15. Cruel World

61 8 0
                                    

"Dunia bisa saja berubah menjadi hal yang paling kejam yang bisa mengombang-ambingkan seseorang. Mungkin hari ini kamu bisa tertawa namun bisa saja sewaktu-waktu keadaan berubah total. Karna pada dasarnya kadang hidup adalah sebuah ketidakpastian."-Arvin Alvaro Vanendra

*********
"Dia pulang sama gue, lo lanjutin aja sama yang lain ntar gue balik lagi,"Sahut Arvin secara tiba-tiba membuat semua mata menatapnya kebingungan.

Ada apa dengan lelaki itu?

mengapa tiba-tiba?

sangat menyebalkan bukan.

Sudahlah yang penting dirinya pulang dan beristirahat dengan tenang.

**********

Arvin terlihat sedang bermain basket dengan teman-temannya. Jangan lupakan satu hal, jika lelaki itu adalah salah satu anggota basket. Dia adalah kaptennya. Tak heran jika permainannya tidak meragukan lagi.

Keringat bercucuran di wajah tampannya itu. Hidung mancungnya serta tatapan tajamnya membuat lawan bicaranya kadang menunduk saat bertatapan dengannya. Lelaki itu seperti sedang mencari seseorang. Mata elangnya itu terus mencari sang mangsa. Saat sang mangsa telah tertangkap oleh mata elang milik Arvin. Lelaki itu lalu memanggil Rayla. Memerintahkan gadis itu untuk mendatanginya.

"Rayla,"Panggil Arvin yang berada ditengah lapangan.

Rayla yang merasa dipanggil pun menoleh kearah sumber suara tersebut. Ah sangat sial harinya. Gadis itu berdoa semoga Arvin tidak merusak harinya kali ini ternyata takdir tak berpihak kepadanya. Lihat sekarang!! lelaki yang sangat ia hindari itu sedang menatapnya tajam.

"Budek ya,"Ucap Arvin, Rayla yang mendengarkan hal itu pun bersumpah-serapah dalam hatinya.

Mau tak mau Rayla melangkah kearah Arvin. Dengan berat hati sebenarnya untuk menemui lelaki itu.

"Kenapa?"tanya Rayla.

"beliin minum di kantin,"jawab Arvin enteng.

"dihh!! lo kan punya kaki, beli sendiri gih,"Tolak Rayla dengan sangat malas.

"lo lupa kalau..."ucap Arvin yang terpotong.

"iyaa Arvin iyaa masih ingat banget gue, hampir 10 kali sehari lo ulang ucapan lo itu,"

"lo masih punya janji sama gue,"Tiru Rayla pada kalimat yang sering Arvin ulang.

"Good,"Lirih Arvin tepat disamping telinganya.

Rayla sedikit merinding saat Arvin berbisik ditelinganya.

"temen gue juga ya,"Lanjut Arvin.

Rayla pun hanya bisa menurut apa kata lelaki itu.  Gadis itu melangkah menuju kantin. Rayla membeli 7 buah air mineral untuk Arvin dan teman-temannya. Dengan kresek besar yang berisikan air minum. Rayla sedikit kesusahan membawa minuman tersebut. Ia melangkah dengan sangat hati-hati agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.

Namun kresek tersebut diambil alih oleh seseorang dan itu adalah Anres. Lelaki itu sangat ajaib. Dimana Rayla membutuhkan bantuan pasti lelaki itu mendadak muncul dihadapannya.

"lo ajaib ya,"ucap Rayla random.

"hahaha lucu banget sii lo,"Anres sedikit gemas dengan gadis yang berada disampingnya itu.

"tiap kali gue butuh bantuan lo mendadak muncul aja,"Ucap Rayla.

"emang gitu ya?"balas Anres.

Rayla mengangguk sebagai jawaban.

"lo ko mau si jadi babu Arvin,"Tanya Anres.

"mau gimana lagi, teman lo itu hobinya ngancam orang mulu,"Keluh Rayla.

ArvinRayla(✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang