnya dengan wajah yang tegang.
Dareen tersenyum lebar, "kamu mau cek?" Tanya Dareen.
"Tapi Ale takut" ujar Ale yang kini wajahnya mulai pucat.
Dareen ingin tertawa melihat wajah Ale, "kenapa takut baby,? Kamu gak bakal di apa apain" ujar Dareen.
"Nanti perut Ale?" Ujarnya sambil memegangi perutnya.
"Huh susah dah kalo ma bocah" gumam Dareen dalam hati.
"Gak di apa apain baby perutnya, mau ya di cek?" Ujar Dareen.
Ale hanya mengangguk, Dareen segera menelpon dokter SpOG agar datang ke mansion nya.
Dareen memeluk Ale, Dareen mengelus perut Ale, "bentar lagi aku akan jadi Daddy sayang" ujar Dareen bahagia.
"Kamu seneng banget sayang?" Tanya Ale.
"Iya dong baby, kamu gak seneng ya?" Tanya Dareen dengan wajah cemberut.
"Seneng, tapi takut" ujar Ale.
"Kenapa takut baby,? Kan kamu pernah bilang, kamu udah siap untuk mengandung anakku" ujar Dareen.
"Iya, tapi, tapi, tapi, nih kamu rasain jantungku berdegup kencang sayang" ujar Ale dengan menaruh tangan Dareen di dadanya.
Dareen terkekeh, "kamu gak mau jadi mommy? Jadi mommy itu menyenangkan loh" ujar Dareen.
"Aku dengar melahirkan itu sakit" ujar Ale
"Tapi itu memang harus terjadi baby, kamu tenang aja, aku akan selalu ada di dekat kamu, agar kamu tak merasakan sakit" ujar Dareen.
Ale langsung memeluk tubuh Dareen, dan membenamkan wajahnya di dada bidang Dareen.
Dareen mengelus lembut rambut Ale, sesekali mengecupnya.
"Makasih ya baby" ujar Dareen.
"Untuk?"
"Sudah mengandung anakku" ujar Dareen.
"Iya sayang, aku senang jika kamu senang dan bahagia" ujar Ale.
****
Empat bulan kemudian
Usia kandungan Ale sudah empat bulan, Ale sangat menikmati masa kehamilan nya, tak ada rasa mual, cepat lelah, atau sakit, semua berjalan lancar seperti biasanya.
"Sayang, kamu rasain deh, anakku gerak gerak" ujar Ale menaruh tangan Dareen di perutnya, Dareen tersenyum melihat Ale yang bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dareen Addison
General Fictionkarya baru! please komen dan like.👍👍 Cerita makin ke bawah makin banyak esek-esek nya yaa 🤤 menceritakan seorang gadis cantik, yang rela mengorbankan dirinya, demi sang paman yang jahat untuk di jual kepada tuan yang kaya raya namun terkenal de...