9

32 6 0
                                    

Udah tiga hari gue di rawat di rumah sakit.

Cuma Rere yang nemenin gue di sini karena cuma dia yang tau kalau gue di rawat.

Gue yang lagi gabut tiba-tiba dikagetin sama suara dari hp gue.

Rere yang lagi rebahan di sofa juga ikutan kaget ngeliat gue kaget.

"Siapa?" tanya Rere.

"Renjun." Gue sedikit panik pas Renjun nelepon lebih tepatnya vidcall gue.

"Angkat, Rys," ujar Rere.

"Tapi, vidcall ini."

"Gapapalah. Dia berhak tau keadaan lo, Rys."

Gue mikir bentar lalu gue angkat vidcall dari Renjun.

"Hai, yang."

Gue senyum. "Halooo."

Gue liat Renjun keliatan kaget pas sadar kalau gue pake baju rumah sakit.

"Yang, kamu sakit? Kok gak bilang-bilang? Kamu sakit apa?" Muka Renjun keliatan khawatir.

"Aku gak apa-apa, Jun."

"Yang, aku masih bisa liat tiang infusan dari sini."

"Jun, jangan khawatir. Aku baik-baik aja sekarang."

"Kalau aku ada di sana, pasti aku langsung nyamperin kamu."

"Gapapa, Jun. Ada Rere kok di sini."

"Rere? Syukurlah kalau dia ada di sana nemenin kamu."

"Btw, Jun, Rere udah tau kalau kita pacaran. Gapapa kan?"

"Gapapalah. Aku terserah kamu mau ngasih tau siapa aja."

Rere tiba-tiba nyamperin gue terus nongol di kamera. "Hai, Jun."

"Oh, halo, Re. Jagain Rysta ya?"

"Pastilah, gue bakal jagain sahabat gue."

"Rysta sakit apa, Re? Gue yakin kalau gue nanya dia pasti dijawabnya lain."

"Jatuh di kamar mandi. Ceroboh banget tuh anak, heran gue."

Gue sebel, mereka ngobrol ngomongin gue di depan guenya langsung.

"Rystaa, hati-hati dong kamu. Cerobohnya kurangin dikit, aku lagi gak sama kamu jadi gak bisa jagain kamu," omel Renjun ke gue.

"Iyaa, Jun. Aku bakal lebih hati-hati."

"Jun, percaya deh ke gue. Lo bakal lebih marah kalau tau kebenarannya," ucap Rere sok misterius.

"Emang kenapa?"

Gue natap Rere dengan tajam.

"Gapapa, Jun. Si Rere cuma ngomong ngasal aja," ujar gue.

"Ohh, yaudah kalau gitu. Aku pamit dulu yaa. Mau ngerjain tugas."

"Iya, jangan kecapean."

"Ya pasti. Kamu juga cepet sembuh oke? Kabarin aku kalau ada apa-apa."

"Iyaa."

Pas vidcall-nya mati, gue langsung natap Rere tajam lagi.

Yang ditatap cuma cengegesan.



"Hehehe. Gapapalah, Rys. Gue kasih kode aja ke cowo lo."

Mistake | Huang Renjun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang