Part 20

309 45 0
                                    

[PART 20] VILLA IBU

Minhyun dan Daniel bersiap untuk pergi kerumah seungcheol hari ini. Daniel, juga minta ikut karena tidak mau ditinggal sendirian, hari ini Daniel libur kerja. "nanti disana, pokoknya kamu jangan bilang apa-apa ya?" minhyun memperingati adiknya. Sebab kemarin sehabis pulang dari rumah seungcheol, minhyun tidak sengaja bilang pada Daniel, kalau masalah ini dipicu dari masalah ibu angkat seungcheol.

Daniel mengangguk, "iya.. a". "terus yang aa bingungin dari kamu tuh, kenapa kamu harus takut ngeliat anak kecil itu? Kan kamu udah liat berbagai macam jenis setan, kenapa kamu merinding pas liat dia?" tanya minhyun heran. Karena Daniel ini adalah seseorang yang bisa melihat, dan pasti sudah banyak pula jenis jin yang dirinya lihat. Tapi kenapa Daniel terlihat ketakutan melihat sesosok anak kecil saja. Itu benar-benar membuat minhyun sangat keheranan.

Daniel berdehem, "a..". sekarang minhyun yang gentian berdehem, untuk menyaut panggilan Daniel. "sebenernya yang bikin Daniel takut itu bukan anak kecilnya.." Daniel lirih, lalu minhyun seketika menatap Daniel disaat dirinya sedang sibuk membaca keluhan pasien di aplikasi chat-nya. "maksud kamu?" minhyun menyatukan kedua alisnya. "iya.. ada dua orang yang Daniel liat". "serius??" kenapa kamu baru bilang sekarang??".

"karena posisi saat itu, Daniel masih berada di dalam kamar dan didalam rumah. Daniel gak berani, karena takut mahluk itu masih disana" begitu kata Daniel. Lalu "terus siapa mahluk yang buat kamu sampai ketakutan?" tanya minhyun penasaran.

"mahluk dengan postur tubuh yang tidak terlalu tinggi, rambutnya yang sudah sedikit beruban dan yang pasti dia sesosok perempuan, dan.." Daniel berhenti sejenak. "dan apa??" minhyun yang semakin di buat penasaran. "dan dia membawa, semacam pisau kecil gitu.. dan ini pertama kalinya Daniel liat itu...", "perempuan? Udah sedikit beruban? Bawa pisau kecil? Apa.." minhyun mengira-ngira. Lalu langsung dapat gelengan dari Daniel.

"kenapa?" minhyun, "aa pasti kira itu ibu angkat wonu kan?". Minhyun mengangguk. "bukan.. Daniel yakin itu bukan ibu angkat wonu, ya.. walaupun Daniel gabisa lihat jelas wajahnya, tapi Daniel yakin betul kalau itu bukan ibu angkat wonu." Jelas Daniel.

"terus kalau bukan. Siapa?" minhyun. Daniel menggeleng lagi, "Daniel juga gak tau pasti itu siapa..". "terus ada lagi yang belum kamu kasih tau ke aa?" minhyun bertanya pada Daniel. Lalu Daniel mengangguk "ada..". "apa?" tanya minhyun langsung.

"anak kecil itu bawa boneka bayi ditangan kirinya, dan berpegangan tangan dengan seseorang yang berada disebelahnya.." kata Daniel. Lalu minhyun langsung mengacak-ngacak rambutnya kasar. "masalah ini kayaknya bukan masalah yang gampang, masalah ini pasti sama sulit dengan masalah yang terjadi beberapa tahun yang lalu.. dan kayaknya kita pasti ikut andil dalam masalah ini" minhyun panjang lebar.

Daniel hanya bisa menatap minhyun yang sedikit frustasi. "terus aa mau ngapain lagi kerumah mereka?" tanya Daniel. Minhyun menatap Daniel seketika. "periksa keadaan dokyeom," kata minhyun. "dokyeom? Kenapa dia?" kali ini daniel yang penasaran. Minhyun menggeleng, "aa belum tau jelas, tapi kayaknya awal masalahnya sama dengan hal yang terjadi sama Vernon dulu.." minhyun. "maksud aa, dokyeom melukai beberapa bagian tubuhnya sendiri, disaat dirinya masih tersadar?" Daniel bingung.

Minhyun diam, "kayaknya, begitu, tapi ini sedikit berbeda.." kata minhyun. "kayaknya lebih jelasnya lagi, kita pergi kerumah mereka sekarang, kan aa juga mau periksa keadaan dokyeom, siapa tau aa bisa paham dimana akar masalahnya" minhyun.

"a..", minhyun berdehem. "aa pikir gak sih? Kita tuh kayak dua paranormal di film conjuring," Daniel tiba-tiba. "kenapa memangnya?" minhyun kembali pada ipadnya. Daniel melihat  minhyun yang kembali berkutat pada ipadnya. "iya, kerjaan kita tuh kayak memecahkan masalah keluarga orang yang misterius, contohnya ya kayak gini.." kata Daniel. Lalu hanya dibalas tawaan oleh minhyun. "udah sana kamu siap-siap kalo mau ikut" titah minhyun. "oke deh a" angguk Daniel.

VILLA IBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang