drama black card

11.8K 163 1
                                    

Braakkk!! Suara pintu terbuka keras. "Hah, kak Dareen aku lapar!" Pekik Sisil hingga membuat Ale dan Dareen terkejut.

Sisil sengaja mengganggu mereka karna Sisil mendengar suara desahan Ale.

Dareen di buat marah oleh Sisil,
"heh! Bangsatt!! Bisa gak kalo Lo masuk itu ketok pintu dulu hah!" Ujar Dareen emosi, wajahnya sangat seram jika dia sedang marah.

Sisil yang pertamakali melihat Dareen seperti itu langsung di buat takut,
Ale yang melihat Dareen seperti itu, langsung menenangkan Dareen.

"Sayang, gak papa, jangan marah lagi ya... nanti kita bisa lanjut lagi" ujar Ale mengelus punggung Dareen, dan mengecup nya berkali-kali agar Dareen tenang.

"Maaf baby ya" ujar Dareen mengecup bibir Ale.

Sisil kembali panas melihat mereka, "awas aja ya Lo, gue bakal rebut Dareen dari Lo!" Geram Sisil dalam hati.

"Lo kan bisa liat di dalam kulkas ada apa aja sil, jangan kayak anak anak dong" kesal Dareen.

"Tapi aku pengennya makan di luar kak, ayok kak makan di luar sama aku" ujar Sisil langsung masuk dan menarik tangan Dareen.

"Bisa lepasin tangan gue gak" ujar Dareen, dan Sisil langsung melepaskan tangannya.

"Baby, kamu gak laper hmm?" Tanya Dareen ke Ale.

"Aku belum laper sayang, tapi kalo kamu mau makan duluan aku gak papa" ujar Ale.

Dareen yang tak ingin pergi tanpa Ale pun, langsung memutuskan untuk tidak mau pergi dengan Sisil.

"Lo pergi aja sendiri," Dareen melempar sebuah card untuk Sisil. Sisil sangat marah di buatnya, dan Sisil yang mata duitan itu, juga langsung saja mengambil card itu dan langsung pergi dari sana.

"Maaf ya baby, acara honeymoon kita jadi terganggu gini... Oya aku punya ini buat kamu" ujar Dareen menyerahkan black card kepada Ale.

Ale terkejut melihat black card yang Dareen berikan padanya, "gak usah sayang, ini semua terlalu berlebihan" ujar Ale tak enak.

"No baby, kamu harus menerima ini, kalo kamu gak menerima ini, aku akan sangat sedih" ujar Dareen dengan wajah sendunya.

"Tapi sayang, aku gak perlu ini, aku hanya perlu cinta yang melimpah dari kamu" ujar Ale.

"Baby, cinta aku sudah sangat sangat melimpah untuk mu sayang, dan tak akan habis sampai aku mati" ujar Dareen, dan mencium kening Ale.

"Please... Terima black card ini ya..." Ujar Dareen dengan wajah yang di imut imut kan.

"Ya sudah, aku akan simpan ini" ujar Ale.

"Jangan di simpan aja baby, kamu harus shopping dan habis kan uang ku, maka kamu akan selalu aku cintai" ujar Dareen dengan memeluk tubuh Ale.

"Jadi kalo aku gak habis kan uang mu, kamu gak cinta sama aku?" Tanya Ale dengan mencebikkan bibirnya.

"Uughhh baby, bibirnya tolong di kondisikan ya... Kamu itu akan selalu aku cintai, tapi aku akan,  memberikan kamu kenikmatan seks yang kamu sukai, jika kamu selalu memakai uangku" ujar Dareen dengan kedipan mata yang genit.

Ale yang memang suka permainan seks Dareen pun langsung setuju,
"Oke deal" ujar Ale.

*Sisil*

Kini Sisil sudah Sampai di sebuah resto, "bangsat, gue kesel banget sama si Ale! Gue harus bisa rebut Dareen dari Ale! Tapi gimana caranya ya?" Gumam Sisil.

"Mami kenapa gak pernah bilang sih sama gue, kalo dia punya anak cowok, harusnya kan gue yang nikah sama Dareen sekarang, bukan si cewek gila itu!" Kesal Sisil.

"Apa lagi gue ini bukan anak kandung mereka" ujar Sisil.

Papi Sisil mengadopsi Sisil dari umur lima tahun, dan saat papi Sisil bersama mommy Dareen, papi Sisil bilang kalau Sisil adalah putri kandungnya.

Dan saat itu juga mommy Dareen menganggap Sisil adalah putrinya, mommy Dareen berselingkuh dari Daddy Dareen, hingga Daddy Dareen stres menghadapi mommy nya dan akhirnya bunuh diri.

Dareen sangat membenci mommy, setelah Daddy Dareen meninggal, mommy nya langsung pergi meninggalkan Dareen sendiri, jadi Dareen tak tahu kalau Sisil itu bukan adik nya.

"Oke, gue punya ide, gue bakal jebak Dareen" ujar Sisil dengan seringainya.

Selesai makan, Sisil langsung mampir ke sebuah tempat dan setelah itu dia pulang.

*Villa*

Matahari akan terbenam, langit yang awalnya berwarna biru terang, kini berganti berwarna jingga, yang biasa di sebut senja.

Dareen dan Ale masih asik berada di kolam renang, mereka selalu bercumbu mesra, Sisil yang melihat adegan romantis dari pasangan yang serasi itu, sangat panas di buatnya, hatinya terbakar cemburu.

Hingga akhirnya, Dareen dan Ale menyelesaikan kegiatan mereka, mereka segera mandi dan bersiap untuk makan malam.

Setelah selesai bersiap, mereka menuju ke resto.

Sisil yang melihat mereka sudah pergi, segera mengikuti mereka dari belakang, Sisil juga menyuruh seseorang mengikuti mobil Dareen.

*restaurant*

"Silahkan duduk istriku" ujar Dareen.

"Terimakasih suami ku" ujar Ale.

Seorang pelayan datang membawakan menu, dan setelah selesai Ale dan Dareen memilih menu, pelayanan itu langsung pergi.

Sisil mencegat, pelayan itu, dan memberikan uang yang lumayan banyak untuk pelayan itu, dan menyuruhnya agar memasukan obat yang Sisil beli tadi, kedalam minuman  Dareen.

Sisil berencana akan menjebak Dareen dengan obat perangsang yang berdosis tinggi, dan Ale akan di culik oleh pria yang tadi di telpon oleh Sisil.

Setelah beberapa menit mereka menunggu, akhirnya makanan mereka datang.

"Gimana enak?" Tanya Dareen.

"Ya, aku suka makanan itu sayang" ujar Ale, Dareen tersenyum.

Mereka asik dengan makanan mereka masing-masing.

"Sayang, aku boleh meminta sesuatu gak dari kamu?" ujar Ale.

"Tentu boleh dong baby... Kamu mau apa hmm?" Tanya Dareen.

"Aku pengen minuman punya mu, seperti nya itu enak" ujar Ale.

"Tentu boleh baby, ambil aja, atau mau aku pesankan?" Tanya Dareen.

"Eh gak usah, aku hausnya sekarang, aku malas untuk menunggu lagi" ujar Ale.

"Oke, minum aja baby," ujar Dareen.

Ale langsung mengambil minuman itu, dan menghabiskan nya.

Sisil yang melihat itu mengumpat "Yaaaa goblokk!" Umpat Sisil.

"Enak ya, sampe habis gitu minumnya" tanya Dareen.

"Hehe iya, maaf ya... sayang belum sempet coba" ujar Ale tak enak.

"Gak papa baby" ujar Dareen tersenyum.

Setelah beberapa menit kemudian, Ale merasa tak nyaman, Dareen yang melihat Ale gelisah pun langsung bertanya, "you oke baby?" Tanya Dareen yang sedikit khawatir.

"Ya, cuman ngerasa sedikit gerah" ujar Ale.

"Di sini dingin sayang, kok bisa ngerasa gerah sih hhm?" Ujar Dareen yang aneh melihat Ale.

*****
Vote vote vote

Dareen Addison Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang