♕︎𝗣𝗔𝗣𝗔!!!!♕︎

333 18 1
                                    

"Papa!!!" Teriakkan Glacier adalah yang pertama kali Taufan tangkap. Dia menoleh untuk melihat sang anak yang sedang berlari kecil kearahnya.

Omong-omong, mereka sudah sampai di Paris pada malam hari. Sudah tiba di villa juga, bedanya sekarang yang awalnya cuman 3 hari 2 malam harus jadi satu Minggu enam malam. Kenapa? Tanyakan pada sang kepala keluarganya, author tak de maksud campur eh!

"Liburan diperpanjang? Tak apa? Tak mengganggu kerjaan Daddy sama kakak? Kerjaan papa mah dikit, Glacier gak usah khawatir kalau papa." Taufan menggelengkan kepalanya mendengar penuturan anak bungsunya.

"Benarkan? Papa kan lebih banyak kerja ngang- ADOHHHHH!!! PAPAAAAAA!!!!" belum selesai Glacier kembali berujar, telinganya sudah di jawer sang papa dengan wajah yang tersenyum mengerikan. "Mau bilang apa sayang?" Tanya Taufan lembut, namun nada lembut itulah yang membuat Glacier bergedik ngeri. "Gak ada! Papa sakit.." Taufan melepas jewerannya dari Glacier, dilihatnya telinga anaknya yang memerah. Tangan Taufan terulur mengelus kuping Glacier yang dia tarik tadi.

"Makannya jangan cari masalah!" Glacier hanya nyengir saja, tetap membiarkan sang papa mengelus telinganya. "Sayang... Ini diletak dimana??" Taufan menoleh dan mendapati suaminya sedang Menteng dua koper besar dikedua tangannya. Yang satu koper yang berisikan cadangan pakaian jika ada yang mendadak, seperti tadi! Yang awalnya 3 hari 2 malam, malah seminggu!

"Taruh dulu dikamar kita, baju cadangan itu aku bawa 4-6 koper." Halilintar melongo mendengar balasan sang istri. Perasaan tadi dia tak memasukkan banyak koper? "Bagaimana bisa?" Tanya Halilintar dengan wajah bodohnya.

"Aku selalu meletakkan koper berisi pakaian lengkap dengan dalamannya untuk dibawa pergi kemana-mana. Berhubung tadi mendadaknya pas dibandara, aku bawa sekalian itu koper cadangan." Yah... Kalau diingat-ingat memang disetiap mobil ada sekitar 2 koper untuk baju ganti jika saja bau, atau apa gitu.. Taufan yang meletakkan semua itu. Bahkan jika salah satu dari mereka membeli mobil baru, Taufan langsung sigap belanja ini itu untuk dimasukan kedalam koper lalu diletakkan dalam bagasi. Yah.. isi koper itu semuanya baru sih!

"Astaga..." Taufan hanya nyengir ketika melihat suaminya memijit pangkal hidungnya dengan rasa frustasi. Halilintar hanya bisa menggeleng lalu kembali mengusungi barang-barang bawaan mereka. Taufan dan Glacier juga ikut masuk kedalam villa.

Baru masuk, Taufan sudah disuguhi dengan pandangan suram. Bagaimana tidak? Dengan tak berdosanya kedua anak kembarnya duduk santai disofa dengan rokok ditangan mereka, lalu ada dua koper yang sudah awut-awutan, isinya keluar semua.

"KALIAN MENJATUHKAN INI ATAU MEMANG SENGAJA KALIAN OBRAK-ABRIK???" Keduanya tersentak, sedangkan sang pelaku sudah diam didalam kamar dengan santai menata baju-baju miliknya dan istrinya.

"Loh? Kita gak tau pa, tadi kita cuman mindahin dari mobil terus diletak disini. Lalu ngerokok." Taufan geram! Sungguh, dia capek-capek nata sedemikian rupa agar semuanya cukup dalam satu koper. Ini di berantakan? Aku kalau jadi Taufan juga gitu lah!!

"Beresin. Dalam 10 menit gak beres, gak ada makan malam. Harus rapi." Si kembar meneguk ludahnya ngeri, Glacier disebelah Taufan mencoba mengelus punggung papanya, mencoba menenangkan.

"Sudah papa. Jangan marah-marah nanti cepat tua.." Glacier dengan polosnya berujar begitu ketika sang papa sedang mengamuk. Cari mati..

"Tau lah, gak ada makan malam hari ini." Glacier melotot kecil ketika papanya mengatakan itu, lalu tanpa sepatah kata pun pergi begitu saja naik kelantai atas masuk kedalam kamarnya.

"Aduhhh!!! Ini gara-gara kakak sih!!!" Strom dan Gale hanya bisa menghela nafas pasrah ketika kembali disalahkan oleh sang adik.

...

•F G S• (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang