Cilla dan Daniel kini sudah di rumah, Cilla menghampiri Daniel yang tengah duduk di sofa, sambil menonton film.
"Om, Cilla mau nagih janji" ujar Cilla.
Daniel langsung menoleh ke arah Cilla, "janji apaan?"
Cilla menarik nafas panjang " 'om Dareen udah sadar sama perasaannya ke Ale Cil, ayo lah, kasih tau om dareen , nanti om turutin deh permintaan kamu' itu rekaman suara om Daniel yang terekam di otak Cilla" ujar Cilla cengengesan.
Daniel yang mendengar perkataan itu langsung di buat melotot, "Dih, kamu kan gak ada kasik tau alamatnya Ale, om Dareen ketemu ma Ale itu kan karna om sendiri, bukan karna kamu Cilla" kesal Daniel.
"Ya kalo Cilla gak bawa Ale, ya tetep aja dong, om Dareen gak ketemu ma Ale" elak Cilla.
"Tau ah, pokoknya kata kata itu om tarik" ujar Daniel.
"Gak bisa gitu dong om!" Pekik Cilla.
"Napa gak bisa, kan yang ngomong om, jadi om boleh tarik kata kata yang keluar dari mulut om" ujar Daniel kekeh.
"Om Daniel jelek!!" Pekik Cilla di telinga Daniel, dan langsung kabur.
"Wooy! Dasar anak setan!" Pekik Daniel kesal, Sambil mengusap telinga nya.
*Mansion Dareen*
Ale kini berada di kamar Dareen, Dareen duduk dan bersandar di atas tempat tidur nya.
Dan Ale yang merebahkan kepalanya di paha Dareen, Dareen mengelus lembut rambut Ale.
"Aku seneng banget kita bisa sama sama lagi Al" ujar Dareen,
"Sama om Ale juga seneng bisa Deket sama om dareen, Ale merasa aman di dekat om" ujar ale.
"Kita kan mau nikah, stop dong panggil om nya" kesal Dareen.
"Hehe, terus panggil apa dong?" Tanya Ale.
"Ya terserah kamu aja" ujar Dareen tersenyum.
"Kalo om ada nama kesayangan buat Ale gak?" Tanya Ale.
"Ada dong"
"Apa?"
"Cheeky monkey" ujar Dareen dengan senyum yang lebar,
"Hahaha apa sih om, kok Ale namanya cheeky monkey sih, Ale monyet nakal dong!!" Kesal Ale namun tertawa dan senang.
Dareen tertawa, "ya gapapa, lucu tau cheeky monkey, pas juga di kamu, kamu kan nakal" ujar Dareen mencubit hidung Ale.
"Aww... Sakit" Dareen langsung melepaskan cubitan itu, dan mencium hidung Ale.
"Ya udah Ale juga tau nama yang pas untuk om Dareen,"
"Apa?"
"Cookie Monster hahaha" Ale tertawa sangat keras.
"Idih, masak orang ganteng gini di bilang monster sih?" Kesal Dareen.
"Gapapa, om kan mukanya ganteng tapi kalo lagi marah kayak monster wlee" ejek Ale.
"Yaudah, om jadi monster, haaaaaauuu... I want eat you!! Yam yam yam"
Ale tertawa melihat dareen yang pura pura jadi monster, dan langsung lari dari tangkapan Dareen.
Dareen terus mengejar Ale, hingga dapat, "haauuu," ujar Dareen lagi, dan membuat Ale makin tertawa.
"Udah om Ale capek..." Ujar ale ngos-ngosan.
Dareen langsung membawa Ale dalam pelukannya, " i love you" ucap Dareen.
"Love you too, my cookie Monster" ujar ale.
Dareen menatap mata Ale, Dareen mengelus lembut pipi Ale, hingga membuat Ale memejamkan mata karna ingin menikmati sentuhan itu.
Dareen mendekatkan bibirnya pada bibir Ale, Dareen mengecup bibir itu.
Dareen melumat lembut bibir Ale, "uughh," Ale melenguh.
"Bibir kamu bikin candu Al," ujar Dareen sambil memejamkan matanya, dan kembali melumat bibir Ale.
Ciuman Dareen turun ke leher Ale, Dareen memainkan lidahnya di leher Ale, "uughhh om..." Desah Ale merasakan nikmat dan geli.
"Aagghh..." Desah Ale ketika Dareen membuat tanda kissmark di leher Ale.
"Sakit om" ujar ale, dan Dareen tertawa, "kata nya kuat" ujar Dareen.
"Sakit dikit om, tapi enak" ujar ale yang langsung membuat Dareen tertawa dan kembali menciumnya.
Tangan Dareen menyentuh gunung kenyal Ale, Dareen meremas lembut gunung itu, hingga membuat Ale mendesah.
"Gimana hmm? Enak?" Tanya Dareen, dengan suara deep voice nya yang langsung membuat Ale meremang.
kini mata Dareen sudah sayu, dan terselimuti gairah, Dareen menginginkan lebih dari ini.
"Kalo jebolin sekarang boleh gak Al?" Tanya Dareen ke Ale.
Ale mengangguk, Dareen langsung menindih tubuh Ale.
Dareen melumat bibir Ale lagi, ciuman Dareen mulai turun ke leher, dan kembali membuat kissmark di sana.
"Aahhh... Om Dareen" gumam Ale.
Ciuman Dareen turun ke pucuk gunung kenyal Ale, menghisap pucuk itu hingga membuat Ale mendesah.
Dareen menggigit kecil, pucuk itu, "ahh omm..." Desah Ale
"Suka banget sama punya mu Al, montok" ujar Dareen.
Setelah puas bermain main di sana Dareen turun ke perut Ale, mengecupnya, dan memainkan lidahnya di pusar Ale.
Ale melenguh nikmat, Dareen sangatlah pandai, wajar saja, apa lagi pria seumuran Dareen tentu sangat pandai bermain seks.
Apa lagi Dareen dahulunya seorang Casanova, jadi dia tentu tau bagian bagian sensitif pada wanita.
Ciuman Dareen semakin turun, dia membuka celana Ale, dan hanya meninggalkan celana dalam Ale.
Dareen mengelus nya dari luar, dan sedikit menekan nya, hingga membuat Ale mendesah, "uuughhh enak banget baru di pegang aja" ujar ale.
Dareen tersenyum melihat Ale mendesah dan meracau seperti itu.
****
Jangan lupa vote !!
❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Dareen Addison
Ficção Geralkarya baru! please komen dan like.👍👍 Cerita makin ke bawah makin banyak esek-esek nya yaa 🤤 menceritakan seorang gadis cantik, yang rela mengorbankan dirinya, demi sang paman yang jahat untuk di jual kepada tuan yang kaya raya namun terkenal de...