Aksa mengerjapkan mata beberapa kali ketika sinar mentari mencoba masuk ke dalam netra matanya. Ia pun segera beranjak dari kasurnya untuk membersihkan diri.
Setelah mandi, Aksa bercermin sambil mengeringkan rambutnya yang basah. Ia jadi teringat tentang surat yang ia temukan di parkiran yang ia duga adalah milik Sasa. Aksa terkekeh dan meraih surat itu, ia mengambil kotak kecil berwarna putih dan ia letakkan surat itu ke dalam kotak.
"Simulasi jadi orang bego ya?" Ucap Aksa sambil menggelengkan kepalanya.
⚜️⚜️⚜️
Pagi ini di hebohkan dengan Sasa yang seharian mencari-cari sesuatu. Ia mengobrak-abrik tas sekolahnya dan mengeluarkan semua barang yang ada di dalam tas itu.
Sasa pun berlari menuju kamar mandi untuk mengambil segaram sekolah yang ia pakai kemarin, setelah menemukannya Sasa pun merogoh kantong rok nya untuk mencari-cari benda itu, namun tidak ketemu juga.
Sasa menghela napas napas mengacak rambutnya frustasi. "Bisa gawat kalau di temukan sama orang yang salah!"
Tak berhenti sampai di situ, bahkan Sasa mengelilingi seisi rumahnya siapa tau benda itu ada di sekitar sini. "Mati deh aku kalau sampai surat itu nggak ketemu!" Ucapnya sambil terus menggerutu.
Karena lelah, Sasa pun menghempaskan tubuhnya ke sofa, ia menggigiti kuku nya sambil terus berpikir. "Apa jangan-jangan?!" Sasa pun bangkit dan membulatkan bola matanya.
"Jangan-jangan jatuh di parkiran waktu lagi ngomong sama kak Aksa?!"
"O em ji hellowwww!!!" Teriak Sasa dengan histeris.
Sasa pun menenggelamkan wajahnya ke sofa dan memukul-mukul sofa itu seolah-olah melampiaskan rasa kesalnya.
"Semoga aja bukan kak Aksa yang nemu! Kalaupun kak yang nemu pasti kak aksa nggak bisa baca, soalnya itukan sandi rumput!" Sasa pun terduduk dan tersenyum penuh kemenangan.
Sasa berdecak sebal ketika seseorang mengetuk pintunya. "Lagi kesel juga! Ngapain sih pagi-pagi bertamu begini?!" Gerutu Sasa dengan kesal.
Sasa pun beranjak dan berjalan menuju pintu utama rumahnya, ia membuka pintu itu dan terkejut bukan main. Seketika Sasa lupa bagaimana caranya bernapas dan berdiri. Ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya sambil menggelengkan kepala pelan.
"Salah alamat kak? " Tanya Sasa dengan gugup.
Aksa menggeleng pelan, benar sekali, seseorang yang bertamu ke rumah Sasa di pagi buta adalah Aksa. Aksa juga sedikit gugup melihat reaksi Sasa yang cukup berlebihan.
Aksa pun mengumpat dalam hati. "Apa gue se menyeramkan itu? Nih bocah liat gue berasa liat hantu njir, bisa sampai sesek napas gitu."
"Bay the way, ada apa gerangan ya kak? Kok pagi-pagi udah nyampek sini." Tanya Sasa dengan gugup.
"Ayo jalan?"
"Hah?!" Sasa mendadak lupa bagaimana caranya untuk berbicara, mulutnya terasa kelu dan mendadak menjadi orang bego.
"Apa?"
"Tadi lo bilang apa kak?" Ulang Sasa.
"Ayo jalan." Ucap Aksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOKS PAYUNG DAN SI COCONUT (END SUDAH TERBIT✔️)
Fanfiction"Kasian, lebih dari 10 juta musikus yang nyiptain lagu galau nggak di hargai sama satu orang stres yang nggak penting sama sekali." - "Cinta butuh pengorbanan, layaknya simbol bunga edelweis yang membutuhkan pengorbanan untuk memetiknya, tapi gue ng...