PANEN JAMBU

36 31 1
                                    

Di pagi yang cerah ini, Aksa menyempatkan untuk memanen serta membungkus buah jambu yang berada di kebun jambu. Milik tetangga.

Ia memetik satu-persatu jambu yang sudah kekuningan, meskipun ia berasal dari keluarga yang berada, namun hidupnya akan terlalu hambar jika ia habiskan untuk menghamburkan uang layaknya anak konglomerat pada umumnya.

Ketika rasa bosan mulai menyerang, bersamaan dengan ide cemerlang dari Aksa. Ia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi temannya yang dari berbagai alam.

GBK ( GENK BEBAN KELUARGA )

Me:

Hallo, hallo assalamualaikum.

Mikey Jack:
Waalaikumsalam
Bapak Aksa.

Ramen:
what's wrong

Me :
[ Send photo ] 
Pesta jambu lurrr ,
y x g pengen?

Mikey Jack :
Gas ngueng~

Ramen:
Ngulek sambel dulu bosku

Me :
Di tunggu kapten!

Setelah hampir memakan waktu kira-kira setengah abad, akhirnya yang di tunggu-tunggu pun tiba. Jackson datang sambil menenteng es cekek dan Remin yang membawa sambel beserta lempernya sekalian. Paket komplit bukan?

Dengan perlahan Aksa memotong jambu satu-persatu, tidak peduli dengan kedua temannya yang tengah sibuk push rank alias bermain game.

Kreess~

Gigitan jambu pertama yang langsung di petik dari pohonnya dengan sambal lotis memanglah surga dunia, di temani dengan  es teh yang menyejukkan tenggorokan.

"Woi woi woi!" Ucap Jackson yang masih mengunyah jambu.

"Oit?" Sahut Aksa.

"Kita ada Mading nanti jam 9." Ucap Jackson.

"Dadakan?" Tanya Aksa.

"Ya iya lah."

"Sebenarnya gue males sih ikut mading, cuman ya Bu Sisil baik hati pake banget, suka bagi-bagi makanan, yaudah lah gass hayyukk." Ceplos Remin.

"Gue ganti baju dulu deh." Lantas Aksa masuk ke dalam rumahnya untuk berganti pakaian, mereka hanya punya waktu 10 menit untuk sampai di sekolah.

Di satu sisi, Remin dan Jackson tengah membersihkan kekacauan yang sudah mereka perbuat, Remin memasukkan 3 potong buah jambu dan sambal kedalam plastik.

"Buat apaan?" Tanya Aksa yang sudah selesai dengan setelan jeans hitam dengan kaos senada.

"Buat bekal di perjalanan." Jawab Remin di akhiri dengan tawa yang garing.

"Gobs!" Ketus Jackson.

Setelah melewati perdebatan yang panjang, akhirnya mereka sampai di sekolah, yang di mana sudah di sambut oleh tatapan mematikan dari Bu Sisil. Yang seharusnya jam 09:00 mereka sudah sampai sekolah, justru terlewat satu jam.

"Dari mana saja mas?" Tanya Bu Sisil.

"Macet Bu, di jalan macet." Jawab Remin

JOKS PAYUNG DAN SI COCONUT (END SUDAH TERBIT✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang