New Start

2.1K 205 2
                                    

2 hari sudah berlalu sejak Jeno diijinkan untuk pulang kerumah. Ia bosan, menghabiskan waktu hanya dengan bermain game diponselnya atau menonton netflix. Untung saja besok sudah hari senin, Jeno akhirnya bisa kembali bersekolah.

••

Jeno tengah menyantap sarapannya. Pancake dengan sauce matcha, kesukaannya. Jessica sengaja membuatnya untuk Jeno. Tak mau lagi memaksa Jeno untuk menyukai apa yang tidak ia suka. Jessica maupun Donghae sudah berjanji akan memperlakukan Jeno sebagai Lee Jeno seutuhnya.

"Jen, nanti berangkat ke sekolah bersama Appa saja ya" pinta Jessica, sembari menuangkan teh kedalam cangkirnya.
Jeno menggeleng cepat. "Tidak perlu, Eomma. Aku baik-baik saja kok, aku bisa pergi sendiri"
Jeno tak mau terjebak dalam suasana canggung dengan Ayahnya. Menghabiskan perjalanan setengah jam penuh dengan keheningan? Lebih baik ia naik bus saja.
Bukannya Jeno belum memaafkan kedua orangtuanya, hanya saja ia butuh waktu untuk membuktikan kesungguhan mereka. Siapa tahu orangtuanya hanya berubah sesaat hanya karena kenekatannya tempo hari.
"Tidak apa Jen, lagipula kita searah" ujar Donghae, dan kini Jeno tak bisa menolak.

••

Jeno sudah menduga ini semua. 10 menit berlalu dengan tak satupun yang bicara. Jeno mengutuk dalam hati, headset miliknya tertinggal dikamar, jadi mau tak mau ia hanya bisa diam menikmati keheningan itu dengan memandangi ramainya jalanan.
"Jen-" Donghae akhirnya buka suara. "Kau sudah menentukan pilihanmu? Jurusan apa yang akan kau ambil?" Tanyanya.
Donghae sudah mengatakan pada Jeno bahwa ia tidak akan lagi memaksanya untuk masuk kedalam fakultas kedokteran dan akan membiarkan Jeno memilih.
"Belum" jawaban singkat Jeno membuat percakapan mereka selesai. Padahal Donghae sengaja membuka topik. Keadaan kembali hening, namun Donghae mencoba memutar otaknya untuk menemukan topik lain.
"Jen, kau ingin menjadi seorang barista kan? Kalau begitu kau pasti suka kopi?"
"Ya, suka"
"Nanti sepulang sekolah mau pergi ke coffee shop? Appa tau satu tempat-"
"Pulang sekolah aku akan pergi ke rumah Haechan" potong Jeno.
Ok, selesai. Donghae rasanya ingin berteriak kesal, kenapa sulit sekali membuka percakapan dengan Jeno. Tapi Donghae memakluminya, memperbaiki hubungan mereka memang tidaklah mudah apalagi selama ini ia hanya menggoreskan luka untuk Jeno.
Hingga akhirnya mereka telah sampai didepan gerbang sekolah Jeno.
"Hati-hati Jen, nanti jangan pulang terlalu malam ya, agar kita bisa makan malam bersama" pesan Donghae sebelum Jeno turun dari mobilnya.

••

Beberapa murid tampak menatap Jeno aneh, beberapa lainnya tampak berbisik membicarakannya. Berita mengenai kebenaran bahwa ia adalah Lee Jeno sudah tersebar luas. Sekolah sengaja menyebarkannya karena memang permintaan dari Donghae. Ia ingin teman-teman Jeno segera terbiasa dengan fakta tersebut meskipun nyatanya tidak. Bahkan beberapa guru juga masih salah memanggilnya dengan nama "Jein"

"Ayo-" Haechan menepuk pundak Jeno dan memberinya isyarat untuk ikut dengannya sesaat setelah bel istirahat berbunyi.
"Kemana?" Tanyanya.
"Ikut saja"
Jeno lantas mengekor Haechan, mengikutinya sampai dilapangan sekolah.
Sudah ada Felix dan Yanan disana. Mereka dulu adalah teman dekat Jeno di klub basket. Baru saja Jeno menghentikan langkahnya, Yanan sudah langsung melempar bola basket yang dipegangnya.
"Ayo main. Tapi kurasa kau sudah tidak sejago dulu" ejeknya bercanda.
Jeno masih diam, bingung bagaimana harus merespon. Ia sendiri saja masih belum terbiasa dengan semua perubahan yang ada.
"Lee Jeno! Ayo mulai" teriak Felix yang sudah berlari duluan ketengah lapangan, disusul oleh Haechan dan Yanan.
Jeno mulai mendrible bola basket ditangannya. Entah sudah berapa lama ia tidak bermain basket, olahraga favoritnya. Jeno lalu berlari kecil ikut bergabung dengan teman-temannya.

••

"Kau gila ya dari tadi senyum-senyum sendiri?" Tanya Haechan. Mereka berdua sudah berada didalam taxi menuju rumah Haechan karena kemarin malam Haechan sudah meminta Jeno untuk bergabung makan siang dirumahnya karena Ayah dan Ibunya ingin bertemu.
"Berisik" omel Jeno, namun senyumnya masih tersungging lebar. Ia terlalu bahagia, karena akhirnya ia bisa kembali dekat dengan teman-teman lamanya dan karena ia bisa memiliki dunianya kembali.

TBC
Vote & Comment nya bole kak
Btw
Besok Christmas Eve 😻😻

Cast baru di part ini :

Yanan & Felix

Yanan & Felix

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm Jeno [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang