AKHIRNYA AKU MENDAPATKANNYA

68 49 5
                                    

Dengan tergesa-gesa Sasa mengenakan sepatu sekolahnya, ini akibat kesalahannya sendiri karena bangun kesiangan, Vania sudah membangunkannya berulang kali,  namun gadis itu justru terlelap kembali.

Dengan secepat kilat ia mengemudi menembus jalanan, meskipun dengan jantung yang berdegup kencang ia trobos begitu saja. Bagi Sasa, terlambat masuk kelas dengan kondisi masih kelas X adalah hal yang paling mengerikan dari apapun.

Untung saja pintu gerbang belum ditutup, dengan jalan yang kelewat tidak santai ia mencari ruangan di mana kelasnya berada, ini sedikit menyulitkannya karena kelas mereka tidak tetap alias mooving class.

Ia menghela napas pelan ketika sudah menemukan di ruang mana kelasnya berada, dengan tangan yang bergetar ia berusaha mengetuk pintu dan ternyata sudah ada guru di dalamnya.

Sebelum ia duduk di bangku, ia ditanyai beberapa hal tentang mengapa ia bisa datang terlambat. "Haduh, gimana nih, yakali gue harus bilang bangun kesiangan?" ucap Sasa dalam hati.

"Kenapa bisa terlambat, 15 menit lagi." ucap Bu Desi, si guru tata busana.

"Maaf Bu tadi ada kendala di jalan." ucap Sasa yang terpaksa harus berbohong.

Ia bernapas lega setelah diijinkan untuk duduk, Sasa memilih duduk di bangku kosong yang terletak paling kiri namun tak terlalu ke belakang.

Sejauh ini pelajaran berjalan dengan baik, ia sengaja tidak bertanya sama sekali karena ia sendiri tidak tau harus bertanya apa, berbeda dengan teman-temannya yang begitu aktif  melontarkan pertanyaan.

Samar-samar ia mendengar suara ketukan pintu dari luar, ketika Bu Desi membuka pintu ternyata ada kakak kelas yang cukup tampan nan rupawan.

"Tunggu-tunggu! Apakah para senior itu sedang mengigau? Hari Selasa menggunakan pakaian Pramuka lengkap?" tanya Sasa dalam hati. Bahkan tak lupa dengan begitu banyaknya atribut yang melekat rapi pada seragam mereka.

Mereka tengah mengadakan openrecruitmen yang di mana mereka akan mengambil beberapa murid untuk di masukkan ke organisasi Dewan Ambalan.

Dengan rasa ragu Sasa mengajukan dirinya agar didata mengikuti organisasi tersebut. Bahkan, rata-rata peminat organisasi ini adalah para gadis.

Tentu saja mereka tertarik akibat ketampanan dari para senior itu. Bahkan sampai ada yang berteriak histeris karena ketampanannya.

Tak terasa, jam istirahat sudah di depan mata. Para murid berhamburan keluar kelas setelah bel istirahat berbunyi, berbeda dengan Sasa yang tak tahu harus berbuat apa, ia hanya duduk sambil sibuk memainkan ponselnya.

Karena bosan di kelas ia memutuskan untuk mengelilingi sekolah ini. SMK Harapan Jaya di mana Sasa bersekolah, yang di mana atau entah mengapa sekolah ini dipandang buruk oleh warga sekitar.

Namun Sasa merasa bahwa mereka salah, ketika ia memutuskan untuk mengenal lebih jauh tentang sekolah ini, ternyata tidak terlalu buruk, bahkan tidak seperti apa yang mereka bayangkan dan dari sinilah Sasa mulai berjanji akan  membuktikan bahwa ia tidak salah tempat  bersekolah di sini.

Jujur saja Sasa sedikit merasa iri ketika melihat teman-temannya yang begitu mudahnya berbaur dengan yang lain, ia ingin sekali melakukan hal yang sama. Namun, mengapa rasanya begitu berat atau bahkan ia tidak bisa melakukannya?

"Sasaaa!" ia menoleh ke sumber suara dan mendapati Jessica yang melambai-lambaikan tangannya di ujung pintu toilet.

Dengan cepat Sasa berjalan menghampirinya "kayak anak ilang lo! Gue liatin dari tadi celingak-celinguk mulu."

"Abisnya bingung kak mau ngapain ."

"Ikut kita aja gimana?"

"Huh? Ke mana kak?"

"Ke perpustakaan, biasa lah kita kaum misquen yang suka berburu novel gratis di perpustakaan hahaha."

Sasa mengerjapkan matanya beberapa kali, apa kali ini Sasa tidak salah dengar? "Kaum misquin dari mana? Orang keturunan noni Belanda gitu." ucap Sasa dalam hati.

Pada dasarnya, Sasa memang suka membaca buku, tapi bukan berarti ia suka membaca seluruh buku pelajaran. Tanpa keberatan, Sasa menyetujui ajakan Jessica ke perpustakaan, hitung-hitungan menambah kawan baru.

Banyak hal yang mereka bicarakan di perpustakaan, meskipun hanya berbisik-bisik namun terkesan sangat asik, mereka bertukar argumen tentang genre dan kisah seperti apa yang mereka sukai.

Hingga akhirnya Sasa tertarik untuk meminjam salah satu buku yang berjudul Cool Boyfriend. Buku itu sendiri juga rekomendasi dari Jessica, katanya sangat menarik dan banyak pengajaran yang dapat di ambil dari buku itu.

Bel masuk kelas menjadi pemisah antara mereka, sejujurnya Sasa ingin berlama-lama dengan Jessica, namun sepertinya waktu berkata tidak, dengan berat hati ia kembali kedalam kelas dan berdiam diri lagi.

Apakah kalian pernah melihat anak kuper, nerd, terlalu canggung dengan orang baru dan membosankan? Ya, seperti itulah Sasa. Namun, jika sudah menjadi rekan yang dekat ia bisa saja menjadi orang gila untuknya.

Akhirnya jam yang ditunggu-tunggu pun tiba, pukul 11:30 di mana saatnya hal yang paling membahagiakan untuk para murid, yaitu waktunya pulang. Para murid di sini beragam, ada yang langsung pulang, dan aja juga yang tengah asyik berkencan.

Sasa menuruni tangga dan berhenti sejenak di tepi lapangan sekolah, ia melihat Jessica yang seperti tengah bekerja kelompok dengan teman-temannya.  Sasa mengulas senyum dan mengurungkan niatnya untuk menghampiri Jessica.

⚜️⚜️⚜️

Sunyi, sepi, dan sendiri. Itulah yang Sasa rasakan ketika berada di rumah, tiada teman ataupun seseorang yang mampu ia ajak bicara, fangirling adalah cara paling ampuh untuk mengatasi rasa kesepian yang selalu menyerangnya.

Bernyanyi, dan berjalan di atas catwalk seperti idol terkenal memanglah pekerjaannya setiap hari sepulang sekolah, gila? Ya, gadis itu memang gila. Namun itulah obat yang tepat untuk mengisi kekosongan hidupnya.

Ketika menjelang malam pukul 19:00  Vania baru saja pulang, Sasa mengurungkan niatnya yang hendak bertanya kepada Vania, ia memilih menunggu sampai Vania menjelaskan sendiri.

Di balik itu Sasa  sangat beruntung memiliki ibu yang begitu sangat menjaga interaksi antara anak agar terus berjalan, membicarakan banyak hal dengan Vania memang sangat mengobati bagaimana rasa kesepian ini menghantamnya setiap saat.








To be continued.

Jangan lupa tinggalkan jejak 💜

JOKS PAYUNG DAN SI COCONUT (END SUDAH TERBIT✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang