♕︎𝗞𝗜𝗧𝗔 𝗧𝗜𝗗𝗔𝗞 𝗕𝗜𝗦𝗔!♕︎

242 15 0
                                    

Selesai dengan makan malam, mini semuanya tenang berbincang. Anak-anak yang berjenis alpha dengan para ayah mereka tengah membicarakan bisnis, sedangkan anak-anak yang berjenis omega ikut ngerumpi dengan para ibu.

"Tapi kan pa, masa iya Segede itu?" Tanya Glacier dengan polos, Taufan menabok kepala anak kesayangannya itu lalu mendengus kesal.

"Yah mana papa tau! Lagian itu juga dua orang kok bisa masuk kedalam gajah betinanya bagaimana sih?" Semuanya mengangguk setuju, sekarang mereka sedang membahas yang sedang trend di aplikasi favorit anak remaja.

"Ssttt!!!" Para omega sekita diam, mereka manatap para alpha jengah. Yang mereka bicarakan hanya bisa, bisnis, bisnis, dan bisnis!

"Kalau lagi kumpul itu yah di seru-seruin! Bukan bahas bisnis ini, bisnis itu! Dasar gila kerja! Nikah aja sana sama dokumen-dokumen kalian tuh!" Mulut mak-mak komplek Taufan sudah keluar. sedangkan para alpha tertawa canggung karena ucapan peda Taufan.

"Papa gak boleh gitu! Harusnya papa bilang gini. 'kenapa nikah sama aku kalau dokumen yang kamu perhatiin? Kenapa gak buat anak sama dokumen saja?' gitu pa! Papa kurang tambahin itu sih.." para alpha menatap Glacier melongo. Glacier bisa pedas juga? Itu isi pikiran mereka.

"Ihhhhhhhhh!!! Itu kelembutan Glacier!" Blaze yang memang bar-bar dari lahir tak bisa berbicara lembut, kecuali dengan orang tertentu. Dia dengan ice pun sering bertengkar, karena kata ice 'kamu itu kasar banget sama suami sendiri!' kurang lebih seperti itu.

Blaze sudah bolak-balik ditegur ice, tapi tetap tak dihiraukan blaze. Sampai akhirnya ice lelah dan membiarkannya, tapi sebelum itu ice sudah menghajar habis-habisan istrinya.

"Sayang.." blaze menoleh dengan tekekeh dengan wajah manis. Ice menggelengkan kepalanya pelan, dia pusing dengan tingkah istrinya! Anaknya itu bisa bar-bar pasti keturunan dari sang istri!

"Papa! Tahun dengan Glacier tunangan yah?" Keadaan seketika hening mendengar ucapan Glacier. Taufan menatap Glacier yang juga sedang menatapnya dengan binar yang tak luntur.

"Hah? Baru papa restuin, tahun depan sudah tunangan?" Glacier mengerutkan alisnya Bingung, maksud papanya apa?

"Aku tak pernah bilang akan bertunangan dengan siapa. Memang papa tau?" Sekarang giliran Taufan yang mengerutkan alisnya Bingung. Tiba-tiba suasana ruangan makan itu mencengkram, menegangkan, dan dingin.

"Maksud Glacier?" Tanya thorn dengan nada lembutnya. Dia memang selalu lembut, apalagi dengan keluarga dan anak sahabat-sahabatnya.

"Glacier mau bertunangan dengan Gerald yang berasal dari Indonesia. Besok mau Taufan kenalin?" Glacier menarik turunkan alisnya menatap jahil sang papa. Taufan tertawa kaku, dia melirik Halilintar yang diam dengan wajah datar, lalu berganti melirik anaknya kembarnya, dan berakhir melirik Frost dan Supra yang wajahnya sudah berubah dingin.

"Glacier serius?" Tanya Taufan hati-hati. baru selesai satu, Satu lagi datang.

"Iya lah!" Frost berdiri diikuti dengan Supra, mereka diam. Tatapan mereka dingin, tapi hati mereka sakit. Seperti dibuat melayang lalu dijatuhkan dari langit di banting langsung ke tanah.

"Kami pulang, ada klien." Kedua orang tua Supra dan Frost mengangguk. Setelah kepergian keduanya, suasana mulai reda. Sedangkan Glacier santai dengan meminum, minumannya.

"Glacier kau gila!" Sori terlebih dahulu meneriaki nya. Glacier tertawa kecil, dia menatap semua yang ada disitu dengan pandangan yang tak bisa diartikan.

"Memulai lembaran baru itu harus dimulai dari awal. Papa Glacier izin yah?" Tanya Glacier setelah mengucapkan sesuatu yang tak dapat mereka pahami. Namun beda lagi dengan keluarga Thunder Strom yang sudah mengeraskan rahangnya.

•F G S• (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang