FLASHBACK ON.
Aksa berkeliling sekitar beberapa menit untuk mencari-cari toko yang menjual es batu. Ia berhenti di depan toko kelontong sederhana dan berharap ia akan mendapatkannya.Setelah mendapatkannya, Aksa bergegas untuk segera kembali ke sekolah, pasti semua orang sudah menunggunya di sana. Aksa mengulas senyum ketika melihat para pelajar di sekolah nya sudah pulang.
Beberapa kali Aksa berpapasan dengan temannya, meskipun mereka tidak saling kenal namun mereka menggunakan almamater yang sama. Itulah yang membuat mereka untuk bersatu.
BRAAAKKKKSSSS !!!
Entah mimpi apa semalam, Aksa terpental beberapa meter dari sepedanya, lututnya tergores dengan jalan dan menimbulkan luka. Begitupun dengan lengannya yang terasa mati rasa karena menumpu tubuhnya.
Dan jangan lupakan pecahan es batu yang menganggu pengguna jalan yang berlalu lalang. Dengan susah payah Aksa melepas helm nya dan kerumunan pun mulai terjadi di tempat kejadian.
"Arrgghh." Ia meringis pelan tatkala merasakan sakit di sekujur tubuhnya.
Akhirnya Aksa di tolong oleh sosok lelaki yang menggunakan almamater yang sama. Beruntungnya sepeda motor Aksa masih bisa di naiki karena hanya lecet bagian depan.
Jika kalian berharap Aksa akan segera di larikan ke rumah sakit, kalian salah. Lelaki itu justru membawa Aksa ke sebuah warung soto. Yang letaknya tak jauh dari sekolah.
Lelaki itu mengobati luka-luka yang ada pada tubuh Aksa. Sesekali Aksa meringis ketika luka di tubuhnya bersentuhan dengan obat merah.
Lelaki itu memasukkan kembali alat-alat ke kotak P3K. "Gue Jordan." Ucap lelaki itu.
Aksa pun mengangguk dan membalas uluran tangan Jordan. "Aksa. Sebelumnya makasih karena udah nolongin gue."
Jordan mengangguk dan berdehem pelan. "Gue pesen sama lo, lo harus mulai hati-hati dari sekarang, sebelum lo jagain orang yang lo sayang, lo harus bisa jaga diri sendiri."
"Maksudnya?" Tanya Aksa dengan bingung, ia benar-benar tak tahu dengan apa yang Jordan sampaikan.
"Seiring berjalannya waktu lo akan tau, lo bisa balik sendiri ke sekolah, sepeda lo aman dan itu cuman luka kecil."
Belum sempat membalasnya, Jordan sudah beranjak dari duduknya, namun Jordan tiba-tiba berhenti dan berbalik. "Gue anak teknik mesin kelas sebelah."
Aksa hanya menghela napas pelan, jika di pikir secara logika, Aksa sudah sangat berhati-hati dalam mengendarai motornya. Namun mengapa hal seperti ini masih bisa terjadi? Dan apa yang di maksud dengan Jordan tadi?
Aksa menggelengkan kepalanya mencoba untuk menepis semua pernyataan yang ada. Ia melirik meja makan yang ternyata ada 3 buah es batu utuh. Aksa pun beranjak untuk kembali ke sekolah.
Ketika hendak membayar, ternyata semua sudah di bayar oleh Jordan, entah siapa Jordan itu, namun yang jelas Aksa berhutang budi padanya.
FLASHBACK OFF.⚜️⚜️⚜️
Kini Sasa sedang menemani Sherina untuk menonton basket, begitupula dengan para anak gadis yang bersorak meneriakkan nama Leonard.
Sasa tidak terlalu tertarik dengan hal seperti ini, namun mau bagaimana lagi jika sudah Sherina yang mengajaknya.
Suporter Leonard semakin menggila ketika pertandingan hampir selesai dengan tim serigala yang jauh lebih unggul di bandingkan tim lawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOKS PAYUNG DAN SI COCONUT (END SUDAH TERBIT✔️)
Fanfic"Kasian, lebih dari 10 juta musikus yang nyiptain lagu galau nggak di hargai sama satu orang stres yang nggak penting sama sekali." - "Cinta butuh pengorbanan, layaknya simbol bunga edelweis yang membutuhkan pengorbanan untuk memetiknya, tapi gue ng...