Hai semuanya apa kabar hari ini?
Semoga kalian baik-baik aja ya
Buat kalian yang udah nyempetin baca episode ini kuucapkan banyak terimakasih.
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
"GHANA AWAS!" teriak Dira.
Ghana menangkap belati Farhat dengan tangan kosong hingga tangan Ghana meneteskan darah.
"Banci banget sih lo, masa mainnya pake senjata," cibir Ghana.
Farhat terkejut setengah mati kala belatinya di tangkap dengan mudah oleh Ghana.
Dan Ghana seakan-akan tak merasakan sakit kala belati itu merobek telapak tangannya, seperti Ghana sudah biasa mendapatkan luka seperti ini.
Farhat langsung lari kala melihat kilat mata Ghana yang sama sekali tak bersahabat, sama sekali tak takut atau tertekan malah sorot matanya membuat Farhat ketakutan setengah mati.
"Sial monster macem apa si Ghana itu?" gumam Farhat.
Ghana mengambil dasi seragamnya yang disimpan di sakunya dan mengikat lukanya sebagai pertolongan pertama.
Ghana menghampiri Dira yang masih lemas dan kepalanya yang masih mengeluarkan darah akibat pukulan dari Dimas tadi.
"Dira lo gapapa kan? Ayo kita ke rumah sakit," ujar Ghana.
"Lo gapapa Ghan?" tanya Dira.
Dira mencoba bangkit sendiri dan merasakan kepalanya sangat pening.
"AW, kepala gue," rintih Dira dan Dira hampir terjatuh kembali.
Sontak Ghana menahan Dira dengan memeluk pinggang Dira dan mereka berdua menatap mata satu sama lain dengan dalam.
"Kita ke rumah sakit ya," bujuk Ghana.
Ghana memapah Dira dan membawanya ke mobil miliknya dan segera pergi ke rumah sakit terdekat.
Diperjalanan menuju rumah sakit, Dira bertanya,
"Sejak kapan lo tertarik sama beladiri dan sejak kapan lo jago beladiri?"
Tak ada jawaban dari Ghana dan Ghana hanya fokus membawa mobilnya ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, Ghana langsung memapah Dira agar mendapatkan pertolongan, untungnya kepala Dira hanya sobek dan mendapatkan 4 jahitan.
Ghana sangat cemas pada Dira dan diam memerhatikan dokter mengobati Dira hingga dia lupa bahwa tangannya juga terluka tadi, Dira bertanya,
"Ghan tangan lo gak diobatin?"
Ghana sadar dari lamunannya dan berjalan sendiri untuk mendapatkan pengobatan.
Jauh lebih parah dari Dira, tangan Ghana harus mendapatkan 7 jahitan.
Orang tua Dira datang dan menemui mereka berdua, orang tua Dira yang pada dasarnya menyayangi Ghana bertanya,
"Kenapa kalian bisa begini sih?" tanya Papanya Dira.
"Tadi Farhat anak sekolah kita dan antek-anteknya, nyegat kita di jalan dan Dira dipaksa ikut sama digodain Pa," jelas Dira.
"Terus?" tanya Mamanya Dira.
"Salah satu dari mereka main curang dan mukul kepala Dira, jadinya gitu deh om, tan," jawab Ghana.
"Dan Ghana juga malah ikutan berantem tuh Pa, Ma, tangannya Ghana sobek karena kena pisaunya Farhat," sambung Dira.
"Ya ampun, tapi kalian gapapa kan? Gak ada luka dalem kan?" tanya Papanya Dira.
"Gak ada kok, tadi Dira udah diperiksa juga kok om, tan," jawab Ghana.
"Syukur kalau begitu, yuk kita pulang," sahut Mamanya Dira.
Mereka pulang dengan mobilnya Papa Dira, mobil Ghana di bawa oleh supir Papa Dira karena kondisi tangan Ghana.
Diperjalanan pulang, mereka mampir ke restoran untuk makan malam, Ghana seperti baru kali ini makan bersama keluarga Dira, terlihat dari bagaimana sikap kaku Ghana.
Ghana semakin aneh saja, dalam waktu sebulan dia benar-benar melupakan semuanya, mungkin dia masih mengenal semua orang tapi dia seperti orang yang berbeda.
Pada malam harinya....
Bersambung.
*-*-*-*-*-*-*-*-*
Hai lagi semuanya
Gimana nih part ini?
Seru gak?Mau next atau delete dan aku ghosting?
Penasaran gak sama yang terjadi selanjutnya?
Kalo iya ikutin terus The Secret Of Him ya....
Jangan lupa kunjungi Instagram Jagga-nim ya @rrp_story
Dan tiktok Jagga-nim @rrpstory.
Ghana ku menyapa nih
Dira Pars senyum buat readers
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret [On Going]
Teen FictionSelasa 10 Mei 2022 : rank 3 di watt Jumat 20 Mei 2022 : rank 3 di newwriter My second story in Wattpad Aku sih gak berharap kalian follow sebelum baca aku cuma berharap kalau kalian suka sama cerita ini Dari author abal-abal yang masih banyak belaja...