"Gue emang egois, hiks" Dareen terisak menangis, karna dia memang mencintai Ale, tapi dia juga sebenarnya masih belum ikhlas kehilangan zoey.
Apa lagi tentang Ale yang mirip dengan zoey, dia sendiri pun sebenarnya masih bingung Mengapa dirinya seperti ini.
Dareen langsung pergi mencari Ale, untuk menjelaskan semuanya, Dareen melajukan mobilnya dengan cepat.
Dia benar benar takut saat ini, Dareen merasa dirinya bodoh, "kenapa gue masih belum bisa ikhlas zoey!! Lo itu seharusnya gak pernah ada di kehidupan gue!! Bahkan ketika Lo udah mati Lo itu masih aja ada di kehidupan gue!!" Ujar Dareen sangat kesal dengan semuanya.
Dareen kini sudah sampai di mansion, dia segera masuk mencari Ale, dia menuju ke kamarnya.
"Kamu mau kemana baby?!" Tanya Dareen yang kini marah karna melihat Ale yang sudah memindahkan pakaiannya ke koper.
Ale yang di tanya dengan suara keras pun menjadi geram dengan dareen, dia yang salah, tapi malah dia yang marah marah kayak gitu.
"Kenapa Lo marah? Harusnya gue yang marah!" Marah Ale balik.
"Bukan gitu baby, aku gak mau kamu pergi!" Ujar Dareen.
"Lo pengen gue jadi bayangan zoey buat Lo gitu? Cih! gue gak sudi ya! Gue kasih Lo cinta yang tulus, cinta yang penuh Dareen!! Tapi Lo apa? Hah? Lo itu gak kasik gue cinta yang utuh!!" Ujar Ale.
"Oke! Gue tau gue salah, gue ini cowok bangsat yang gak tau diri,! Gue tau Ale.! Tapi gue cinta sama Lo... Jangan bilang cinta gue gak utuh. Gue sangat sangat cinta sama Lo, tapi Lo harus tau juga Al, zoey itu cinta pertama gue" ujar Dareen.
"Terus gue itu apa buat Lo?!! Lo masih inget sama zoey cinta pertama Lo! Kenapa Lo gak nikah aja sama dia hah? Kenapa Lo nikahin gue?!! Udah deh mending kita cerai aja ya, gue gak kuat harus mencintai orang yang gak bisa memberikan cinta yang utuh buat gue" Ujar Ale.
"Gak!! Aku udah bilang, cinta aku ke kamu itu utuh!!" Ujar Dareen.
"Terus itu apa Dareen, Lo tadi bilang kalo cinta pertama Lo itu zoey, Lo belum ikhlas buat kehilangan dia! Lo itu egois! Lo bilang cinta ma gue, gak mau kehilangan gue, tapi Lo gak bisa lupain zoey." Ujar Ale.
"Kamu belum tau cerita yang sebenarnya Ale," ujar Dareen dengan wajah sendu.
"Apa hah ceritanya?" Tanya Ale yang masih marah.
"Dia itu mati karna aku Al, aku dulu sangat jahat, bahkan sekarang menurut ku, aku ini malah gak pantes buat kamu Al" ujar Dareen menatap wajah Ale.
"Iya, Lo emang gak pantes buat gue! Makannya kita cerai aja!!" Ujar Ale.
"Aku belum selesai ngomong baby, please listen to me!" Ujar Dareen
Ale memutar bola matanya, "gue denger! Ngomong aja!!" Ujar Ale membentak.
Dareen menghela nafasnya, "aku dulu beli zoey, untuk di jadikan budak seks ku. Sampai dia jatuh cinta sama aku, padahal aku udah sangat jahat sama dia, hingga akhirnya Axel temen aku menginginkan dia, aku memberikan nya, tapi aku merasa ada sesuatu yang hilang, tapi aku belum menyadari kalau itu cinta, Sampai akhirnya aku pergi, untuk mengalihkan perasaan ini, dan gak sengaja aku menabrak zoey Al. Aku membunuhnya" ujar Dareen menangis.
"Itu cinta yang datangnya terlambat Al, dan aku gak mau kalau aku kehilangan kamu, seperti aku kehilangan zoey" ujar Dareen. Dareen sebenarnya sangat mencintai Ale, namun dia juga masih di hantui bayang bayang zoey, karna dia dulu sangat jahat pada zoey.
Ale yang sudah paham posisi Dareen saat ini, akhirnya dia mencoba untuk lebih dewasa lagi, jelas saja Dareen seperti itu, karna Dareen yang selalu memberikan penderitaan untuk zoey, dan Dareen juga yang telah menabrak zoey.
Ale mendekati Dareen, yang tengah duduk di lantai dan menundukkan kepalanya, Ale memeluk Dareen, hingga akhirnya Dareen menangis di pelukan Ale.
"Maafin aku ya, aku gak tau" ujar Ale.
"Gak papa, aku yang salah, aku yang gak ceritain ke kamu, kayak gimana aku dulu" ujar Dareen.
Lama mereka terdiam, Dareen yang masih membenamkan wajahnya di lutut, dia masih berlarut dalam kesedihan nya,
Ale menghela nafasnya,
"look at me dareen! i love you so much. and i ask you to forget your past! for us!" ujar Ale.Dareen menatap wajah Ale, "yes, i will do it for us." ujar Dareen.
"Oke, ayo bangun," ujar Ale membantu Dareen bangun dari duduk nya.
"Baby,?" Panggil Dareen lagi, "hhmm?" Jawab Ale.
"I'm really sorry, for bringing you into my life that might make you continue to feel hurt because of me" ujar Dareen.
"it's okay, because now I know what really happened," ujar Ale
"Jangan tinggalin aku ya" ujar Dareen lagi.
"I love you" ujar Ale
"Kenapa i love you,? bilang iya" ujar Dareen yang tak mengerti maksud Ale.
"Kalo aku cinta sama kamu, aku gak mungkin ninggalin kamu" jelas Ale.
"Terus itu apa, kamu lepasin cincin itu" ujar Dareen.
"Itu cuman buat menggertak kamu aja," ujar Ale dengan santainya.
"Al, ini itu cincin pernikahan kita, ini bukan mainan" ujar Dareen.
"Cincin ini tuh gak penting, cincin itu hanya simbol bahwa kita sudah menikah. Yang penting itu bagaimana kita harus menjalankan komitmen kita." Ujar Ale tegas.
"Kamu lihat, orang tua aku, orang tua kamu, mereka pake cincin kan? Tapi apa? Mereka gak bisa menjalankan komitmen mereka," ujar Ale.
"Dan apa yang terjadi sama kita? Sakit kan? Tapi mereka gak perduli, aku gak mau kayak mereka, aku punya hati, aku gak bakal buat anak ini merasakan apa yang kita rasakan" ujar Ale.
Dareen memeluk erat tubuh Ale, Dareen sangat sangat beruntung bisa memiliki Ale. "Aku sangat beruntung bisa memiliki mu Alexandra joyceline" ujar Dareen mengecup kening Ale.
***
Sorry ya kalau lama nunggu, sibuk banget soalnya. cerita gue sebenernya kek gimana sih? Kasik tau gue dong, asyik gak sih ceritanya?Dan maaf ya kalo bagian ini gak nyambung 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Dareen Addison
General Fictionkarya baru! please komen dan like.👍👍 Cerita makin ke bawah makin banyak esek-esek nya yaa 🤤 menceritakan seorang gadis cantik, yang rela mengorbankan dirinya, demi sang paman yang jahat untuk di jual kepada tuan yang kaya raya namun terkenal de...