Part 39

294 43 21
                                    

[PART 38] VILLA IBU

Tidak ada seorang pun yang akan mengira bahwa dirinya akan berada ditempat semenyeramkan ini. Bahkan dirinya sendiri pun tidak akan bisa mengiranya. Dino berdiam diri, berdiri setengah tegak diambang pintu ketika memasuki sebuah rumah yang tampak tak asing baginya, sembari melihat sekelilingnya dimana banyak benda-benda kuno yang pernah dilihatnya dulu saat pertama kali masuk kerumah ibu angkatnya, rusi.

Jika ditanya sedang apa? Dan untuk apa pula dino berada disin? Maka ia pun akan menjawab "gua juga gak tahu".

Rumah ini sepi, seperti tidak berpenghuni. Tapi semuanya rapih, hanya terasa pengap dan lembab saja. Tidak ada sinar matahari masuk kedalam rumah ini. Dino melangkahkan kakinya semakin maju kedepan dengan perlahan, dino terus berjalan untuk menyusuri ada apa didalam rumah ini, dan untuk apa dirinya berada disini. Semakin kedalam, dino semakin familiar dengan tempat ini. Dino melihat bahwa ada beberapa pintu di sebelah kanan dan kirinya, dini semakin ingat dengan tempat ini ketika dino meliat bagaimana sebuah tangga lurus berada dihadapannya. Rasa ragu memenuhi batin dino. Begitu pun rasa ingin tahu dino tentang lantai dua rumah yang sangat familiar baginya. Lalu, tiba-tiba, suara engsel dari pintu yang dibuka terdengar jelas ditelinga dino.

Dino melirik, dan berbalik pelan untuk melihat siapa orang yang sedang perlahan-lahan membuka pintu itu. Dino sebisa mungkin mencari tempat untuk dirinya bersembunyi. Lalu, ada sebuah meja kayu yang menurut dino pas untuk dirinya bersembunyi disana.

Tepat, waktu yang tepat ketika seseorang itu keluar, dino sudah bersembunyi dibalik meja kayu tua. Tentunya dengan perasaan campur aduk. Dino benar-benar ketakutan ketika melihat pada celah kecil bagaimana itu adalah sosok yang pernah dino lihat dulu. Sosok itu membuat perasaan dino tidak karuan. Dino melihat seorang perempuan dengan gaun hitam yang melengser dilantai, berjalan pelan menaiki tangga. dino terus memperhatikan perempuan itu berjalan. Dino ketakutan. Dino butuh seungcheol.

Aa.. dino takutt. Batin dino.

Dino masih memperhatikan, mulai dari atas hingga bawah. Rambutnya panjang, menutupi wajah, terus bajunya kayak lusuh dan udah lama gak dibersihin... Lalu dino tidak bisa lagi melihat perempuan itu, setelah perempuan itu memasuki sebuah ruangan yang bertuliskan "kamu milikku" di pintunya.

Kamu milikku?

Dino mencoba bangun dan naik keatas sana untuk memastikan tempat apa ini sebenarnya.

Sreg!

"Arg—"

Mulut dino ditutup oleh serbet putih dan tangannya ditarik oleh seseorang yang tidak tahu bagaimana wujudnya, sebab penglihatan dino tiba-tiba kabur, dan gelap.

***

"permisi den..."

Tentu saja semua orang yang berada disini sangat kaget ketika, orang yang sedang dibicarakan muncul secara tiba-tiba. Dan sama sekali tidak terdengar bunyi pintu yang dibuka. Muncul kecurigaan disini. Bagaimana bisa tiba-tiba orang itu masuk tanpa permisi ke ruangan anak pemilik villa ini. Daniel semakin curiga dengan pak supri. Sosok penjaga villa ibu ini. Daniel terus menatap bagaimana raut yang diperlihatkan si penjaga itu.

"pak supri? Ada apa?" seungcheol bersikap setenang mungkin. seungcheol harap pak supri tidak mendengar apa yang sedang mereka bicarakan. Seungcheol melirik kearah minhyun, dan yang lainnya. Secara tidak langsung seungcheol memberikan sebuah kode untuk bersikap tenang.

"ini saya mau mengantarkan buku milik den seungkwan..."

"buku?" seungcheol menaikan alisnya dan berbalik untuk melihat bagaimana adik-adiknya berekspresi. "punya seungkwan?"

VILLA IBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang