temu mertua

15K 204 1
                                    

Alarm berbunyi, menunjukan pukul enam pagi, Dareen dan Ale yang masih sangat lelah, harus terpaksa bangun dari tidurnya.

Setelah acara kemarin, para tamu yang di undang oleh Dareen akan balik hari ini, namun Dareen tak bisa mengantarkan teman temannya untuk balik ke Indonesia.

Karna Dareen akan honeymoon di Hawaii, dengan Ale, mommy Dareen sudah berada di Hawai, namun dia menginap di hotel lain.

"Baby, bangun" ujar Dareen membangunkan Ale.

"Hhmm... Masih ngantuk..." Rengek Ale.

"Bangun baby, aku punya kejutan buat kamu" ujar Dareen.

"Kejutan apa sih?" Tanya Ale masih menutup matanya.

"Kok gak esaiting sih baby?" Tanya Dareen balik.

"Masih ngantuk sayang, lima menit lagi yah?" Ujar Ale.

"No baby! Wake up now!!" Ujar Dareen dengan suara bariton nya.

Ale langsung terduduk karna Dareen, Ale takut jika Dareen benar benar marah.

Dering ponsel Dareen berbunyi, Dareen mengambil ponselnya di atas nakas, melihat siapa yang menelpon.

Namun Dareen tak mengenali siapa pemilik nomor ponsel itu, Dareen mengernyitkan dahinya, "siapa nih?" Ujar Dareen.

"Angkat aja, siapa tau temen bisnis mu" ujar Ale.

Dareen menatap Ale, dan kemudian menerima panggilan itu.

"Halo?" Ujar Dareen

"Dareen ini mommy, kita bisa ketemu di cafe gak, ntar mommy kirimkan nama cafe dan alamat nya, mommy pengen ketemu sama menantu mommy" ujar mommy Dareen

"Hhmm" ujar Dareen dan langsung memutuskan panggilan.

"Siapa?" Tanya Ale.

"Mommy, ayok siap siap dia mau ketemu sama kamu" ujar Dareen.

"Oya!" Ujar Ale dan langsung berlari menuju bathroom, dan tentu saja Dareen menyusul Ale.

*Bathroom*

"Uughhh, baby... Aagghhh... Lebih dalam lagi sayang... Uughhh bangsatt" desah Dareen meracau.

Dareen mengocok penis nya di dalam mulut Ale, Dareen menggerakkan dengan cepat, dan Ale sudah jago soal itu.

Tak ada lagi acara tersedak penis, "aaghh baby, kau sangat pintar sekarang... Ahhhh aku menyukainya... Ahh ahhh lebih dalam baby.... Ahhh fuckk... Ahhh ahhh hisap yang kuat sayang, uughhhhh" Dareen merem melek di buatnya karna ulah Ale.

Tangan kanan dan kiri Ale pun tak tinggal diam, tangan kanan dia pakai memilin pucuk payudara Dareen yang kecil itu, dan tangan kirinya meremas lembut testis Dareen.

Dareen terus mendesah, menikmati permainan Ale, setelah 15 menit kemudian Dareen mencapai klimaks nya, Dareen memuncratkan cairan hangat dan kental itu di wajah Ale.

"Uuughhhh baby, arkkhhhh i love you baby..." Ujar Dareen sembari memegangi penisnya.

Mereka langsung mandi dan bersiap siap.

*Cafe"

"Dareen!" Pekik mommy Dareen

Dareen yang mendengarnya langsung menghampiri mommy nya, dan tentu saja dengan gadis di sampingnya.

"Sayang mommy mu galak gak?" Tanya Ale.

"Gak baby, kalo dia galak sama kamu, atau gak suka sama kamu biarin aja, toh aku gak perduli sama dia baby" ujar Dareen sambil berjalan

Ale hanya diam saja mendengar perkataan Dareen, hingga akhirnya mereka sampai.

"Hi my son, how are you,? Hmm?" Ujar mommy Dareen sambil memeluk putranya, namun Dareen tak membalas pelukannya.

"As you can see, I'm fine, even after you choose to go with your mistress" ujar Dareen dingin, dan langsung membuat wajah mommy tak enak.

"Eh, ini menantu mommy ya?" Tanya mommy Dareen

"Iya Tante, nama saya Alexandra joyceline." Ujar Ale ramah, dan menyalami tangan mommy Dareen.

"Uuh cantik sekali kamu nak, jangan panggil Tante, panggil mommy oke?" Ujar mommy Dareen.

Ale tersipu malu di buatnya, "i-iya mommy" ujar Ale.

"Oya ini kenalin, putri mommy" ujar mommy Dareen.

"Hi aku Ale," ujar Ale.

"Aku Sisil" ujar Sisil, namun sedikit sinis ketika melihat Ale.

"Dareen mommy harus cepet balik lagi ke Indonesia, Daddy kamu gak mau mommy lama di sini, gak papa kan?" Tanya mommy

Dareen tersenyum sinis, "mau anda lama di sini, atau hanya sebentar itu sama sekali tak berpengaruh terhadap ku" ujar Dareen.

"Oya! Dan ingat jangan sebut dia Daddy ku, Daddy ku hanya Aaron Addison, dan yang kau sebut Daddy ku itu, dia bukan Daddy kandungku, dia hanya selingkuhan mu" ujar Dareen.

"Sayang, kenapa ngomong gitu sih?" Tanya Ale dengan berbisik, namun tetap bisa di dengar oleh mommy dan Sisil.

"Kakak kenapa gak suka sih sama papi, lagian kan mami kita indah nikah sama papi, kakak harusnya terima mami dong" ujar Sisil.

Namun Dareen tak menanggapi perkataan mereka, "udah Al, gak papa kok, mommy ini semua memang kesalahan mommy, mommy sudah memberikan luka yang dalam untuk nya" ujar mommy sedih.

"Mommy harap kamu bisa memaafkan mommy nak," ujar mommy lagi.

"Mommy titip Sisil ya nak, dia ingin liburan lebih lama di sini, kamu tolong jaga dia ya" ujar mommy, Dareen hanya diam saja, dan mommy nya menganggap  bahwa Dareen setuju.

"Al, mommy pergi dulu ya, titip Sisil" ujar mommy dan memeluk Ale.

"Iya mom, hati hati ya" ujar Ale, dan di angguki oleh mommy.

Mommy menyetop taksi, dan akan menuju ke airport.

"Baby, ayo aku akan menunjukan sesuatu pada mu" ajak Dareen dan di angguki oleh Ale.

Namun langkah mereka terhenti, ketika mendengar ada yang memanggil Dareen.

"Kak Dareen tunggu aku!" Pekik Sisil, dan berlari menyusul nya.

"Bisa tolong jangan panggil aku kakak? Aku ini bukan kakak mu, kita beda ayah!" Bentak Dareen, tapi Sisil tak menghiraukan Dareen, tapi dengan tak tahu malunya dia langsung merangkul lengan Dareen.

"Kak Dareen, aku ini kan adik kakak," ujar Sisil yang menyenderkan kepalanya di lengan kekar Dareen.

"Kita satu ibu kak, walau Kakak tak menyukai ibu, tapi kan kakak bisa menyukaiku" ujar Sisil, Dareen langsung diam, karna sebenarnya dia juga senang jika memiliki adik perempuan.

Jika Dareen mengingat siapa ayah gadis ini, maka dia akan sangat membenci nya, jika Dareen melihat gadis ini sebagai adiknya, maka hatinya bisa saja luluh.

Ale yang melihat Dareen hanya diam saja, saat Sisil menyenderkan kepalanya menjadi sedikit kesal. 

"Tadi aja ngomongnya galak, pas di senderin pala, langsung aja diem gak marah lagi, dasar cowok tai!" Ujar ale dalam hati

****
Inget vote yaa

Dareen Addison Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang