10. Sikap Ghana

71 19 16
                                    

Hai semuanya Apa kabar?

Semoga selalu baik-baik saja ya

Ada yang nungguin?

Ada yang nungguin?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dimas memapah Farhat keluar kelas dengan tergesa-gesa karena seram dengan Ghana.

Berbeda dengan Farhat, Dimas sangat takut kejadian kemarin terulang kembali.

Dimas sadar bahwa Ghana yang sekarang bukanlah Ghana yang dulu, seperti monster telah merasuki Ghana.

Wajah serta tatapan yang diberikan oleh Ghana saat bertarung kemarin tak akan pernah dilupakan oleh Dimas.

Theo, teman dari Ghana masuk ke kelas Ghana dan duduk di bangku depan Ghana.

"Aa Ghaga, jangan gitu dong mukanya, Theo kan jadi serem," ucap Theo memandang Ghana.

"Iya Theo maaf ya," jawab Ghana kembali pada logatnya.

Dira sedari tadi hanya diam menatap Ghana, mulai dari membelanya sampai sekarang kembali melembut di hadapan Theo.

Ghana William hampir saja lupa dengan keberadaan Dira jika saja Dira tak berbicara lebih dulu.

"Ghan, lo gapapa kan?"

"Iya gue gapapa, lo juga gapapa kan?" tanya Ghana.

"Lo mungkin berubah tapi mau Ghana yang dulu maupun sekarang, lo tetep jadi pelindung gue Ghana William, walaupun dengan cara lain," ucap Dira.

Ghana terdiam mendengar ucapan Dira barusan, lalu Ghana berkata,

"Kapanpun Farhat nyakitin lo, macem-macem sama lo, atau maksa lo, ngomong sama gue ya Dir gue bakalan ngelindungin lo,"

"Gue gak pernah masalah sama Farhat, bagi gue dia gak ada apa-apanya justru yang gue takut kalo lo pergi lagi nanti Ghan," jawab Dira sendu.

Gadis itu tak mau kehilangan Ghana lagi, sahabat sejak kecilnya itu, hanya Ghana lah yang mengerti seorang Dira.

"Gue gak akan pergi lagi dari lo, gue janji akan selalu ada di deket lo, disamping lo, bahkan ketika lo mau gue pergi sekalipun," ujar Ghana.

"Gue gak akan pernah minta lo pergi dari gue Ghana, gak akan," balas Dira yakin.

Ghana hanya tersenyum getir sambil menatap wajah Dira lekat, lolos sudah air mata Ghana, Dira yang kebingungan pun bertanya,

"Lo kenapa nangis Ghan?"

"Maafin gue Dir, maaf," jawab Ghana.

"Maaf buat apa? Lo ada salah sama gue?" tanya Dira.

Tak ada jawaban dari Ghana, lelaki itu malah menenggelamkan kepalanya di meja.

Dira yang pada dasarnya akan menerima perubahan Ghana pun tak mempermasalahkan ini, dia pun ikut menenggelamkan kepalanya di meja.

Guru matematika memasuki ruangan, dan mereka belajar seperti biasanya, Ghana pun kembali pada sikapnya yang biasa walaupun wajahnya tak menunjukkan senyuman seperti dulu.

Secret [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang